DENPASAR - Tower Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali perlu dipindah, karena tinggi gedung terminal penumpang saat ini sudah melebihi tower ATC. Akibatnya, petugas ATC sulit untuk melihat pergerakan di apron. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat meninjau kesiapan Bandara Ngurah Rai jelang musim mudik Lebaran, Sabtu (25/6).
Jonan mengatakan, perpindahan itu kemungkinan dilakukan pada tahun ini. "Tower ATC harus dipindah. Mungkin tahun ini. Harus diperbaharui, kurang tinggi. Karena bangunan terminal sekarang melebihi tower, jadi banyak yang tidak kelihatan. Makanya sekarang dibikinkan appron movement control atau AMC, supaya tetap sesuai dengan standar keselamatan", ujarnya.
Terkait dengan kesiapan Bandara Ngurah Rai dalam menghadapi musim mudik lebaran, Jonan berpendapat bahwa bandara di bawah pengelolaan PT. Angkasa Pura (AP) I ini telah siap. "Pelayanan terminal saya kira tidak ada masalah. Menurut saya, mau itu mudik atau liburan, (Bandara Ngurah Rai) selalu penuh".
Kalau dilihat dari pengalaman tahun lalu, lanjut Jonan, pelayanan penumpang, bagasi, dan lain sebagainya tidak ada masalah. Selain karena personil bandara yang siap, kerjasama antar stakeholder juga bagus. Bahkan Jonan berharap bandara-bandara lain meniru Bandara Ngurah Rai. "Menurut saya, bandara-bandara besar dari 35 bandara yang difokuskan untuk operasi angkutan lebaran, harus meniru Bandara Ngurah Rai. Seluruh stakeholder-nya kompak, fokus. Saya harap bandara lainnya juga begini", ucap Jonan, disambut dengan senyum dari para pejabat-pejabat Otoritas Bandara, PT.AP I, dan Airnav yang turut mendampingi Menhub.
Peninjauan ke sentra-sentra transportasi merupakan bagian dari langkah antisipatif Kementerian Perhubungan untuk memastikan kesiapan fasilitas pra sarana dan sarana transportasi jelang musim mudik lebaran. Hal ini kuga merupakan implementasi dari fokus kerja Kemenhub untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi dan kualitas pelayanan jasa transportasi. (DES/BU/SR/HP)