(Palembang, 27/9/2012) Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP) mempunyai peran yang sangat besar dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil di Indonesia. Karena perkembangan keadaan, peran angkutan sungai, danau dan penyeberangan menjadi penyambung  moda (multimoda) , sehingga membutuhkan perhatian agar perannya  menjadi lebih baik lagi.

“Sebab jika peran angkutan sungai danau dan penyeberangan terabaikan, akan membuat kendala pada jenis moda lain di berbagai wilayah , dan akhirnya  suatu  daerah terkendala perkembangannya” ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Capt. Bobby R.Mamait, ketika upacara Pelantikan Taruna/I Program Studi Diploma III Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (LLASDP) Angkatan ke XX, di Balai Pendidikan Pelatihan Transportasi Darat (BPPTD), Palembang (BPTD) Kamis (27/9).

Capt. Bobby R.  Mamahit mengungkapkan, peranan layanan angkutan SDP sangat penting, terkait dengan karakteristik geografi Indonesia sebagai negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, tentu saja membuat penduduknya, sumber daya alam dan  kekuatan ekonomi tersebar di sejumlah wilayah (pulau-pulau), sehingga membutuhkan sarana penghubung, dan salah satunya berupa angkutan sungai danau dan penyeberangan.

“Angkutan penyeberangan berperan sebagai jembatan yang menyambungkan sistem jaringan jalan raya ataupun jalur kereta api yang terputus karena adanya perairan. Kini  angkutan barang yang menggunakan sistem multi moda membutuhkan juga peran SDP,” kata Bobby R. Mamahit.

Hanya saja, tambah Capt. Bobby sumber daya manusia yang mempunyai keahlian  SDP sampai saat ini masih terbatas. Untuk itu pemerintah terus mengembangkan tumbuh dan berkembangnya sumber daya manusia yang berkahlian SDP, melalui pengembangan program pendidikan.

“Terbukti saat ini dengan diwisudanya taruna-taruni Program Studi Diploma III Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (LLASDP) Angkatan ke XX di BPPTD Palembang, yang merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dari STTD Bekasi,” katanya.

Hadir pada wisuda itu Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Darat Anton S. Tampubolon,  sejumlah pejabat dari BPSDMP dan pemerintah daerah di Palembang, serta orang tua para wisudawan.

Kepala  Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Bekasi,  Christiono menyatakan   untuk mengimbangi kebutuhan sumber daya manusia  SDP program-program pendidikan akan di selenggarakan di sejumlah daerah. Tujuannnya agar kuantitas dan kualitas SDM LLASDP meningkat pertumbuhannya.

“Beberapa BPPTD selama ini menyelenggarakan program yang diselenggarakan STTD akan ditingkatkan agar serapan taruna-taruni dan lulusannya meningkat,” ungkap Christiono seusai  acara wisuda tersebut.

Tingginya kebutuhan ahli SDP dinyatakan oleh Christiono dengan diserapnya para lulusan program pendidikan dan pelatihan jurusan  LLASDP selama ini.

“Lulusan program LLASDP terserap  oleh pihak pemerintah daerah maupun operator angkutan,” ungkap Christiono yang juga lulusan STTD.

Dalam laporan kegiatan wisuda itu, Ketua Program Studi (Prodi) D III LLASDP,  di BPPTD Chaidirrozi, menyatakan setelah melalui pendidikan dan ujian selama tiga tahun, maka 52 orang taruna angkatan XX dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Ahli Madya Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan.

Program Studi D III LLASDP yang ada di BPPTD Palembang merupakan  bagian dari program studi yang ada di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Setu, Bekasi. Program studi ini dilaksanakan dengan tujuan  untuk menghasilkan tenaga ahli dan terampil, di bidang manajemen  dan teknik rekayasa  lalu lintas  angkutan sungai danau dan penyeberangan.

Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat  (BPPTD) Palembang, Wawan Darwan menyatakan disamping menyelenggarakan diklat pembentukan, BPPTD Palembang juga menyelenggarakan diklat pendek (short course) di bidang LLASDP antara lain Diklat Orientasi LLASDP, Sertifikat dan Registrasi Kapal ASD, Manajemen Operasional Angkutan SDP, Manajemen Operasional Pelabuhan Penyeberangan, Teknik Operasional LLASDP, dan Petugas Keselamatan Pelayaran  SDP, serta membuka kesempatan kerjasama untuk penyelenggaraan tailor made course.

“Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat BPPTD Palembang juga melaksanakan penyuluhan keselamatan pelayaran kepada operator kapal SDP di berbagai wilayah. (AB)