(Jakarta, 1/10/09) Menyusul kejadian gempa  7 pada scala richter di Jambi Kamis 1/10/09 pagi, kondisi penerbangan di wilayah tersebut tetap normal dan tidak mengalami hambatan berarti. "Di Bandara Jambi dan Kerinci tidak ada kerusakan pada fasilitas bandara. Operasi penerbangan normal," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik, Dephub, Bambang S. Ervan saat dihubungi di Jakarta, Kamis pagi.

Berbeda dengan  yang terjadi di Minangkabau sehari sebelumnya, gempa berkekuatan 7,6 pada skala richter telah menyebabkan bandara sempat ditutup beberapa saat. Namun mulai Kamis pagi ini 1/10/09 Bandara Internasional Padang telah kembali melayani penerbangan komersial. "Pagi ini, sudah bisa melayani penerbangan komersial," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik, Dephub, Bambang S. Ervan saat dihubungi, di Jakarta, Kamis pagi.

Gempa 7,6 skala richter (SR), Rabu sore (31/9) di Padang dan sekitarnya, kata Bambang, mengakibatkan penutupan MIA di Padang. "Penutupan dilakukan untuk melakukan pengecekan sarana dan prasarana bandara, apakah aman untuk digunakan penerbangan atau tidak," kata Bambang. Setelah dicek dengan seksama, maka, lanjut Bambang, sejak pukul 21.45 WIB kemarin sudah bisa digunakan untuk penerbangan non-komersial yakni pengiriman bantuan logistik dari luar Padang.

Sementara itu, untuk kondisi infrastruktur transportasi penting lainnya seperti Pelabuhan Padang, Bambang mengakui, berdasarkan laporan yang diterima memang mengalami sejumlah kerusakan. "Kantor pelabuhan, dermaga dan sejumlah mercu suar juga mengalami kerusakan. Namun, belum bisa dipastikan hingga saat ini aman untuk pelayaran atau tidak," katanya. Selain itu, yang terpenting adalah jalan akses menuju pelabuhan terputus karena tertimbun bebatuan dan tanah longsoran. "Kami masih koordinasi dengan Menteri PU, untuk mengatasi persoalan ini sehingga jalan bisa dilalui lagi," katanya.

Mengenai soal infrastruktur kereta api, Bambang belum mengkonfirmasi kondisinya. "Kereta Api belum. KA di Padang kan bukan untuk angkutan penumpang, tetapi hanya untuk pariwisata," katanya. (ES/BRD)