PT. Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang dan Daerah Operasi VIII Surabaya memutuskan sementara jalur yang melengkung tersebut. Lalu Lintas kereta melalui jalur pantai utara Jawa, yang akan dibuka pada hari ini, dipastikan molor. "Kami tidak bisa memastikan kapan perbaikan rel yang melengkung selesai," ujar Ngadiman, Kepala Stasium Cepu, kemarin.

Menurut Ngadiman, tiga titik rel yang akan melengkung berada di kilometer 111 jalur Kali tidu – Bojonegoro sepanjang 75 meter dengan kedalaman tingga 2 meter. Titik kedua berada di jalur Kalitidu – Bojonegoro di kilometer 118, tepatnya di Leren, sepanjang 120 meter dengan kedalaman dua meter.

Adapun titik ketiga pada kilometer 84 kilometer di Stasiun Sedadi – Ngrombo dengan panjang 100 meter dan kedalaman 1 meter. Para teknisi PT. Kereta Api Daerah Operasi IV Semarang sedang membenahi rel yang melengkung di tiga titk tersebut.

Ngadiman mengatakan rel yang melengkung karen beban bantalan rel menggelantung. Untuk mengatasi kondisi ini, pihaknya mengalami sejumlah kendala. Krikil dari Weleri datang terlambat," katanya.

Kondisi ini membuat perjalanan kereta api rute Surabaya – Bojonegoro dibatalkan. Pengelola Kereta Api Daerah Opersi VIII belum berani mengopersikan kereta rel diesel. Padahal kereta ini dibutukan warga untuk memasok bantuan logistik. "Sampai sekarang lokasi relnya masih terendam air," kata seorang pegawai kereta api di Babat, Lamongan.

Jalur kereta api di Stasiun Balun, Cepu, yang biasanya ramai, kini terlihat lengang. Hanya ratusan pengungsi yang mendirikan tenda di kiri dan kanan jalur kereta api yang terlihat. Daerah ini dijadikan lokasi pengungsian sementara karena kawasan lain terendam air.

Sumber : Koran Tempo 2 Januari 2008.