(Jakarta, 26/09/09) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan Herry Bhakti S Gumay menjelaskan, jumlah pengguna jasa angkutan udara selama arus mudik H-7 hingga H+7 kemarin melebihi prediksi.


”Menurut perkiraan kita ada peningkatan jumlah penumpang pada mudik tahun ini sekitar 15 persen dari tahun lalu. Tetapi realisasinya ada penambahan lagi sekitar lima persen, jadi meningkat menjadi 20 persen dari masa mudik Lebaran 2008,” jelas Herry Bakti di kantornya usai salat Jumat (25/9).


Untuk diketahui, Ditjen Perhubungan Udara memprediksikan, jumlah penumpang angkutan udara pada masa mudik tahun ini mengalami peningkatan sebesar 15 persen dari pelaksanaan tahun lalu. Yaitu dari 15.314.851 penumpang menjadi 16.250.902 penumpang.


Dengan penambahan sebesar lima persen tersebut, berarti total jumlah penumpang angkutan udara pada masa mudik kemarin mencapai hingga 18 juta orang. Jumlah penumpang terbesar dari total arus pemudik itu, lanjut Herry, dilayani oleh Bandara Soekarno-Hatta, mencapai hingga 60 persen.


Menurut Herry bakti, penambahan di atas yang diprediksikan tersebut dipicu oleh adanya lonjakan penumpang di luar perkiraan pada sejumlah daerah. ”Seperti di Bangka Belitung, misalnya, sempat terjadi lonjakan hingga 30 persen pada masa padat,” ujarnya.


Dengan peningkatan tersebut, lanjutnya, pihaknya mengeluarkan banyak jadwal penerbangan tambahan (extra flight) yang diminta sejumlah maskapai. ”Ada sekitar 800 extra flight yang kita keluarkan kemarin, Tetapi jumlah pasti realisasinya berapa, kita masih menunggu konfirmasi dari seluruh maskapai yang mengajukannya,” imbuhnya.


Herry menambahkan, meskipun terdapat sejumlah keterlambatan pada jadwal penerbangan, secara keseluruhan pelaksanaan mudik Lebaran kemarin relatif lancar. ”Delay pasti ada dan tidak bisa dihindari karena padatnya traffic, tetapi jumlahnya tidak signifikan. Alhamdulillah para penumpang cukup memahami kondisi tersebut, karena di satu sisi maskapai cukup bertanggung jawab dan memberikan informasi dengan jelas seperti yang telah kita minta sebelumnya,” tandas Herry.


Kemudian untuk pelaksanaan arus balik yang diperkirakan akan mengalami puncaknya pada Sabtu (26/9) atau H+6 Lebaran, Herry menambahkan, jumlah penumpang pengguna jasa angkutan udara diperkirakan tidak akan mengalami perubahan signifikan. Atas dasar itulah, pemerintah tetap akan menerapkan skenario penyiapan armada sesuai dengan pelaksanaan arus mudik.


”Kita minta para pengelola bandara dan maskapai tetap konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang. Bahkan sebisa mungkin ditingkatkan untuk memunculkan kepuasan masyarakat,” pungkasnya. (DIP)