“Boleh dikatakan sebagian besar rekomedasi ICAO untuk peningkatan keselamatan penerbangan di Indonesia sudah dipenuhi, termasuk mempercepat proses revisi Undang-undang Penerbangan artinya apa yang mereka (EU) inginkan juga sudah dipenuhi,” jelas Menhub. “Terakhir tinggal satu lanjut Menhub mereka ingin melihat implementasinya, artinya (kemungkinan) mereka masih akan memperpanjang (larangan terbang) itu, tapi saya tetap menaruh harapanlah.”

Menhub memaparkan bahwa sebenarnya hubungan diantara kedua belah pihak sudah semakin baik dan sudah semakin saling memahami. Terkait permasalahan implementasi ini terutama menyangkut pengawasan (surveillance) atau pengawasan yang dinilai masih kurang memandai.. “Terakhir tim dari Uni Eropa yang datang pada akhir bulan februari 2009 menyatakan semuanya sudah close tinggal satu masalah yang berkaitan dengan implementasi yaitu masalah surveillance, (pengawasan), ujar Menhub.

Menurut Menhub terkait dengan hal, ini Eropa mempermasalahkan mengenai intensitas pengawasan pesawat yang masih kurang yang disebabkan masih kurangnya jumlah inspektur. “Kita akan buat planning untuk (mengatasi kekurangan inspektur) ini,” kata Menhub. Dalam kesempatan terpisah Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Ditjen Perhubungan Udara Yurlis Hasibuan menyatakan bahwa Ditjen Perhubungan Udara tengah menyiapkan detail planning pengawasan pesawat yang akan direlease pada bulan Maret ini juga.  Disebutkan Yurlis menurut penilaian EU intesitas pengawasan pesawat di Indonesia masih 40 kali pertahun, sementara idealnya 100 kali per tahun. Dalam detail planning nantinya akan diatur mengenai tahapan-tahapan untuk meningkatkan intensitas pengawasan pesawat termasuk bagaimana memaksimal semua potensi  yang ada untuk meningkatkan jumlah inspektur, dengan tidak menutup kemungkinankan mendatangkan inspektur asing.

“Saya berharap sebelum saya selesai tugas pada bulan oktober 2009 nanti permasalahan ini sudah selesai, saya tidak ingin meninggalkan PR bagi pengganti saya,” kata Menhub ketika menutup perbincangan (BRD/YFA)