(Jakarta, 14/10/2011) Pertemuan ke-22 ASEAN Maritime Transport Working Group (AMTWG) telah diselenggarakan di Penang, Malaysia pada 5-7 Oktober 2011 lalu. Pertemuan dibuka oleh ketua AMTWG, Mr. Abdullah Yusuf Basiron, Undersecretary Marine Division of the Ministry of Transport, Malaysia, dengan didampingi wakil ketua Mr. Htay Win, Director of Marine Administration Departement, Myanmar. Pertemuan tersebut dihadiri oleh delegasi dari seluruh negara anggota ASEAN, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA), Korea Maritime Institute, Universitas Inha-Korea, International Maritime Organization (IMO), Federation of ASEAN Shipowners Association (FASA), ASEAN Port Association (APA), dan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbelt (GIZ) GmbH.

Dalam sambutan pembukaannya, Mr. Abdullah Yusuf Basiron menggarisbawahi perlunya upaya maksimum dari negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan semua langkah-langkah (measures) yang tertuang dalam Roadmap Toward an Integrated and Competitive Maritime Transport in ASEAN sesuai dengan ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint, Brunei Action Plan (BAP)/ASEAN Strategic Transport Plan (ASTP) 2011-2015, dan Master Plan on ASEAN Conncectivity (MP-AC).

Pertemuan membahas berbagai hal terkait dengan perkembangan kerjasama ASEAN di bidang transportasi laut, antara lain : Pembahasan Brunei Action Plan (BAP)/ASEAN Strategic Transport Plan (ASTP) 2011-2015, Master Plan on ASEAN Connectivity (MP-AC), implementasi Roadmap Towards an Integrated and Competitive Maritime Transport in ASEAN, serta kerjasama ASEAN dengan organisasi internasional, sektor swasta, dan negara Mitra Wicara (Cina dan Jepang) di bidang transportasi laut.

Salah satu agenda pertemuan adalah membahas ”Feasibility Study on the Establishment of an ASEAN Roll-On/Roll-Off (Ro-Ro) Shipping Network and Short Sea Shipping” yang draft TOR-nya telah dipersiapkan bersama-sama oleh Indonesia, Filipina, dan Jepang. Pertemuan telah membahas studi tersebut dan menyepakati untuk mengganti judul studi menjadi ”Master Plan Study on the Establishment of an ASEAN Roll-On/Roll-Off (Ro-Ro) Shipping Network and Short Sea Shipping”, agar sesuai dengan Brunei Action Plan (BAP) pada MTA-3 nomor 1. Pertemuan pun meminta kepada negara anggota ASEAN lainnya untuk dapat menyampaikan rute pelayaran tambahan di kawasan ASEAN kepada Indonesia dan Filipina untuk dimasukkan ke dalam studi dimaksud dengan tenggat waktu sebelum 15 Oktober 2011.

Terkait keterhubungan antara jaringan Ro-Ro dengan ASEAN Highway Network, sesuai rekomendasi Pertemuan ASEAN Transport Facilitation Working Group ke-22 (ASEAN TFWG-22), negara-negara anggota ASEAN dalam ASEAN Maritime Transport Working Group (AMTWG) diminta untuk mempertimbangkan keterhubungannya. Mengenai hal tersebut, Pertemuan memberikan catatan bahwa jaringan Ro-Ro domestik tidak akan menjadi bagian yang disurvey dalam studi dimaksud.

Pada pertemuan tersebut, Sekretariat ASEAN menyampaikan status beberapa langkah dalam AEC Scorecard periode 2010-2011 di bidang transportasi laut yang mencakup hal-hal yang perlu diselesaikan oleh negara anggota ASEAN sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan. Pertemuan pun kemudian membahas sejumlah actions yang tertuang dalam Brunei Action Plan (BAP) yang perlu dilakukan oleh negara anggota ASEAN dan menyetujui negara koordinator untuk beberapa langkah, antara lain :

-    MTA-6 Nomor 1 : ”Develop program for SAREX”, negara koordinator : Indonesia.
-    MTA-7 Nomor 4 : “Establish logistics education and training centres at selected tertiary institutions within         ASEAN”, negara  koordinator : Indonesia.
-    MTA-7 Nomor 6 : “Improve maritime security level and train security officer in accordance with ISPS Code”, negara koordinator : Vietnam.
-    MTA-8 Nomor 1 : “Support formulation and implementation of ASEAN Oil Spill Response Action Plan (OSRAP), negara Koordinator : Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand.
-    LTA-12 : “Formulate a regional plan for developing inland waterway transport in ASEAN by 2012 and begin the      implementation thereafter” negara koordinator : Laos dan Thailand.

Delegasi Indonesia pada pertemuan kali ini dipimpin oleh Adolf R. Tambunan (Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut-Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan). Pada akhir Pertemuan, disepakati bahwa Pertemuan ASEAN Maritime Transport Working Group (AMTWG) berikutnya akan diselenggarakan di Yangoon atau Nay Phi Taw, Myanmar pada bulan April 2012. (RS)