(Bali, 13/07/10) Desain proyek pengembangan Bandara Ngurah Rai Bali yang mengakomodasi kearifan lokal saat ini telah selesai. General Manager  PT Persero Angkasa Pura I Cabang Bandara Ngurah  Rai Bali, Heru Legowo saat ditemui tim www.dephub.go.id  di kantornya menyatakan, pihaknya yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT (Persero) Angkasa Pura I, Bambang Darwoto akan mempresentasikan desain pengembangan Bandara Ngurah Rai Bali tersebut dengan pemerintah daerah Kabupaten Badung Rabu (13/07). Apabila pemerintah setempat menyetujui dan memberikan rekomendasi, tahap selanjutnya adalah segera mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN untuk segera melaksanakan pembangunan.

“Kita akan mempresentasikan ke Bupati (Badung), proposal tentang desain terminal yang akan dibangun. Sebetulnya dulu sudah jadi, namun karena Pemerintah Bali meminta agar ada Nuansa Bali dalam bangunan itu, kita mengadakan perubahan. Untuk mewujudkan itu, kita membentuk Tim 11 yang terdiri atas 3 orang dari Angkasa Pura I, 2 orang dari Pemerintah Provinsi Bali, 2 orang dari Pemerintah Kabupaten Badung, 3 orang dari Ikatan Arsitek Indonesia, serta 1 orang Ahli Teknik Bangunan dan Gedung (ATBG). Tim ini sudah bertemu sebanyak 5 kali dan menghasilkan gambar yang akan dipresentasikan. Apabila disetujui, diharapkan Menteri Perhubungan akan segera dapat memberikan approval pembangunan. Kemudian selanjutnya Menteri BUMN juga diharapkan dapat segera memberikan approval biaya,” kata Heru.
Heru Legowo menyatakan, kapasitas Bandara Ngurah Rai saat ini sudah tidak memadai lagi. Sebagai gambaran, kapasitas terminal domestik adalah 1,5 juta orang per tahun, namun saat ini yang di-handle sebanyak 4,5 juta dalam setahun. 3 kali lipat dari yang semestinya. Heru menambahkan, secara keseluruhan sebanyak 9 juta lebih penumpang dilayani dalam 1 tahun, dengan rincian 55% internasional dan 45% domestik. Rata-rata terdapat 235 take-off – landing pesawat dalam 24 Jam. “Dalam kurun waktu 10 tahun penumpang domestik berlipat 3 kali, sedangkan penumpang internasional hampir 2 kali. Secara grafik dari tahun ke tahun menunjukkan gejala naik. Oleh karena itu terminal domestik ini akan dibongkar dan dipindah,” jelas Heru.
Heru menyatakan, Terminal domestik yang saat ini luasnya 15.000 M2 akan dikembangkan menjadi 120.000 M2. Delapan kali lipat dari ukuran sekarang. Namun, kata Heru, terminal baru ini akan berubah fungsinya menjadi terminal internasional. Sementara terminal Internasional yang beroperasi saat ini, yang akan menjadi terminal domestik yang baru. “Ini untuk mengantisipasi penumpang sampai 2020 menjadi kira-kira sekitar 20 jutaan,” jelas Heru.
Dengan anggaran yang disediakan oleh PT. (Persero) Angkasa Pura I untuk proyek tersebut sebesar Rp. 1,7 triliun, Heru memperkirakan pengembangan Bandara Ngurah Rai akan selesai dalam waktu 30 bulan dihitung dari hari pertama pembangunan dimulai. Oleh karena itu, untuk mendukung kelancaran proyek ini Heru berharap,  semua pihak dapat saling bekerjasama memelihara situasi yang kondusif. (YFA)