JAKARTA – Direktur Jenderal Perhubungan Laut A. Tonny Budiono didampingi Direktur Lalulintas dan Angkutan Laut, Bay M. Hasani menyaksikan langsung penandatanganan Pakta Integritas Penerapan Sistem Inaportnet khusus Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat (16/9) petang. Turut hadir sekaligus menandatangani pakta integritas tersebut antara lain adalah Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Capt. Sahattua P. Simatupang, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok I Nyoman Gde Saputra, Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Capt. Abdul Rohman dan Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut Operasi dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Tri Pudiananta.

“Penerapan sistem Inaportnet di pelabuhan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, valid, transparan, dan terstandar serta biaya yang minimal sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia”, kata Tonny saat menyampaikan sambutannya.

Tonny menjelaskan penerapan sistem Inaportnet menjadi program Quick Win Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dimana sistem ini nantinya akan diterapkan di 16 pelabuhan di Indonesia, “Inaportnet akan diterapkan di 16 pelabuhan di Indonesia, tahap awal di 4 Pelabuhan Utama Makassar, Belawan, Tanjung Perak, dan Tanjung Priok, keempat pelabuhan ini sudah diterapkan tahun 2016 ini”, ungkap Tonny.

Dengan adanya Penandatanganan Pakta Integritas Penerapan Inaportnet ini merupakan bentuk kesungguhan dan komitmen Kementerian Perhubungan untuk mewujudkan penerapan Inaportnet di pelabuhan. Tonny pada kesempatan tersebut meminta kepada jajarannya untuk bekerja keras mewujudkan pembangunan dan pengembangan Aplikasi Inaportnet, SIMLALA, SIM Kapal, SIM Kepelabuhanan yang handal dan terintegrasi dengan sistem di Kementerian Perhubungan.

Begitu juga kepada operator pelabuhan PT Pelindo, Tonny meminta agar operator membangun dan mengembangkan sistem di pelabuhan, “kepada Pelindo bangun dan kembangkan sistem di pelabuhan secara handal dan bersinergi serta terintegrasi dengan aplikasi Inaportnet”, pintanya.

Pelabuhan Tanjung Priok merupakan lokasi terakhir dalam tahap awal penerapan sistem aplikasi Inaportnet, yang mana sebelumnya telah diberlakukan hal yang sama juga di 3 pelabuhan utama lainnya yaitu Pelabuhan Makassar, Belawan dan Tanjung Perak. Inaportnet yang merupakan sistem layanan tunggal berbasis internet/web ini rencananya akan diterapkan pada 12 (dua belas) pelabuhan lainnya secara bertahap, yaitu Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Banjarmasin, Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Banten, Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Manggar, Pelabuhan Tanjung Uban, Pelabuhan Batam dan Pelabuhan Sorong.

Dengan adanya Inaportnet ini maka pelayanan administrasi perkapalan dapat diselesaikan lebih cepat, “dengan Inaportnet, pelayanan adminitrasi perkapalan hanya perlu waktu 5-6 jam, Inaportnet beroperasi 24 jam, 7 hari dalam seminggu”, pungkas Tonny. (GDN/TH/SR/HP)