(Jakarta, 11/08/10) Pengelolaan pasokan listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta)Cengkareng akan dikelola langsung oleh PT PLN. PT  Angkasa Pura II (AP II) selaku pengelola menyatakankesiapannya untuk menyerahkan pengelolaan listrik Bandara Soetta kepada PT PLN.

Ketika dihubungi, Direktur Utama AP II Tri S Sunoko mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan pengalihan pengelolaan listrik di bandara terpadat di Indonesia itu. "Pemikiran untuk PLN ikut menangani listrik bandara memang merupakan salah satu yang akan segera kami bahas. Mengingat PLN core bisnisnya mengenai kelistrikan," jelas Tri, Senin (9/8).

Menurut mantan Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan mengagendakan pertemuan dengan pihak PLN untuk membahas wacana ini.

Setidaknya, jelas dia, implementasi kerja sama penanganan listrik ini akan dilakukan dengan pola sinergitas dua BUMN. "Bisa juga melalui pola kerjasama B to B antar BUMN," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Dahlan Iskan juga telah menyatakan kesiapannya untuk mengelola listrik di Bandara Soetta. Pernyataan itu diungkapkan Dahlan selepas insiden padamnya listrik bandara yang mengakibatkan terganggunya jadwal sejumlah penerbangan, Jum'at pekan lalu.

Menurut Dahlan, pengambialihan siap dilakukan  jika AP II menyetujuinya. Menurut Dahlan pihaknya akan memperlakukan bandara sebagai lembaga vital, strategis dan sensitif.

"Akan kami siapkan tiga lapisan pengaman untuk pasokan listrik ke Soekarno-Hatta," ungkapnya.

Ia menjelaskan, lapisan pertama berupa daya listrik yang masuk bandara tidak hanya dari satu gardu indu (GI), tapi dari dua gardu induk yang berbeda.

Lapis kedua, akan ada pembangkit khusus sebagai cadangan yang secara otomatis dan tanpa kedip akan menggantikan daya listrik di bandara jika suplai yang sudah berlapis itu masih mengalami masalah.

Lapis ketiga, akan dipasang UPS yang juga secara otomatis akan menggantikan tanpa kedip kalau dua lapisan pertama mengalami masalah.

Sistem pengamanan berlapir seperti ini sudah digunakan komplek gedung DPR/MPR dan pabrik semen Gresik. (DIP)