MEULABOH - Presiden Joko Widodo telah memberikan amanat agar para Menteri Kabinet Kerja dapat membangun negeri yang kompetitif, memberikan nilai tambah dan membanggakan bagi masyarakatnya, demikian disampaikan oleh Menteri Perhubungan, dalam pembukaan seremonial sekolah Vokasi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan/BP2IP Malahayati, Jumat (9/12).

Selama ini, menurut Menhub Budi, Indonesia masih kalah dari Filipina dalam menyediakan tenaga kerja bidang pelayaran. Indonesia baru mampu menyediakan sekitar 400.000 tenaga pelaut, sementara Filipina sudah mencapai jutaan tenaga kerja.

"Dengan diadakannya program pendidikan vokasi ini dapat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berkompetisi dalam era global. Meskipun program pendidikan ini hanya dua minggu namun dapat mencetak lulusan yang siap bekerja," ujar Menhub.

Masyarakat Aceh memiliki potensi yang luar biasa dan sudah seharusnya mendapatkan kesempatan yang lebih untuk dapat berkompetisi di persaingan global. Kesempatan ini agar dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk percepatan penyerapan tenaga kerja dari masyarakat Aceh.

"Kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan sudah saya berpesan agar para lulusan program vokasi ini diberikan kesempatan bekerja di bidang pelayaran, namun tentunya harus melalui seleksi yang ketat," tutup Menhub.

Pendidikan vokasi bidang pelayaran ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat. Target peserta program ini sebanyak 4.750 peserta. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 15 hari dimulai dari tanggal 2 sampai 17 Januari 2017 dan seluruh peserta akan dimasukkan dalam asrama di Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Malahayati.

Peserta vokasi berusia 16 -30 tahun dan diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu.

TINJAU DERMAGA PELABUHAN PENYEBERANGAN MEULABOH

Usai membuka program vokasi bidang pelayaran, Menhub berkesempatan meninjau Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh.

"Kami mengusulkan agar Presiden Joko Widodo dapat mengunjungi Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh setelah dilengkapi dengan fasilitas penerangan dan breakwater," ujar Menhub.

Prasarana yang ada di Pelabuhan Penyeberangan Meulaboh antara lain 1 buah dermaga sepanjang 392,4 meter, dan trestle berukuran 295 x 6 meter yang dapat disandari kapal berukuran 1000 GT. Kini pelabuhan yang selesai dibangun pada tahun 2015 ini melayani lintasan Meulaboh - Sinabang yang dioperasikan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Diharapkan dengan adanya pelabuhan Penyeberangan Meulaboh maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, dengan adanya Pelabuhan Penyeberangan ini maka dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari/menuju Kota Banda Aceh. (TH/BS/BSE)