BANDUNG - Kementerian Perhubungan bersama Polda Jawa Barat gelar pembuatan SIM A Umum secara kolektif untuk pengemudi Angkutan Sewa Khusus maupun pengemudi taksi reguler, hal ini dilakukan agar para pengemudi angkutan umum memenuhi peraturan yang termuat dalam Peraturan Menteri Nomor 108 Tahun 2017. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan peninjauan pembuatan SIM A Umum kolektif di Polrestabes Bandung, Sabtu (3/3).

"Bagi pengendara yang mobilnya digunakan untuk membawa penumpang dengan tujuan komersil maka harus memiliki SIM A Umum," jelas Menhub Budi.

Pembuatan SIM A Umum ini nantinya akan digelar di sepuluh kota. Kegiatan serupa sebelumnya telah dilaksanakan di Jakarta dan Surabaya. Bandung merupakan kota ketiga dari kegiatan ini dan membuka kuota 200 pendaftar SIM A Umum.

"Setelah tiga kota itu, hari Rabu saya mau ke Jawa Timur. Saya mau lihat kotanya dulu. Pekanbaru dan Jogjakarta akan dilihat dalam dua hari ini," tutur Menhub Budi.

Program ini akan berlangsung selama 1 bulan. Program yang mendapat subsidi dan merupakan kegiatan CSR ini menggunakan dana sebanyak 10-15 milyar dari Kementerian Perhubungan. Menhub Budi berharap, program ini tidak hanya 1 kali diselenggarakan di setiap kota sehingga semua pengemudi memiliki kesempatan yang sama. Selain pembuatan SIM A Umum, Menhub Budi juga akan menggelar pelaksanaan KIR (uji berkala) gratis.

"Ada dua ketentuan untuk driver yaitu SIM A Umum dan KIR. Hari Selasa kita akan adakan KIR gratis di 10 kota dan targetnya 50.000-an kendaraan," jelas Menhub Budi.

KIR gratis ini akan diselenggarakan di 10 kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Makassar, Jogjakarta, Semarang, Pekanbaru, Surabaya, Denpasar, dan Palembang. Peogram ini akan berlangsung secara serentak dalam rentang waktu dua bulan.

Dalam kegiatan ini, Menhub Budi juga secara simbolis memberikan sertifikat kepada warga yang telah berhasil membuat SIM A Umum.

Kegiatan ini turut dihadiri Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Angkutan Multimoda Cucu Mulyana, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol. Supratman, dan Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Hendro Panowo. (BNK/TH/LP/BI)