(Palembang, 30/3/2011) Bus Rapid Transit (BRT) Trans Musi Palembang yang di-launching sejak 22 Februari 2010, telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Demikian disampaikan Elly Adriani Sinaga, Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan (BSTP), Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, pada saat pembukaan Workshop Angkutan Umum dan Forum Transit, yang mengambil tema : “Dengan Workshop Angkutan Umum dan Forum Transit, Kita Wujudkan Transportasi Perkotaan yang Tertib, Aman, Lancar, dan Berwawasan Lingkungan”, pada 29 Maret 2011 di Hotel Horison, Palembang, Sumatera Selatan.

Elly menambahkan, sesuai amanat Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan, merupakan kewajiban pemerintah untuk menyediakan angkutan umum dengan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tujuan pengembangan angkutan perkotaan adalah bagaimana angkutan umum menjadi pilihan dan idola masyarakat dalam bertransportasi (how to make a public transport as a choice mode).

BRT Trans Musi yang pada awal beroperasi mendapatkan bus bantuan sebanyak 20 bus dari Kementerian Perhubungan dengan melayani dua koridor, yaitu : Koridor I (Terminal AAL-Ampera) sejauh 13,5 km dan Koridor II (Terminal Sako-PIM) sejauh 16 km, saat ini telah bertambah armadanya sebanyak 65 bus (5 bus ukuran besar pada 1 Mei 2010 untuk koridor I dan 65 bus pada 23 Februari 2011 untuk koridor I, II, III, IV dan V). Jadi, selama setahun, jumlah keseluruhan armada Trans Musi menjadi 85 buah bus, dengan penambahan 3 koridor menjadi 5 koridor (Koridor III : Terminal Jakabaring-Palembang Square Mall sejauh 11 km, Koridor IV : Terminal Pertamina Plaju-Terminal Karya Jaya sejauh 15 km, Koridor V : Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II-Terminal AAL sejauh 7 km).

Berdasarkan paparan Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang, Masripin H. Thoyib, pada workshop tersebut, terpapar kinerja Trans Musi selama 1 tahun ini, yaitu, jam operasional (06.00-18.00), tarif penumpang Rp.3.000,-, roundtrip per hari sebanyak +/- 6 kali, dan headway 10-15 menit. Load factor Trans Musi pun cukup tinggi, yaitu 75% dengan jumlah penumpang 7.500 orang/hari dan rata-rata penumpang per bulan mencapai 225.000 orang. Walikota Palembang, Eddy Santana Putra, dalam sambutan pembukaan workshop menyatakan bahwa Pemerintah Kota Palembang sangat mendukung kemajuan Trans Musi, dengan menyediakan alokasi anggaran Rp.15 Milyar pada tahun 2011 untuk menambah jumlah armada bus sebanyak 80 bus, sehingga jumlah total bus pada 2011 diharapkan menjadi 165 buah bus. Ditambahkannya, Pemerintah Kota Palembang mentargetkan pada 2013, jumlah armada bus Trans Musi dapat mencapai 250 buah bus.

Di samping berbagai kemajuan yang dialami Trans Musi, terdapat beberapa permasalahan yang masih dihadapi dalam pengembangannya, yaitu kebutuhan penambahan shelter bus baru di setiap koridor, penataan parkir on-street, pelebaran jalan, serta masih dibutuhkannya subsidi pemerintah pusat.

Elly Adriani Sinaga menambahkan, kedepannya, Trans Musi direncanakan akan terintegrasi (integration ticket) dengan transportasi sungai (water bus), sistem tiket Trans Musi akan dikembangkan dengan menerapkan smart card, serta di Kota Palembang akan dikembangkan Intelligent Transport System (ITS) melalui pembuatan traffic control room, yang dapat melakukan kontrol terhadap operasional Bus Trans Musi maupun kondisi lalu lintas di Kota Palembang. Elly mengharapkan agar workshop angkutan umum dan forum transit yang secara reguler diselenggarakan setiap 3 bulan dan dihadiri oleh perwakilan dinas perhubungan provinsi dan kota dari 13 kota di Indonesia yang telah dikembangkan sistem BRT-nya, dapat menjadi sarana sharing informasi, tukar menukar pengalaman, dan implementasi kemajuan BRT dari masing-masing kota. (RS)