BAKAUHENI - Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemy Francis dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sepakat merumuskan beberapa evaluasi yang dapat digunakan sebagai perbaikan kualitas penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun depan.

"Evaluasinya adalah tahun depan kita harus meningkatkan prasarana. Walaupun pembangunan jalannya sudah selesai tapi kita harus merumuskan prasarana apa saja yang harus ditingkatkan kedepannya," jelas Menhub Budi pada saat rangkaian kunjungan kerjanya untuk meninjau pelaksanaan arus balik di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung. (2/7/2017).

Menhub juga menambahkan bahwa selain meningkatkan pembangunan prasarana transportasi namun juga perlu mengikutsertakan sektor pariwisata dalam merumuskan penataan prasarana infrastruktur transportasi.

“Secara materi kita tidak hanya menata pembangunan infrastruktur tetapi juga mengikutsertakan pariwisata dalam pembangunan infrastruktur tersebut,” ujar Menhub Budi.

Menurut Menhub rumusan evaluasi selanjutnya adalah moda angkutan. “Bagaimana kita membuat intermoda dari kapal ferry ke kereta api, dari kapal ferry ke mobil atau dari kapal ferry ke kapal ataupun ke pesawat terbang,” kata Menhub Budi.

"Kalau kita sudah memiliki dasar undang-undang yang bagus, evaluasi kita tentang itu langsung matching antara evaluasi mudik dengan undang-undang dan setelah itu kita minta kepada para operator untuk menyesuaikan dengan apa yang sudah kita buat dengan undang-undang tersebut karena tanpa undang-Undang, kita memang kurang leluasa bergerak," terang Menhub Budi.

Adapun menurut Fary, dari hasil evaluasi pelaksanaan mudik tahun ini dapat dijadikan pembelajaran untuk membuat rancangan undang-undang yang berkaitan dengan sistem integrasi transportasi terpadu.

“Dibeberapa negara sudah mencoba itu. Ini khan pengalaman dan koordinasi yang baik diantara semua stakeholder baik dari Kemenhub dan semua-semua stakeholder yang berkaitan dengan infrastruktur di negara kita,” ujar Fary.

"Ini akan kita bicarakan mudah-mudahan nanti dengan Pak Menteri dan semua stakeholder. Kita tunggu naskah akademiknya untuk itu," kata Fary.

Pada kesempatan tersebut, Fary menekankan juga bahwa kata kunci yang penting menjadi perhatian penting bagi seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran adalah safety dan security.

"Safety dan security harus menjadi fokus utama kita dalam rangka menyelenggarakan sistem transportasi nasional,” ujarnya.

Evaluasi yang tak kalah penting menurut Menhub pada penyelenggaraan mudik tahun ini adalah kerjasama dari seluruh stakeholder terkait yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini serta media yang membantu menyebarluaskan informasi dan kebijakan mengenai pelaksanaan angkutan Lebaran kepada masyarakat luas.

“Angkutan Lebaran kali ini banyak diapresiasi, tapi Saya lebih melihat anglenya yang berbeda. Saya merasa team work diantara seluruh stakeholder sangat kuat. Saya mengapresiasi semuanya yang turut mendukung, antara lain; Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Kementerian ESDM, Kementerian Kominfo, TNI Polri serta stakeholder lainnya. Ditambah dengan DPR yang sekarang juga ikut turun adalah suatu kekompakan lain,” ujar Menhub Budi.

“Kami sampaikan juga terimakasih kepada media. Apa yang kami pikirkan, diskusikan itu tersampaikan dengan merata dan dengan bantuan teman-teman media kami yakin kami bisa melaksanakan dengan baik,” pungkas Menhub. (YS/TH/BS/JAB)