Penerima award tersebut masing-masing adalah Pemerintah Propinsi Bengkulu, Propinsi Jawa Timur, Propinsi Papua, Pemerintah Kota Sorong, Pemerintah Kabupaten Bantai, Kabupaten Cilacap, Stasiun RCTI, Jak TV, Bali TV, Koran The Jakarta Post, Koran Seputar Indonesia, Harian Padang Express, Radio Republik Indonesia (RRI), dan Radio Sonora.

BMG Award adalah bentuk penghargaan yang diberikan kepada seluruh mitra kerja BMG yaitu pemerintah propinsi, kabupaten dan kota dan sejumlah media massa yang dinilai berperan aktif mendukung pelayanan diseminasi informasi meteorologi dan geofisika kepada masyarakat.

Kriteria pemberian penghargaan ini adalah pihak-pihak tersebut membantu diseminasi informasi, iklim, cuaca, gempa, dan tsunami, memberikan kontribusi yang signifikan dalam pembangunan fhisik yaitu menyediakan lahan, peralatan dan gedung berkantor, memberikan dukungan di lapangan dalam kaitannya dengan masyarakat serta isu bencana alam, dan melakukan sosialisasi tentang penyelamatan akibat bencana alam.

Sedangkan kriteria untuk media massa yaitu pada stasiun televisi adalah yang banyak melakukan penyiaran, informasi, meteorologi dan geofisika berupa display, shooting dan talkshow. Untuk stasiun radio adalah yang banyak melakukan penyiaran informasi iklim cuaca dan gempa, melakukan siaran on air, dan pembacaan informasi maupun dialog interaktif dan bagi media cetak dan koran adalah yang melakukan pemberitaan cetak informasi iklim cuaca dan gempa pada medianya.

Rapat Kerja Nasional BMG Tahun 2008

Pada kesempatan yang sama diadakan pula Rapat Rakernas Badan Meteorologi dan Geofisika tahun 2008 yang direncanakan akan berlangsung hingga tanggal 11 April 2008.. Rapat tersebut dibuka oleh Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika, Ir. Sri Woro B. Harijono, Msc dengan mengambil tema Peningkatan Peran Serta BMG Dalam Mereduksi Dampak Bencana Alam dan Pemanasan Global Melalui Integrasi Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2008.

Rakernas ini adalah perwujudan dari Peraturan Kepala BMG No 2003 tahun 2006 mengenai penyusunan dan mekanisme penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Satuan atau yang disebut RKASK dan Hakikat Rapat Kerja Nasional adalah melakukan koordinasi sistematis dari seluruh satuan organisasi di lingkungan BMG untuk mempertajam sasaran pembangunan tahun 2009.

BMG secara operasional sangat strategis dalam mendukung sektor lain, oleh karena itu dibutuhkan koordinasi yang partisipatif. Kondisi perencanaan berjenjang akan memberikan tiga capaian yaitu sustainabilitas tingkat operasi hingga kebijakan, kebijakan akan lebih realistis dalam memberikan solusi pada tingkat operasi, dan diterapkannya proses perencanaan secara berjenjang untuk menciptakan dan membangun sinergi antar penanggungjawab operasional.

Pada kesempatan memberikan pengarahan pada Raker tersebut Menhub menekankan pentingnya perencanaan. Menuru Menhub perencanaan yang baik sudah merupakan 70 persen dari keberhasilan. Pembangunan yang didasarkan pada perencanaan merupakan upaya ujung tombak untuk membangun sebuah team work. Karena dengan perencanaan bersama setiap unit akan merasa adanya ownership, rasa memiliki terhadap perencanaan sehingga membangun tanggungjawab untuk melakukan pekerjaan secara sukarela.

Sementara itu dalam sambutannya, Kepala BMG mengharapkan BMG di masa mendatang dapat menjadi sentral bagi pemahaman dan pembangunan iklim tropis. Para jajaran pimpinan BMG juga telah melakukan upaya proses pengembangan lembaga reorganisasi dan penyesuaian nama pada Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yang akan berubah nama menjadi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (YS)