JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Minggu (4/12) hadir pada acara Kampanye Keselamatan Penerbangan Tahun 2016 Kementerian Perhubungan yang memiliki slogan “Selamanya (Selamat, Aman, dan Nyaman) Penerbangan Nasional”.

Menhub Budi pada kesempatan itu menekankan pada dua hal penting yaitu terkait dengan kompetisi dan pendidikan. Soal kompetisi dikatakan Menhub bahwa ada sejumlah prestasi yang dicapai Kementerian Perhubungan dalam dunia penerbangan diantaranya:

  1. Federal Aviation Authority (FAA) menetapkan keselamatan Indonesia masuk CATEGORY 1 (Comply With International Rule). Penetapan tersebut pengakuan tersebut menunjukkan bahwa keselamatan penerbangan Indonesia telah mencapai standar FAA sehingga maskapai penerbangan Indonesia dapat melayani penerbangan ke/dari Amerika Serikat;
  2. Keluarnya 3 airlines Indonesia yaitu Citilink, Lion Air dan Batik Air dari EU Operating Ban yang berarti mengijinkan airlines-airlines tersebut untuk terbang ke Eropa;
  3. Audit ICAO USAP (Universal Security Audit Program) menunjukkan capaian kinerja keamanan penerbangan Indonesia dengan nilai 93,75 %, lebih baik dari hasil audit USAP pada tahun 2013 dengan nilai 82,3 %.

Terkait capaian-capaian ini dikatakan Menhub harus tetap dilakukan improvement atau perbaikan terhadap aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan, “keselamatan (penerbangan) ini menjadi suatu cara kita memiliki kompetensi yg kompetitif, ini harus dilakukan. Saya minta airline, airport harus mengimprove diri agar dapat berkompetisi dengan dunia global”, pungkas Menhub.

Lanjut Menub soal pendidikan, saat ini ada 900 pilot yang tidak mendapat lapangan pekerjaan. Terkait hal tersebut Menhub ingin para pilot diberikan keterampilan tambahan dan akan membatasi operasional pilot asing di Indonesia, “kita harus membatasi syarat-syarat tertentu bagi pilot asing yg beroperasi di indonesia, karena saya pikir satu sisi kita terbuka tapi kalau ada nyata-nyata kesempatan pekerjaan (pilot dalam negeri) ini kita kurang bertanggungjawab”, lanjutnya.

Menhub Budi mengajak masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam peningkatan keselamatan penerbangan karena masyarakat mempunyai peran sebagai salah satu bagian penting dalam membentuk budaya keselamatan transportasi.

“Kampanye ini dapat memberikan efek positif pada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama perjalanan menggunakan pesawat udara sehingga masyarakat menerapkan hal tersebut di setiap perjalanannya dalam menggunakan pesawat baik dalam proses pre-flight, in-flight, dan post-flight,” tegas Menhub.

Selain peran masyarakat, Menhub Budi menambahkan, dibutuhkan kerja keras dan komitmen bersama baik pemerintah selaku regulator dan maskapai penerbangan selaku operator. Langkah-langkah konkret perlu kita tempuh antara lain melalui komunikasi, pengenalan pemahaman, perbaikan regulasi, peningkatan sarana, prasarana SDM dan lingkungan yang mendukung keselamatan bertransportasi.

“Direktorat Jenderal Perhubungan Udara harus terus memastikan pemenuhan terhadap seluruh regulasi keselamatan dan keamanan penerbangan oleh para operator, melakukan pengawasan proses tersebut secara rutin dan berkesinambungan, memperbaiki peralatan navigasi penerbangan serta mendorong peningkatan dukungan infrastruktur bandar udara agar memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan,” jelas Menhub.

Lebih lanjut, Menhub Budi meminta seluruh operator penerbangan agar disiplin dalam mematuhi regulasi penerbangan, taat terhadap prosedur penerbangan, pemenuhan kondisi laik terbang bagi pesawat yang akan dioperasikan, serta tidak lupa melakukan antisipasi terhadap perubahan cuaca yang kadang-kadang membawa pengaruh terhadap operasional penerbangan.

Kampanye Keselamatan Penerbangan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan ini diikuti oleh segenap jajaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, perwakilan operator penerbangan dan pendukungnya, serta masyarakat luas. (HUMASHUBUD)