(Denpasar, 05/09/09) Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal menegaskan faktor keamanan merupakan pilar utama penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini. Penegasan Menhub tersebut disampaikan ketika melakukan kunjungan kerja ke Propinsi Bali dalam rangka rakornis penyelanggaraan angkutan lebaran Popinsi Bali di Denpasar Sabtu 5/09/09. “Kita perlu menghilangkan semua benih-benih potensi ancaman gangguan keamanan sehingga  penyelenggaraan angkutan lebaran tidak terganggu masalah  keamanan,” ujar Menhub.

Menhub memastikan pihak Polri telah memetakan lokasi-lokasi rawan gangguan serta menyiapkan langkah-langkah antisipasinya. Sejauh ini Polri pun telah melaksanakan koordinasi yang baik dengan segenap komponen penyelenggara angkutan lebaran agar kegiatan pengamanan angkutan lebaran dapat berjalan dengan baik. Dalam pengarahan kepada stakeholder penyelenggara angkutan lebaran di Propinsi Bali itu Menhub bahkan secara tegas meminta kepada GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali untuk tidak ragu-ragu menggunakan tenaga bantuan pengamanan dari TNI dan Polri. “Adanya TNI dan Polri yang bersenjata lengkap di bandara saya kira justru akan membuat masyarakat pengguna jasa bandara merasa lebih aman, karena terlihat ada aparat yang menjaga mereka,” kata Menhub. Menurut Menhub pelibatan aparat keamanan seperti tentara dan juga dilakukan luar negeri misalnya di Bandara Changi Singapura.

Sementara itu dalam penjelasannya kepada Menhub GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali Heru Legowo menyatakan dalam penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini pihaknya telah menyiapkan sebanyak 820 orang tenaga pengaman. Dari sejumlah tersebut tercatat 726 orang merupakan tenaga sekuriti internal Bandara Ngurah Rai, sedangkan tambahan adalah 40 orang tenaga pasukan TNI AU dan 50 orang tenaga pasukan Polri serta 4 orang pecalang (komponen keamanan dari unsur adat masyarakat Bali). Menurut Heru Legowo demi alasan keamanan mungkin saja menyebabkan pemeriksaan lebih ketat dan memakan waktu, untuk itu pihaknya meminta pengertian kepada masyarakat pengguna jasa bandara agar tidak merasa terganggu karena semuanya demi keamanan masyarakat pengguna juga.

Lebih lanjut Menhub memaparkan setelah faktor keamanan pilar penyelenggaraan angkutan lebaran yang lain adalah faktor keselamatan dan pelayanan. “Agar faktor keselamatan terjamin maka harus pula dilakukan langkah untuk menghilangkan benih-benih potensi penyebab kecelakaan,” ujar Menhub. Selama persiapan angkutan lebaran saat ini semua pihak menurut Menhub telah berpartisipasi untuk meningkatkan faktor keselamatan.

Misalnya untuk transportasi jalan Departemen PU telah berupaya maksimal untuk memperbaiki kondisi sarana dan prasarana, diharapkan perbaikan jalan telah selesai pada H-10 . Selain itu Polri telah bersiap melakukan pengaturan lalu lintas untuk mencegah terjadinya kecelakaan  pada saat terjadi lonjakan pengguna jalan. Begitu pula Departemen Perhubungan dan Dinas Perhubungan telah merencanakan manajemen transportasi angkutan lebaran secara keseluruhan moda.

“Sehingga saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi, kerja keras dan koordinasi semua komponen untuk menyukseskan angkutan lebaran ini, dan mari kita berdoa agar penyelenggaraan angkutan lebaran ini dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Menhub. Apabila kedua pilar yaitu keamanan dan keselamatan terpenuhi menurut Menhub akan mendasari pencapaian pilar ketiga yaitu peningkatan pelayanan.

Penyeberangan Agar Memperhatikan Prakiran Cuaca

Menhub pada kesempatan tersebut juga mengingatkan agar penyelenggaraan angkutan penyeberangan khususnya di Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar untuk memperhatikan kondisi cuaca. “Saya gembira jumlah kapal cukup memadai dan  telah ada peningkatan pelayanan, ketertiban dan juga e-ticketing, tetapi jangan dilupakan jika ada cuaca buruk jangan sampai tetap (memaksanakan) berlayar, “ tegas Menhub. Menurut Menhub cuaca merupakan hal yang tidak bisa dikendalikan, lebih baik selalu memanfaatkan data prakiraan cuaca BMKG untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, Adpel dan syahbandar perlu tegas untuk mengingatkan Nahkoda untuk masalah ini.

Perihal angkutan penyebarangan di Ketapang-Gilimanuk dan Padangbai-Lembar Menhub juga menyarankan sebaiknya melibatkan TNI dan Polri. “ Tidak ada salahnya melibatkan TNI dan Polri, ini untuk menanamkan rasa aman kepada masyarakat, “ tegas Menhub. (BRD)