(Jakarta, 27/10/100 Kementerian Perhubungan mengirim empat unit kapal tanggap darurat ke Kepulawan Mentawai, Sumatera Barat, yang dihantam gempa dan tsunami, Senin (25/10) malam lalu. Keempat kapal itu mengangkut tim Satuan Tugas (Satgas), relawan, serta bantuan logistik ke daerah yang terkena bencana.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit menjelaskan, pengiriman keempat kapal yang merupakan perintah langsung Menhub melalui Dirjen Perhubungan Laut itu terdiri dari KM Labobar milik PT Pelni dari Jakarta, dua unit kapal perintis dari Pelabuhan Pangkal Teluk Bayur, serta satu unit Kapal Navigasi milik Ditjen Perhubungan Laut.

”KM Labobar kita berangkatkan hari ini (27/10) dari Tanjung Priok sore ini, pukul 14.00, untuk mengangkut Satgas Ditjen Perhubungan Laut, relawan, serta bantuan logistik bencana, dll ke lokasi. Kapal Perintis dari Teluk Bayur juga kita berangkatkan ke sana,” papar Bobby, Rabu. Sementara Kapal Navigasi Ditjen Perhubungan Laut disiagakan di Pelabuhan Teluk Bayur.

Secara terpisah, manajemen PT Pelni mengumumkan bahwa KM Labobar akan menempuh  waktu pelayaran selama sekitar 30 jam dari Jakarta ke Mentawai. ”Pengiriman bantuan dan relawan yang difasilitasi oleh kapal ini tidak dipungut biaya sama sekali. Bagi yang masyarakat yang ingin mengirim bantuan serta relawan yang ingin berangkat, kami persilakan dan agar secaepatnya menghubungi kami di nomor 0811825890,” jelas  Kepala Operasi PT Pelni Cabang Tanjung Priok, Capt. Robert Mandagi.

Selain nomor diatas, ada beberapa nomor lain yang bisa dihubungi  yaitu : Kantor Adpel Tanjung Priok (021) 43931738, Bay M. Hasani (0811774281),  Hario/Perwira Jaga (08567049999) dan Capt. Barlet silalahi (08128144753).

Gelombang tsunami yang disebabkan oleh guncangan gempa berkuatan 7,2 skala Richter menghantam pesisir Kepulauan Mentawai, Sumatera Bara, Senin (25/10) malam lalu, sekitar pukul 21.42 WIB. Puluhan  korban jiwa melayang dan terus bertambah, sedangkan ratusan lainnya belum ditemukan. (DIP)