(Jakarta,20/07/2010) Pelayanan publik harus menjadi hal yang paling diutamakan oleh BUMN Perhubungan dan pihak swasta dalam menjalankan bisnis di pelabuhan dan angkutan laut. “Dengan dipisahkan peran regulator dan operator diharapkan pelaksanaan di lapangan dapat dijalankan secara bertanggung jawab dan memberi kontribusi yang baik dalam pembangunan nasional,” demikian disampaikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam pembukaan Forum Dialog Pelabuhan dan Peluang Bisnis Angkutan Laut Kedepan di Hotel borobudur Jakarta, Selasa (20/7).

Menhub menyampaikan substansi pokok yang terkait dengan Angkutan Laut yang tercantum dalam UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran yang sesuai dengan tema dialog antara lain di bidang angkutan laut di perairan terdapat beberapa butir pokok pengaturan yaitu pelaksanaan azas cabotage, peningkatan pangsa moda angkutan laut luar negeri , dan usaha jasa terkait dengan angkutan perairan yang diselenggarakan untuk kelancaran angkutan di perairan itu. Dalam pelaksanaan azas cabotage, Menhub mengharapkan agar semua pemangku kepentingan memberi dukungan agar pelaksanaan azas cabotage berlaku secara menyeluruh pada tahun 2011.

Lebih lanjut, Menhub mengharapakan dengan diselenggarakannya Forum Dialog ini semua stakeholders terkait di pelabuhan dapat bekerjasama dengan baik. “ Memang selama ini berjalan berjalan namun kadang ada masalah misalnya kapal yang datang merasa kurang dilayani. Dengan adanya forum seperti  ini kita dpt berbagi upaya apa yang dapat diperbaiki agar lebih lancar,” tutup Menhub. 

Forum dialog ini diselenggarakan dalam rangka penyelenggaraan 9 Tahun Ocean Week. Turut hadir sebagai pembicara antara lain Sunaryo (Dirjen Hubla Kemenhub), R.J. Lino (Direktur Utama PT Pelindo II), Alfred natsir (Direktur Utama PT Pelindo IV),  Johnson W. Sutjipto (Ketua DPP INSA). Acara ini dihadiri oleh para pejabat eselon II di Lingkungan Ditjen Hubla Kemenhub dan asosiasi terkait di pelabuhan dan angkutan laut seperti APBMI (Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia), Asosiasi Logistik Indonesia, GAFEKSI, dan INSA. (ARI)