Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan melantik Marsekal Muda TNI F. Henry Bambang Sulistyo sebagai Kepala Badan SAR Nasional dan 7 pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Perhubungan di Ruang Mataram Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Senin (14/4). Salah satu diantara para pejabat eselon II tersebut adalah Drs. Julius Adravida Barata, M.M (J.A. Barata) yang dilantik sebagai Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan menggantikan Drs. Bambang S. Ervan, M.Sc. J.A. Barata selama ini merupakan pegawai yang mengawali karirnya di bidang kehumasan. Beliau cukup lama menjabat sebagai Kepala Humas Ditjen Perhubungan Darat hingga akhirnya ditugaskan pada Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan. Sementara itu, Bambang S. Ervan yang cukup lama pula menjabat sebagai Kepala Pusat Komunikasi Publik telah menduduki jabatan yang baru sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perhubungan sejak lebih kurang 3 bulan yang lalu.

Adapun selengkapnya pejabat eselon II di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang dilantik adalah :
1.    Drs. Imam Hambali, M.Si (Kepala Pusat Kajian dan Kemitraan Pelayanan Jasa Transportasi)
2.    Drs. Julius Adravida Barata, M.M (Kepala Pusat Komunikasi Publik)
3.    Aca Mulyana, S.H, M.H (Kepala Sekretariat Komite Nasional Keselamatan Transportasi)
4.    Ir. Sugiadi Waluyo, M.E (Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian)
5.    Ir. Popik Montanasyah, M.T (Direktur Keselamatan Perkeretaapian)
6.    Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc (Direktur Sarana Perkeretaapian)
7.    Masrono Yugihartiman, ATD, M.Sc. (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Darat dan Perkeretaapian)

Pelantikan  ini merupakan hal yang penting dalam menyesuaikan  tuntutan perkembangan di lingkungan strategis maupun hasil-hasil pembangunan yang cepat dan dinamis. Menhub menyampaikan ukuran yang dipakai dalam pelantikan Kepala Badan SAR Nasional dan Pejabat Eselon II hari ini yaitu penugasan seseorang berdasarkan kemampuan dan kecakapan serta kesesuaian antara kemampuan itu dengan tugas yang harus dilaksanakan. Peran BASARNAS yang tidak dapat dipisahkan dalam peristiwa transportasi dalam hal pencarian dan pertolongan menuntut kesigapan dan koordinasi dengan segenap instansi terkait. Kepada Kepala BASARNAS yang baru dilantik, Menhub percaya Kepala BASARNAS mampu berkoordinasi dan menjalankan tugasnya dengan baik.

Menhub berpesan agar semua pejabat yang baru dilantik dapat memiliki kemampuan leadership, manajerial, daya juang yang tinggi, dan profesionalitas. “Kementerian Perhubungan dan BASARNAS merupakan lembaga yang sangat besar sehingga para pejabat yang baru dilantik harus memiliki jiwa kepemimpinan yang memadai, controlling yang baik agar tidak terjadi kesalahan manajemen, siap sedia dan pantang menyerah, serta menjadi profesional dalam bekerja,” jelas Menhub. (ARI)