(Pekanbaru, 3/4/2013) Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru akan mengembangkan terminal penumpangnya yang dapat menampung hingga 8 juta penumpang per tahunnya. Proyek pengembangan terminal penumpang tersebut direncanakanan dimulai pada tahun 2014. 


 
 "Dilihat dari statistik, pergerakan penumpang di bandara ini terus naik setiap tahunnya, sehingga akan dikembangkan lagi hingga 8 juta penumpang," demikian diutarakan Pelaksana Harian (PLH) General Manager Bandara SSK II Pekanbaru PT. Angkasa Pura II (Persero), Hasturman Yunus di kantornya, Rabu (3/4) saat menerima kunjungan media dalam kegiatan Airports Visit 2013.

 
 Dalam paparannya, Hasturman yang menjabat sebagai Operasional Service Manager di Bandara SSK II Pekanbaru mengungkapkan, saat ini Bandara SSK II memiliki terminal penumpang berkapasitas 4 juta penumpang pertahun yang pembangunannya telah selesai pada Juli 2012 lalu. Sebelumnya, lanjut Hasturman, terminal penumpang yang lama hanya berkapasitas 900.000 penumpang pertahunnya. 

 
 Ia mengungkapkan, setiap tahunnya pergerakkan penumpang meningkat sekitar 7-15 persen. Pada tahun 2012 lalu tercatat sebanyak 2.797.800 penumpang domestik dan internasional (Pekanbaru-Singapura dan Pekanbaru-Malaysia) atau meningkat 11 persen dari tahun 2011 sebanyak 2.501.203 penumpang. 

 
 Bandara yang saat ini dilayani oleh 11 maskapai penerbangan berjadwal dan 1 maskapai penerbangan tidak berjadwal tersebut, seperti dituturkan Hasturman, setiap harinya ada sebanyak 70 kali penerbangan dari dan ke bandara SSK II Pekanbaru.

 
 Selain pengembangan terminal, bandara yang melayani penerbangan sipil dan militer ini juga tengah mengembangkan antara lain perpanjangan runway yang saat ini sepanjang 2.240 mx45m menjadi 2.600mx45m dan perluasan apron yang saat ini hanya bisa memarkir 8 pesawat, jika perluasan telah selesai dapat menambah kapasitas untuk memarkir hingga 13 pesawat.

 
 Perpanjangan landasan pacu(runway) akan terus dilakukan pihak Bandara SSK II hingga sepanjang 3000m dalam rangka mewujudkan bandara SSK II menjadi embarkasi bagi para jemaah haji, agar bisa didarati pesawat berbadan besar seperti airbus yang biasa digunakan untuk mengangkut jemaah haji.

 
 Saat ini perpanjangan tengah dilakukan dengan bantuan pemerintah daerah untuk pembebasan lahannya. Tahun 2013 ditargetkan runway sepanjang 2600m selesai dibangun. 

 
 Sebagai salah satu bandara internasional tersibuk di Indonesia, bandara yang dahulu bernama bandara Simpang Tiga tersebut terus melakukan pengembangan dan pembenahan di berbagai sisi dalam upaya mewujudkan targetnya menjadi bandara berkelas dunia (world class airport).(RDH)