(Jakarta, 15/6/2010) Total pergerakan penumpang selama masa angkutan lebaran mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 2010 diperkirakan akan mengalami lonjakan antara 10-15 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai sedikitnya 27, 25 juta orang. Peningkatan ini berlaku untuk semua jenis moda angkutan, mulai angkutan jalan raya, laut, udara, serta kereta api.

”Angka pastinya jumlah penumpang belum pasti. Tapi dari setiap tahunnya rata-rata terjadi peningkatan sebesar itu. Sampai saat ini kami masih menunggu laporan dari daerah mengenai jumlah pemudik,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso, seusai memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2010 di Jakarta, Senin (14/6).

Dia menambahkan, jika melihat kesiapan sarana moda angkutan dan tren pertumbuhan penumpang pada tahun-tahun sebelumnya, jalan raya sepertinya masih akan menjadi tumpuan utama pada masa pelaksanaan mudik tahun ini. Salah satu pemicu kondisi tersebut adalah minimnya sarana angkutan kereta api yang dapat dioperasikan, yang diiringi meningkatnya populasi kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua. Seiring dengan itu, pihaknya saat ini mulai melakukan koordinasi untuk meningkatkan kesiapan armada.

Suroyo, yang juga Koordinator Angkutan Lebaran Terpadu 2010, menuturkan, kapasitas yang tersedia untuk angkutan bus dan angkutan penyeberangan dinilai masih mencukupi untuk memfasilitasi kebutuhan para pemudik nanti. ”Bus-bus dan feri-feri di perlintasan penyeberangan antarpulau masih mampu menutupi kebutuhan,” jelasnya.

Sementara di sisi lain, upaya rehabilitasi dan penyelesaian pengerjaan infrastruktur juga dikebut agar pada saat pelaksanaan masa angkutan lebaran mendatang tidak memberikan kontribusi terhadap kemacetan.

”Kalau imbas dari pasar-pasar tumpah, perlintasan sebidang, dan lain-lain, potensi tetap ada. Tetapi itu akan kita tekan dengan mengoptimalisasikan peran petugas di lapangan yang berkoordinasi dengan pos-pos pemantauan digital yang kita milikil. Sementara untuk perbaikan-perbaikan dan rehabilitasi, seperti Tol Kanci-Pejagan maupun jalur lingkar Nagrek kita harapkan bisa selesai selambatnya pada H-10 Lebaran,” jelasnya. (DIP)