JAKARTA - Kementerian Perhubungan terus berupaya memperbaiki rel di Jalur KA Petak Bangil-Pasuruan KM 58+1/9 yang menggantung akibat diterjang banjir pada Rabu 30/6/2016 lalu. Akibat banjir tersebut, ballast (batu kerikil yang menjadi landasan rel) ikut terbawa air yang mengakibatkan rel menggantung dan kereta tidak bisa melewati jalur tersebut.

Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub telah berupaya melakukan penanganan sedini mungkin musibah tersebut. Pada mulanya bahkan tenaga manusia digunakan secara langsung untuk mengangkut ballast ke lokasi kejadian, menyusul kemudian sebanyak 10 gerbong ballast didatangkan menggunakan kereta api gerbong terbuka. Jumlah tersebut ternyata belum mencukupi hingga kemudian didatangkan kembali ballast sebanyak 5000 m3 dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo. Pada lokasi dimana terdapat rel menggantung juga telah diperkuat dengan perancah (penanganan darurat) dan sudah dilakukan proses angkat listring dengan dibantu alat berat.

Diharapkan pekerjaan perbaikan selesai jumat malam (1/7) dan segera dapat dilakukan uji coba. Jika tidak ada aral yang melintang, diprediksikan Sabtu (2/7) jalur tersebut kembali berfungsi normal dan dapat digunakan untuk lalu lintas kereta dalam rangka angkutan lebaran.

Akibat dipasangnya semboyan 3 ( jalur tidak dapat dilewati ), hingga hari ini (jum’at 1/7) terdapat 14 Nomor KA yang dibatalkan atau diputus relasinya. PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator telah melakukan berbagai alternatif pengganti pelayanan yang kepada konsumen yang rencana perjalanan nya terganggu karena musibah ini.

Perbaikan rel yang diterjang banjir ini merupakan upaya pemerintah untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada khususnya pada arus mudik dan balik lebaran ini. Hal tersebut sesuai fokus kerja Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan kepada masyarakat. (BR/BU/SR/HP)