"Menhub sangat mendukung dan antusias untuk membantu, dan menegaskan tak ada kendala berarti di perkeretaapian dan pelabuhan," kata Alwi. Utusan Khusus Presiden untuk Kawasan Timur Tengah, Alwi Shihab menjawab pers usai bertemu Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal di Jakarta, Kamis. Alwi mengatakan, investor Uni Emirat Arab berharap untuk segera bisa membangun Kereta Api (KA) Kertapati-Tanjung Api Api dan juga mempersiapkan pelabuhan Tanjung Api Api, tahap pertama, kedua dan ketiga. Untuk itu, saat ini, lanjutnya, tim teknis dari Timur Tengah tengah melakukan persiapan untuk memulai pembangunan infrastruktur pelabuhan dan KA.
Dia menambahkan Menhub Jusman Syafii Djamal menjamin proses perizinan untuk kedua proyek itu bisa berjalan tanpa kendala berarti. "Kami harapkan investasinya tak terlalu lama." Alwi menegaskan investor dari Uni Emirat Arab telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan PT Tambang Batubara Bukit Asam (BA), pemda dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Pernah ditunda
Catatan Pusat Komunikasi Publik (Puskom) Dephub, menyebutkan, proyek yang dijadwalkan dimulai tahun lalu tersebut, ternyata pernah ditunda, khususnya untuk proyek pembangunan rel KA Kertapati-Tanjung Api-api sepanjang 87 km. Dirjen Perkeretaapian waku itu Soemino Ekosaputro, menyatakan telah mengalihkan anggaran DIPA 2007 untuk proyek tersebut ke proyek rehabilitasi rel KA Tanjung Enim (Sumatra Selatan)-Tarahan (Lampung) sepanjang 400 km. Anggaran yang dialihkan tersebut sekitar Rp145 miliar dari alokasi pembangunan rel KA lintas Kertapati-Tanjung Api-Api, Sumatra Selatan, sepanjang 87 km senilai Rp1,54 triliun.
Pembangunan rel Kertapati-Tanjung Api-Api seharusnya dimulai tahun lalu dengan segmen pertama membangun rel KA antara Stasiun Simpang dan Desa Gandus sepanjang 11,38 km. Sesuai jadwal, segmen kedua adalah membangun rel KA dari Desa Gandus menuju Desa Gasing sepanjang 25,67 km, sedangkan segmen terakhir dari Desa Gasing ke Tanjung Api-api sejauh 49,62 km. Jalur KA baru tersebut juga akan didukung pembangunan terminal batu bara di Pelabuhan Tanjung Api-Api sebagai terminal pendukung batu bara Tarahan yang saat ini berkapasitas 12 juta ton per tahun. Lintas KA baru nantinya akan melalui sembilan stasiun, yakni Simpang, Solok Rasau, Talang Kemang, Talang Ilir, Gasing, Jalur 19, Sebalik, Paku Rancah, dan Tanjung Api-api.

Tim Ditjen Perkeretaapian sebelumnya telah melakukan survei lapangan yang terdiri survei instansional, kunjungan awal ke lapangan, topografi dan penelitian mekanika tanah. Dalam studi desain, Bappeda Sumsel masih melakukan revisi blok kawasan pelabuhan dan industri (kawasan Tanjung Api-Api), sementara Dephub dapat melanjutkan sisa desain jalan KA sepanjang 15 km sampai lokasi stasiun batu bara.(ES)