(Banten, 19/9/2012) Sampai saat ini kebutuhan sumber daya manusia transportasi bidang penerbangan dan pelayaran masih belum mencukupi dibandingkan kebutuhan. Untuk itu pemerintah melalui Kementerian Perhubungan yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan akan melakukan peningkatan jumlah sumber daya manusia transportasi di seluruh matra  untuk mencukupinya.

“Setiap tahun akan terus dikembangkan lembaga pendidikan transportasi, sehingga pada saatnya nanti akan mencukupi kebutuhan permintaan sumber daya manusia transportasi tersebut,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan EE Mangindaan dalam acara wisuda terpadu di Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan (STPI) Curug, Banten.

Pengembangan itu akan dilakukan, ungkap Menhub melalui pembangunan lembaga pendidikan penerbangan di beberapa daerah. Jika sekolah penerbangan itu sudah berdiri, maka pembentukan sumber daya manusia penerbangan bisa berkembang. Namun saat ini juga sudah dilakukan upaya pengembangan sumber daya manusia penerbangan, melalui penambahan jurusan pilot pada lembaga pendidikan penerbangan di lingkungan Kementerian Perhubungan, misalnya pada  Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya untuk membuka jurusan penerbang .

“Sebelum membuka jurusan buat pilot(penerbang), kami sediakan dulu kawasan terbangnya di daerah Banyuwangi, sehingga memenuhi persyaratan.  Berikutnya akan kami lakukan penambahan sekolah dan pengembangan sekolah penerbangan yang lainnya di berbagai daerah,” ungkap Menhub.

Menghadapi masih belum terpenuhinya kebutuhan pilot dalam negeri, pemerintah juga akan mendorong  sekolah penerbangan swasta untuk berkembang, sehingga mampu menghasilkan lulusan penerbang.

“Dengan begitu nantinya untuk memenuhi pilot di dalam negeri berasal dari dalam negeri sendiri,” ungkapnya.

Menanggapi pertanyaan wartawan tentang masih adanya  pilot dari luar negeri yang menerbangkan pesawat di Indonesia, Menhub  mengakui hal itu dilakukan untuk mengisi kekurangan pilot di dalam negeri.

“Pilot asing yang ada di Indonesia saat ini, sebagai upaya untuk mengisi kekurangan pilot yang ada di tanah air. Sebab  jika tidak ada  pilot asing, maka pertambahan pesawat terbang  yang semakin pesat itu tidak bisa dioperasikan,” ungkap Menhub.

Lebih jauh diungkapkan Menhub,  saat ini perkembangan industri penerbangan di dalam negeri meningkat pesat, ditandai dengan meningkatnya semakin banyaknya maskapai penerbangan nasional untuk menambah pesawat yang dioperasikan. Keadaan itu tentu saja membutuhkan  profesi  pilot untuk menerbangkan pesawat.

“Jika pilot di dalam negeri kurang, maka kita bisa gunakan pilot dari luar negeri. Jadi penggunaan pilot dari luar negeri untuk mengisi kekurangan pilot kita saja,” ungkap Menhub.

Sementara itu Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Capt. Bobby R. Mamahit menyatakan untuk membenuhi kebutuhan penerbang  di dalam negeri, maka pihak BPSDMP  dalam tiga tahun ke depan akan berupaya untuk membentuk penerbang  setiap tahunnya sebanyak 3000 orang.

“Saat ini pertumbuhan sumber daya manusia transportasi udara dari berbagai jurusan keahlian mencapai 1000 orang setiap tahunnya. Untuk  pilot lulusan dari sekolah penerbangan swasta dan pemerintah setiap tahunnya mencapai 420 orang,” ungkapnya.

Kabadan BPSDMP yakin pertumbuhan sumber daya manusia transportasi akan terus meningkat setiap tahunnya, sejalan dengan pengembangan fasilitas dan penerimaan taruna serta rencana pembangunan lembaga pendidikan baru di berbagai daerah.

“Beberapa daerah yang dalam perencanaan untuk berdirinya sekolah penerbangan diantaranya di Makassar, yang saat ini sudah ada lahannya dan siap pembangunannya dan beberapa daerah lain seperti di Papua,” ungkap Capt. Bobby R. Mamahit.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Kementerian Perhubungan,  mewisuda 842 perwira transportasi dalam satu kegiatan wisuda terpadu di Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan (STPI) Curug, Banten. Pada masa mendatang pemerintah akan menambah lembaga pendidikan  transportasi, agar semakin meningkat pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia transportasi di dalam negeri.

Para perwira transportasi yang diwisuda itu meliputi 190 orang  dari STPI,  144 orang dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi, 282 orang dari Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, 207 orang dari Balai Besar Pendidikan Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP), Jakarta dan 19 orang dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang.

Wisuda dilakukan langsung oleh Menteri Perhubungan EE Mangindaan  di apron hanggar bandara STPI Budiarto, Curug, (19/9). Hadir menyaksikan  wisuda terpadu itu mantan Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Jamal, pejabat Kementerian Perhubungan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia serta para orang tua wisudawan.

 Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, selaku inspektur upacara menyatakan, para wisudawan hendaknya terus melakukan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya, untuk mengimbangi berkembanganya teknologi transportasi dan memberikan pengabdian terbaiknya di lingkungan kerjanya masing-masing.

“Para wisdawan diharapkan  untuk terus  meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya di bidang transportasi dan memberikan pengabdian terbaiknya, agar transportasi di Indonesia menjadi semakin lebih baik lagi, dalam bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap EE. Mangindaan. (AB)