(Semarang, Selasa, (17/6) - Tepat pukul 09.52 WIB,  Menteri Perhubungan EE Mangindaan bersama Menteri Pertahanan Purnomo Yusgianyoro, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo, KSAD Budiman, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Sunindyo, serta Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menandatangani Kerjasama Pemanfaatan (KSP) sekaligus Groundbreaking Bandara Ahmad Yani baru, di area Bandara Ahmad Yani Semarang, Selasa pagi (17/6/2014).

Menhub menjelaskan perjanjian KSP ini berlaku selama 30 tahun. "Perjanjian ini nanti bisa super panjang karena kemungkinan 30 tahun lagi terminal ini mungkin tidak muat lagi menampung jumlah penumpang," jelas dia.

Menurut Menhub, area groundbreaking yang digunakan tempat penadatangan ini nantinya akan berubah menjadi apron. Rencananya, PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan kegiatan groundbreaking pengembangan Bandara International Ahmad Yani di lokasi baru tepatnya di sisi ujung utara Bandara Ahmad Yani lama.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman, Panglima Kodam IV Diponegoro Mayor Jenderal TNI Sunindyo, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo.

Disebutkan bahwa tujuan pengembangan bandara ini untuk meningkatkan layanan pada penumpang. Pada 2013 traffic penumpang Bandara Ahmad Yani mencapai 3,2 juta orang sedangkan kapasitas bandara hanya 867 ribu penumpang pertahun dengan luas terminal 5.296 meter.

Dengan perluasan tahap pertama ini, luas terminal akan menjadi 58.652 meter. Menhub melanjutkan, pada tahap pengembangan tahap ultimate nantinya, Angkasa Pura akan membangun terminal penumpang yang mampu menampung hingga 5 juta per tahun, sehingga permasalahan lack of capacity di bandara akan mampu teratasi.

"Pengembangan bandara ini akan memacu perkembangan perekonomian, bisnis, dan pariwisata di Jawa Tengah di bagian utara dan sekitarnya," ujarnya. Bangunan terminal Bandara Internasional Ahmad Yani akan mengusung konsep unik, yaitu sebagai floating airport atau bandara di atas air pertama di Indonesia, juga mengusung konsep eco-airport yang ramah lingkungan.

Yang beda dari terminal lama ini, pada pengembangan fase I, beberapa fasilitas dihadirkan, diantaranya 30 konter check-in, 3 unit aviobridge, 4 konter visa on arrival, 5 unit elevator, 1 unit travelator, serta 7 unit eskalator. Selain itu akan dilengkapi area parkir seluas 43.634 meter dan baggage make-up yang menggunakan sistem Baggage Handling System (BHS) dari yang sebelumnya masih manual. (BN)