(Jakarta, 09/09/09)  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meresmikan jalur ganda (double track) kereta api lintas Cirebon-Kroya dan lintas Tegal-Pekalongan serta pengoperasian 75 kereta dan dua lokomotif, di Stasiun Besar Jakarta Kota, Rabu (9/9). Pada peresmian itu, Presiden didampingi Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu lainnya, seperti seperti Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani, Meneg BUMN Sofyan Djalil, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Presiden SBY dalam sambutannya menekankan agar Departemen Perhubungan meningkatkan manajemen keselamatan angkutan kereta api untuk menekan angka kecelakaan. ”Buat target dalam lima tahun ke depan tidak ada lagi kecelakaan kereta api. Penurunan angka kecelakaan harus signifikan, wujudkan zero accident,” ujar Presiden. Presiden kemudian menyebutkan, masih banyaknya perlintasan sebidang antara jalur KA dan jalan raya yang tidak berjaga, menjadi salah satu potensi penyebab kecelakaan. ”Ini harus dicarikan solusi  yang tepat dan bisa diatasi dalam lima tahun ke depan. Kerja sama dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan,” lanjut Presiden.

Selain itu, Presiden juga meminta agar PT Kereta Api selaku operator angkutan kereta api juga melakukan hal yang serupa dengan Departemen Perhubungan. ”Selain manajemen keselamatan, manajemen operasi juga ditingkatkan. Untuk bisnis, terus kembangkan sinergi dengan pemerintah,” ujarnya. Menurut SBY, di Jawa khususnya, transportasi kereta api merupakan tulang punggung kehidupan dan perekonomian masyarakat, di dukung sektor angkutan laut, darat dan udara.

Sebelumnya, Menhub Jusman Syafii Djamal dalam laporannya kepada presiden mengungkapkan, pembangunan jalur ganda Patuguran-Purwokerto sepanjang 34,879 km tersebut merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Cirebon-Kroya sepanjang 158 km yang dilakukan secara bertahap. ”Dengan total biaya sebesar Rp498,9 miliar yang bersumber dari APBN,” jelas Menhub. Lingkup pekerjaannya, papar Menhub, meliputi pembangunan jembatan beton sebanyak 206 jembatan, pembangunan "underpass" dan "fly over", pembangunan persinyalan elektrik di lima stasiun, yaitu Stasiun Patuguran, Legok, Karangsari, Karanggandul, dan Purwokerto.

”Tujuan pembangunan jalur ganda ini untuk mempercepat waktu tempuh, memperlancar persilangan kereta api dari dan ke Jakarta yang melewati jalur selatan Jawa, mengurangi penumpukan kereta di Stasiun Purwokerto, dan meningkatkan kapasitas lintasan dari 90 kereta menjadi 180 kereta per hari,” jelas Menhub. Sedangkan jalur ganda Petarukan-Larangan sepanjang 304,5 km merupakan bagian dari pembangunan jalur ganda kereta api lintas Tegal-Pekalongan sepanjang 60 km, yang pengerjaan pembangunannya juga dilakukan secara bertahap.

Lingkup pekerjaan meliputi pemasangan rel R.54 antara Pemalang-Surodadi-Larangan sepanjang 22.700 kilometer persegi, pembangunan delapan jembatan dengan anggaran Rp 325,2 miliar bersumber dari dana APBN. Manfaat pembangunan jalur ini adalah untuk meningkatkan keselamatan, mempercepat waktu tempuh dari dan ke Jakarta yang melewati Pantai Utara Jawa. Pembangunan itu juga meningkatkan kapasitas lintas dari 67 kereta api menjadi 134 kereta per hari.

Sedangkan pengadaan kereta sebanyak 75 unit terdiri atas 35 kereta ekonomi yang pengadaannya bersumber dari dana APBN Ditjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan senilai Rp92,9 miliar. ”Untuk pengadaan 20 unit kereta komunitas, 20 kereta eksekutif, dan dua lokomotif bersumber dari dana PT KA. Total 75 kereta tersebut adalah hasil produksi PT Industri Perkeretaapian Nasional (INKA),” sambung Menhub.

Selama periode 2004-2009, Departemen Perhubungan telah merevitalisasi sarana dan prasarana kereta api, meningkatkan jalur utama kereta api sepanjang 1.610 km, pengoperasian kembali jalur kereta api Bogor-Sukabumi, pembangunan jalur ganda sepanjang 302 km termasuk jalur ganda kereta api Tanah Abang-Serpong pada 2007, jalur ganda Yogyakarta-Kutuarjo pada 2008, dan pengoperasian kembali Stasiun Tanjung Priok pada April 2009. (DIP)