(Jakarta, 10/3/2012) Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan  mewisuda 66 perwira pelayaran Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar. Untuk mengembangkan kapasitas kampus, pihak BPSDMP sedang membangun kampus baru sehingga setiap tahunnya mampu meluluskan sebanyak 1500 taruna baru.

Menurut Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan Capt. Bobby R. Mamahit, kebutuhan pelaut di dunia sudah diperkirakan akan meningkat sampai tahun 2015 dengan jumlah  yang sangat besar yakni 720.000. Hal ini menunjukan betapa terbukanya lapangan pekerjaan di sektor transportasi laut.

“Untuk itu, pemerintah melalui BPSDMP, Kementerian Perhubungan akan terus meningkatkan kapasitas pendidikan, sehingga mampu menampung calon taruna di balai-balai, maupun sekolah pelayaran yang sudah ada, dan akan membangun balai pelayaran baru di sejumlah wilayah di Indonesia,” ungkap Capt. Bobby R. Mamahit ketika mewisuda perwira pelayaran  Program Diploma IV, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Kamis kemarin (8/3).

Perwira pelayaran  yang diwisuda pada semester ganjil di PIP Makassar berjumlah 66 orang, masing-masing jurusan (ANT III dan ATT III) sebanyak 33 orang.

Meski peluang sangat terbuka dalam bidang  pelayaran, kata Bobby R. Mamahit, namun tuntutan kualitas dan keunggulan daya saing merupakan kekuatan kunci  dalam memenangkan dan merebut pasar global yang sangat ketat.

“Jangan berpuas  diri terhadap ilmu yang telah diperoleh selama ini. Untuk itu dibutuhkan kemampuan beradaptasi secara terus menerus terhadap perkembangan ilmu dan teknologi di bidang pelayaran, yang berkembang pesat serta didukung dengan peningkatan kemampuan diri dalam berkomunikasi yang handal dan kepemimpinan yang kuat dan teruji,” papar Bobby R. Mamahit,  di depan para wisudawan.

Sedangkan untuk meningkatkan kapasitas  taruna di PIP Makassar, saat ini sedang dilakukan pembangunan kampus baru di kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Pembangunan kampus baru itu,  menurut Bobby Mamahit, dilakukan karena terjadi peningkatan peminat ke sekolah pelayaran, termasuk di kawasan Indonesia bagian timur, sehingga dibutuhkan  peningkatan sarana pendidikan yang lebih besar lagi.

“Selain meningkatkan daya tamping, pemerintah juga  akan membangun sekolah pelayaran di sejumlah daerah, sehingga  peningkatan lulusan sekolah menengah yang akan masuk sekolah pelayaran bisa  ditampung, termasuk mengembangkan sarana pendidikan PIP Makassar ini,” ungkapnya.

Dikatakan juga, upaya meningkatkan kapasitas itu diiringi juga dengan peningkatan kualitas, melalui peningkatan standar pendidikan. Saat ini, sejalan dengan adanya perubahan standar pendidikan kepelautan yang dilakukan International Maritime Organization (IMO) dengan mengamandemen STCW (Standard Training Certificate and Watchkeeping for Seaferer) 1995 menjadi STCW 2010/Manila, pemerintah sudah mengikutinya, sehingga standar pendidikan sekolah pelayaran sudah sesuai dengan standar pendidikan yang ditetapkan IMO.

“Pemerintah akan terus memperhatikan kualitas pendidikan pelaut, melalui penerapan standar pendidikan yang ditetapkan IMO, dengan begitu maka lulusan-lulusan sekolah pelayaran di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan diterima perusahaan pelayaran di luar negeri,” katanya.

Sementara itu Direktur PIP Makassar Capt. Edy Santoso, menyatakan peningkatan kualitas pendidikan dilakukan pihak PIP dengan meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar di kampus. Kegiatan pendidikan yang berlangsung selama ini untuk meningkatkan kompetesi juga untuk meningkatkan kemampuan karakter yang bermoral baik dan mampu menjadi pemimpin (leadership).

“Jadi arahnya kami membentuk perwira yang memiliki keahlian teknis kepalutan, bermoral baik serta mempunyai jiwa kepemimpinan,” tegasnya.

Pembekalan taruna seperti itu, tambah  Edi Santoso, karena tanggung jawab pelaut  yang mengoperasikan kapal sangat besar, bukan saja tanggung jawab pada kapalnya dan barang muatan, tetapi jiwa manusia yang naik kapal itu, mulai dari awak kapal lainnya sampai penumpang. (AB)