JAMBI - Untuk mewujudkan konektivitas di Indonesia, Kementerian Perhubungan terus melakukan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dan sistem transportasi yang handal di seluruh wilayah Indonesia. Pembangunan infrastruktur transportasi tersebut dapat memberikan pelayanan jasa transportasi dan nilai tambah bagi masyarakat dan menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik serta meningkatkan perekonomian nasional.
Pembangunan infrastruktur tersebut juga berdampak pada peningkatan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) /Industri Kecil Menengah (IKM) artisan maupun sektor pariwisata.
Salah satu pembangunan yang dilakukan Kementerian Perhubungan adalah pembangunan infrastruktur transportasi di Provinsi Jambi, yaitu antara lain pengembangan Bandara Muara Bungo, pembangunan jembatan timbang di 4 lokasi yaitu Jambi Merlung, Muara Tembesi, Sarolungan dan Sungai Penuh, serta rencana pembangunan jalur kereta api di Jambi sebagai bagian dari KA Trans Sumatera. Pengembangan jembatan timbang tersebut merupakan upaya peningkatan keselamatan dan pencegahan kerusakan jalan akibat angkutan barang yang Over Dimension dan Over Loading (ODOL).
Diharapkan dengan terciptanya konektivitas khususnya di Provinsi Jambi, dapat memberikan kelancaran arus distribusi barang dan jasa yang akhirnya mempermudah masyarakat dan para pelaku usaha menjalankan usahanya.
Sejalan dengan tujuan tersebut, Kementerian Perhubungan mengadakan kegiatan Business Forum Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada Kamis (17/3) di Kota Jambi dengan mengangkat tema “Konektivitas Transportasi Mendukung Pertumbuhan UMKM dan Perekenomian Nasional”.
Dalam sambutan pembukaannya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyampaikan bahwa Kementerian Perhubungan didaulat menjadi campaign manager Kampanye Gerakan Nasional BBI bekerja sama dengan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Bank Indonesia, Pemda, dan Dekranasda Provinsi Jambi serta lembaga lainnya untuk mendorong UMKM/IKM/Artisan secara khusus di Provinsi Jambi agar dapat onboarding ke ekosistem digital. Selain itu, Djoko menambahkan, dilakukan juga pelatihan onboarding berjualan di ekosistem digital dan diakhiri dengan program harvesting untuk memilih UMKM/IKM/Artisan Champion.
“Kerja bersama ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah UMKM termasuk pelaku ekonomi kreatif yang masuk dalam ekosistem digital, peningkatan transaksi penjualan terutama financial dan digital literacy, peningkatan pembelian produk lokal serta peningkatan perluasan pasar,” jelas Djoko.
Situasi pandemi Covid 19 di Indonesia turut memberikan dampak pada penjualan produk UMKM. Salah satu solusi kondisi tersebut adalah dengan memasarkan produk UMKM secara online melalui marketplace yang ada di Indonesia.
“Namun, masih banyak unit UMKM yang belum melek teknologi digital terutama di daerah, oleh karena itulah, Pemerintah hadir mendukung produk UMKM produk lokal Indonesia melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Djoko menyatakan sejak Gernas BBI diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 hingga Desember 2021, terdapat peningkatan sebesar 9,2 juta unit UMKM/IKM/Artisan lokal onboarding masuk ke ekosistem digital atau mengalami peningkatan 115% lebih tinggi sejak diluncurkan. Dengan demikian, total unit UMKM/IKM/Artisan yang onboarding kini menjadi 17,2 juta.
Pada kesempatan tersebut, Djoko mengajak seluruh peserta UMKM yang hadir agar dapat memanfaatkan segala materi dan pelatihan dari para narasumber untuk mulai masuk ke tahap onboarding dengan cara memasarkan produk melalui platform e-commerce.
Djoko juga mengajak seluruh pihak untuk turut serta menyukseskan Gerakan Bangga Buatan Indonesia agar UMKM/IKM/Artisan secara khusus di Provinsi Jambi dapat mencapai target yang diharapkan dan menelorkan para champion dan agar kita semua bangga menggunakan produk buatan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hindro Surahmat memaparkan bahwa tujuan diselenggarakannya Business Forum ini agar para peserta UMKM dapat memanfaatkan teknologi informasi di era digital dengan menerapkan digital konten untuk melakukan promosi melalui media sosial dan terintegrasi dengan marketplace agar hasil produk dapat dibeli secara daring.
Hindro memaparkan beberapa narasumber dalam forum ini adalah Ketua ALFI Provinsi Jambi, Yoga Adhitiya Kurniawan; CEO Kaya.id, Junita Kartikasari, serta pelaku e-commerce dari Shopee dan Grab yang aan memandu pelatihan onboarding.
Kegiatan Business Forum ini, lanjut Hindro, diikuti oleh 30 UMKM Provinsi Jambi yang terdiri dari 16 peserta UMKM yang bergerak di bidang kuliner, produk olahan pangan serta 14 UMKM yang merupakan binaan terbaik dari Bank Indonesia Perwakilan Jambi, PT Angkasa Pura Kantor Cabang Bandara Sultan Thaha, dan Dekranasda Provinsi Jambi, serta tim kerja Gernas BBI lainnya yaitu perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Pemerintah Daerah Provinsi Jambi, serta lembaga lainnya.
Business Forum tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani; Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution; Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Hesti Harris; dan para pemangku kepentingan lainnya. (RY/HG)