PEKANBARU - Tingginya angka kecelakaan di jalan diakibatkan oleh kecepatan melebihi batas yang telah ditetapkan. Untuk itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pengendara untuk mengurangi kecepatan saat berkendara di jalan raya.

"Dilihat dari data, kecelakaan menjadi penyebab kematian no.2 terbesar di dunia. Pada tahun 2017 korban meninggal dunia mencapai 30.569 jiwa atau 3-4 orang meninggal dunia setiap jam. Oleh karenanya sayangi nyawa, kurangi kecepatan," jelas Menhub Budi dalam Dialog Nasional Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2018 di Hotel Aryaduta Pekanbaru pada Rabu (19/9).

"Dengan mengurangi kecepatan 5%, itu akan mengurangi 30% dari fatalnya kecelakaan. Jadi kalau kecepatan 70-80 km itu bahaya, mesti dibawah 50 km/jam," tambah Menhub Budi.

Berdasarkan data Indonesia Road Management System (IRMS) pada tahun 2017, di Indonesia terjadi sebanyak 103.287 kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia sebanyak 30.569 jiwa, 14.409 korban luka berat dan 119.944 jiwa korban luka ringan.

Sedangkan data kecelakaan di Provinsi Riau menyebutkan tahun 2017 terjadi 358 kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 182 jiwa, korban luka berat 139 jiwa dan korban luka ringan sebanyak 439 jiwa.

Lebih lanjut Menhub mengatakan bahwa sepeda motor mendominasi kecelakaan lalu lintas sebanyak 72% dan korban kecelakaan mayoritas kalangan usia produktif dan potensial.

"Berdasarkan data Kecelakaan Lalu Lintas pada tahun 2016 menunjukkan bahwa moda sepeda motor memiliki prosentase tertinggi yaitu mencapai 72%. Fakta menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas adalah masyarakat golongan usia produktif yaitu usia 20 – 29 tahun," terang Menhub Budi.

Pemerintah Provinsi Riau juga turut mendukung kampanye keselamatan jalan. Dijelaskan Gubernur Provinsi Riau Arsyadjuliandi Rachman bahwa Pemprov Riau setiap tahun selalu mempersiapkan anggaran keselamatan.

"Kami mengharapkan dengan anggaran tersebut untuk kegiatan fisik dan non fisik untuk menurunkan angka kecelakaan khususnya bagi pengendara motor. Kami akan terus mempunyai komitmen melalui Dinas Perhubungan untuk menekan bahaya kecelakaan di Provinsi Riau," ujar Arsyad.

Untuk mengurangi jumlah kecelakaan dibutuhkan peran aktif pemerintah dan masyarakat karena keselamatan jalan tidak mungkin terwujud bila tidak diawali saat ini dari diri kita sendiri, keluarga, masyarakat, serta lingkungan kerja sampai akhirnya menjadi budaya dan peradaban bangsa.

"Keselamatan adalah suatu keharusan. Setiap berkendara kita harus menggunakan helm, tidak berboncengan lebih dari dua, tidak menggunakan telepon saat mengemudi dan selalu gunakan sabuk keselamatan. Jadi keselamatan adalah tanggung jawab kita semua," tutup Menhub.

Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2018 dengan tema “sayangi nyawa, kurangi kecepatan” ini diadakan di Pekanbaru, Riau pada tanggal 19 September 2018 dengan kegiatan diantaranya Sosialisasi Sadar Lalu Lintas Usia Dini (SALUD) pada anak-anak TK/PAUD yang diadakan di Taman Kota Lancang Kuning, serta Dialog Nasional dengan tema “Keselamatan Sebagai Budaya Bertransportasi” di hotel Aryaduta Pekanbaru yang dihadiri lebih kurang 1200 peserta. (LFH/TH/RK/BI)