PALEMBANG - Kementerian Perhubungan memberikan tarif khusus bagi mahasiswa Universitas Sriwijaya yang menggunakan transportasi massal LRT dan Damri dengan rute dari Punti Kayu-Asrama Haji-Jakabaring-Unsri. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat menjadi narasumber pada acara “Anten Anten Samo Menhub RI dan Anggota 1 BPK RI” di Auditorium Universitas Sriwijaya, Senin (4/3).

Tarif tiket yang berlaku untuk antarmoda ini semula seharga 15.000 rupiah. Namun, Menhub Budi memberikan subsidi untuk sehingga tarifnya menjadi 7.000 rupiah. Subsidi tarif ini akan berlaku selama 2 tahun kedepan.

"Secara konkret, setelah kita membangun LRT kita memberikan tarif secara khusus yang semula 15 ribu. Khusus untuk mahasiswa, kita berikan subsidi tambahan menjadi 7 ribu. Jadi dari Punti Kayu, Asrama Haji, turun di Jakabaring lalu ke UNSRI (dengan Damri) ini hanya 7 ribu," jelas Menhub.

Setelah berdialog dengan millenials di Hotel Swarna Dipa, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan transportasi antarmoda LRT - Damri bersama dengan beberapa artis seperti Syahrul Gunawan, Anji, dan Putri Patricia. Rute yang ditempuh Menhub yakni dari Stasiun Bumi Sriwijaya menuju ke titik akhir Stasiun DJKA, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus Damri menuju Universitas Sriwijaya Indralaya.

Didepan para mahasiswa, Menhub mengatakan, dengan adanya tarif khusus ini diharapkan akan semakin banyak mahasiswa yang menggunakan transportasi massal khususnya LRT. Sehingga semakin meningkatkan okupansi penumpang LRT menjadi 50% dari semula 35% dalam kurun waktu 6 bulan. Bahkan harapannya, dapat mencapai 60%.

"Pertama kali kan 20%, sekarang 35%, kita harapkan akan naik jadi 50% dalam waktu 6 bulan. Setelah itu kita usahakan naik menjadi 60%. Jadi memang membutuhkan waktu. Mudah mudahan dengan keterjangkauan ini makin banyak mahasiswa menggunakan. Setelah mahasiswa menggunakan, dia mengajak yang lain," tambah Menhub.

Menurut Menhub Budi, dengan adanya LRT Sumsel yang merupakan LRT pertama di Indonesia ini akan membawa budaya baru bagi masyarakat Sumatera Selatan, khususnya budaya disiplin. Dengan adanya LRT, masyarakat dituntut untuk disiplin waktu dan peraturan yang berlaku dalam LRT.

"LRT satu kelebihannya adalah tepat waktu. Dan dengan adanya LRT diajarkan disiplin tentang waktu, tidak boleh makan minum, tidak boleh coret coret. Jadi kita sebenarnya ada satu pelajaran yang tadinya kalian bisa suka-suka menjadi lebih disiplin," tutup Menhub. (LNM/RDL/CA/HA)