(Jakarta, 17/6/2014) – Badan Litbang Kementerian Perhubungan menyelenggarakan Roundtable Discussion dengan tema “Peran Logistics Center Sebagai Simpul Pergerakan Barang Dan Pusat Distribusi Dalam Mendukung Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS)”, Rabu, 11 Juni 2014, di Ruang Rapat Utama Kantor Badan Litbang Kementerian Perhubungan, yang dibuka secara langsung oleh Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan, DR. Elly Adriani Sinaga, M.Sc.

Hadir sebagai Pembicara dalam Roundtable Discussion tersebut adalah Ir. Edward, MBA (Staf Senior Kementerian Perdagangan), Mr. Rene Meews (STC the Netherland), Drs. Juren Capah, dan M. MTr (Kepala Bidang Program dan Evaluasi Puslitbang MTM). Sementara itu yang menjadi Pembahas adalah Ir. Sugihardjo, M. Si (Staf Ahli Menteri Bidang Transportasi Multimoda dan Logistik Kementerian Perhubungan), Ir. W. Budi Santoso, Dipl, HE (Sekretaris Tim Kerja Pengembangan Sistem Logistik Nasional), Bastian (Kasubdit Laut Meneg PPN/Bappenas), Zulfikar Pane (Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi ALFI), DR. Nofrisel, SE., MM (Executive Board ALI), dan Setijadi (Ketua Supply Chain Indonesia). Dan yang bertindak sebagai moderator adalah Ir. Zulkifli, M.Sc., DEA (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Manajemen Transportasi Multimoda).

Diskusi ini membahas tentang perlunya pemerintah untuk segera membentuk manajemen Logistics Center yang sistematis dalam rangka mendukung Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS), mengingat tahun 2015 adalah target bagi Indonesia untuk memiliki sebuah Logistics Center yang siap beroperasi. “Terlepas kita memahami atau tidak tentang Logisctics Center, pada dasarnya hal tersebut sudah ada dengan sendirinya dan sudah tersebar di masing-masing daerah yang ada di Indonesia. Sekarang ini tinggal bagaimana kita mengintegrasikannya menjadi sebuah sistem Logistics Center,” menurut Sugihardjo.

Sugihardjo juga menjelaskan bahwa masalah lain dalam mewujudkan Logistics Center ini adalah tentang land akuisisi. Hal itu pula yang menjadi salah satu masalah utama dalam upaya mewujudkan SISLOGNAS. Namun untuk membuat sebuah masterplan Logistics Center, Sugihardjo berpendapat bahwa hal tersebut adalah wewenang Bappenas. Kementerian Perhubungan hanya berperan untuk mendukung konektivitas transportasinya. “Selain itu, pemerintah harus mulai memikirkan scheme tentang subsidi untuk barang agar dapat menciptakan harga barang yang lebih terjangkau untuk wilayah-wilayah yang jauh atau di daerah perbatasan,” saran Sugihardjo.

“Kita perlu memahami dulu scheme apa yang kita inginkan untuk Logisctics Center ini. Dalam SISLOGNAS ada sebuah amanat bahwa setiap koridor ekonomi harus ada sistem logistik yang dapat dioperasikan oleh swasta atau pemerintah. Sistem logistik harus juga didukung oleh sistem transportasi, baik yang berbasis kompetitif atau kebutuhan masyarakat,” tanggapan dari Tim Kerja Pengembangan Sistem Logistik Nasional, W. Budi Santoso. (RA)