JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini (3/4) telah memanggil manajemen maskapai Lion Air untuk memberikan klarifikasi terhadap 2 (dua) hal, yaitu tingkat pelayanan yang makin menurun, dengan indikasi sering terjadinya keterlambatan dan komitmen terhadap pemenuhan ketentuan tentang keselamatan dan keamanan penerbangan, dengan adanya ceceran avtur dari sayap pesawat Lion Air di Bandar Udara Juanda Surabaya. Pada kesempatan tersebut, Menhub yang didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso dan jajarannya.

“Terkait dengan pemenuhan 2 (dua) hal tersebut, saya minta Lion Air dapat memenuhi standar pelayanan penumpang dan meningkatkan pemenuhan standar keselamatan dan keamanan penerbangan,” tegas Menhub Budi.

Lebih lanjut Menhub juga memerintahkan jajaran Ditjen Perhubungan Udara untuk melakukan investigasi terhadap kejadian tumpahnya avtur yang melibatkan pesawat Lion Air. Sedangkan maskapai Lion Air sendiri juga diminta untuk melakukan investigasi internal dan melaporkan hasilnya kepada Kemenhub.

“Saya minta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk lakukan investigasi, apakah ini hanya terjadi pada maskapai Lion Air, ataukah terjadi juga pada jenis pesawat serupa pada maskapai yang lain,” ujarnya.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menegaskan komitmen jajaran Ditjen Perhubungan Udara untuk tidak memberi toleransi terhadap hal-hal yang mengganggu keselamatan penerbangan.

Senada dengan Menhub, Agus meminta komitmen Lion Air terhadap beberapa hal yang menjadi penyebab beberapa kejadian akhir-akhir ini.

Komitmen yang diminta di antaranya:

1. Menata ulang indeks perbandingan set aircrew dengan pesawat, yaitu minimal 1 : 3,5 (1 pesawat : 3,5 set kru kokpit dan kru kabin);

2. Harus ada dan menambah pesawat cadangan (standby) untuk menggantikan pesawat yang rusak;

3. Membuat manajemen aircrew yang lebih baik sehingga jadwal rotasi kru pesawat tidak melampaui jam kerja dan kru pesawat sudah siap saat penumpang mulai masuk pesawat;

4. Menyediakan unit customer care pada setiap bandara untuk menampung keluhan penumpang Lion Air Yang mengalami masalah dalam penerbangannya.

Menhub Budi memberi perhatian serius kepada maskapai penerbangan yang ditemukan banyak kejadian terkait keselamatan dan keamanan serta pelayanan penerbangan. Perhatian tersebut untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi. Dan mencegah kejadian yang sudah terjadi berubah menjadi kejadian yang lebih serius.

Kemenhub akan terus melakukan upaya pembinaan tentang pentingnya keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan nasional baik berjadwal maupun tidak terjadwal dan akan melakukan langkah-langkah yang strategis dengan meminta komitmen maskapai penerbangan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

Manajemen Lion Air yang diwakili Managing Direktur Lion Group Daniel Putut menyanggupi untuk melaksanakan komitmen tersebut. "Kami akan melakukan investigasi internal, khususnya yang terkait keselamatan dan keamanan penerbangan," ujar Daniel.

Menurut Daniel, pihaknya juga berkomitmen menaikkan indeks perbandingan set aircrew menjadi 1 : 5. Juga akan menambahkan pesawat cadangan dan menyiapkan pesawat wide body A330-200 dan B747-400 di beberapa kota yang banyak penerbangan Lion Air.

Lion juga akan meningkatkan frekuensi investigasi, komunikasi dan koordinasi dengan pabrikan pesawat dari 1 bulan menjadi 1 minggu sekali.

Sedangkan terkait pelayanan penumpang, manajemen Lion menyatakan akan memperbaiki unit customer care sesuai PM 89 tahun 2015. Serta akan membuat unit tim pengaduan di setiap bandara.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menyambut baik komitmen Lion tersebut. Agus memberikan tenggat waktu 2 bulan untuk Lion Air menyelesaikan komitmennya.

"Selama 2 bulan kami akan mengawasi dengan ketat. Jika tidak terlaksana akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku," ujar Agus. (FY/ME/TH/AS/BS)