Jakarta –Indonesia sebagai negara yang memiliki berbagai keindahan alam dan obyek wisata yang menarik. Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin terus fokus mempersiapkan dan mengembangkan sektor pariwisata nasional sebagai sumber pendapatan devisa negara di masa-masa mendatang. Sektor pariwisata bahkan diyakini bakal menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian nasional, paska terpuruk dihempas gelombang pandemi Covid yang berkepanjangan.

Tetap Fokus di Tengah Pandemi

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo kepada jajaran Kabinet Indonesia Maju, agar fokus kerja Pemerintah untuk periode 2018-2024 pada pengembangan destinasi wisata superprioritas 5 Bali Baru yaitu: Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Likupang dan Labuan Bajo.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap melaksanakan Instruksi Presiden untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, dengan berbagai pembangunan infrastruktur transportasi darat, udara, dan laut di lima kawasan wisata andalan tersebut.

Percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di kawasan wisata yang potensial tersebut merupakan prasyarat terciptanya potensi obyek-obyek wisata dapat mendatangkan devisa dan pendapatan negara dengan cepat serta dapat meningkatkan perekonomian kawasan dan masyarakat setempat.

Seperti halnya proyek pengembangan kawasan wisata Danau Toba, Kemenhub berencana memadukan kawasan wisata tersebut dengan membangun infrastrutktur yang berupa sarana dan prasarana transportasi. “Kami akan mengembangkan layanan transportasi penyeberangan ke Pulau Samosir di Danau Toba dengan menyediakan kapal-kapal yang memadahi dan memenuhi aspek keselamatan pelayaran,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi, saat mengunjungi kawasan wisata Danau purba itu awal Febuari 2022 lalu.

Sejak tahun 2019 lalu, Kemenhub telah merencanakan membangun 13 titik pelabuhan penyeberangan di Danau Toba – sekarang tujuh pelabuhan sudah selesai dan juga menyiapkan 5 kapal yang memenuhi standar keselamatan dan juga artistik layaknya kapal wisata.

Adapun ke-13 Pelabuhan Penyeberangan tersebut tersebar di 7 (tujuh) kabupaten di Sumatera Utara yaitu: Kabupaten Toba (4 Pelabuhan), Kab. Samosir (4 Pelabuhan), Kab. Simalungun (1 Pelabuhan), Kab. Tapanuli Utara (1 Pelabuhan), Kab. Humbang Hasundutan (1 Pelabuhan), Kab. Karo (1 Pelabuhan), dan Kab. Dairi (1 Pelabuhan).

Sedangkan lima kapal penyeberangan yang disiapkan Kemenhub, sebanyak empat kapal sudah selesai, meliputi dua unit bus air yaitu Asa-Asa dan Jurung-Jurung, serta dua unit Kapal Motor Penyeberangan (KMP) yaitu Kaldera Toba dan Pora-Pora. Keberadaan kapal ini melengkapi satu unit kapal yang telah diluncurkan yaitu KMP Ihan Batak. Dahulu kawasan Danau Toba yang eksotik ini hanya dilayani dengan sarana dan prasarana penyeberangan yang belum memenuhi unsur keselamatan, sehingga kurang memantik kunjungan wisatawan. Semua pembanguan sarana dan prasarana trasportasi tersebut diharapkan dapat mendukung keberadaan kawasan wisata di Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di tanah air.

Terhubung dengan Kawasan Wisata Lainya

Saat hadir dalam peresmian Kawasan Wisata Prapat Danau Toba yang meliputi tujuh pelabuhan penyeberangan dan empat kapal motor penumpang (KMP) di lokasi Dermaga Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Presiden Jokowi berharap dan mengingatkan agar direncanakan dan dibangun infrastruktur transportasi yang bisa terhubung dengan sejumlah kawasan wisata di Sumatera Utara.

Menhub Budi Karya yang sempat meninjau ke dua pelabuhan penyeberangan sebelum diresmikan oleh Presiden, yakni Pelabuhan Penyeberangan Muliaraja Napitulu Balige dan Pelabuhan Penyeberangan Muara menyarankan kepada stakeholder lainnya agar memberikan nilai tambah terhadap keberadaan infrastruktur transportasi yang ada selama ini. “Sebaiknya pelabuhan penyeberangan tidak hanya sebagai tempat pemberangkatan penumpang, tetapi juga memiliki fungsi-fungsi lain, seperti ada tempat kuliner, pasar kerajinan dan pusat seni budaya, bahkan pendidikan/pelatihan. Kami sedang mencari mitra yang bisa mengelola pelabuhan selain menjadi pusat kegiatan konektivitas sekaligus center of excellent," ungkap Menhub.

Menhub berharap pelabuhan-pelabuhan yang telah dibangun ini akan dikelola dengan baik oleh pihak-pihak yang tepat.

Selain membangun infrastruktur transportasi Danau Toba, Kemenhub juga menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas integrasi angkutan jalan, serta peningkatan jalur KA lintas Araskabu – Tebing Tinggi – Siantar sepanjang 35 km’sp (SBSN). Selanjutnya Kemenhub ikut pula merancang pembangunan jembatan, sistem persinyalan dan telekomunikasi serta membangun stasiun, juga pembuatan runway strip tahap I Bandara Sibisa.

Terus Membangun di Masa Pandemi

Di Jawa Tengah, Kemenhub juga mengembangkan infrastruktur transportasi untuk mencapai kawasan wisata Borobudur dengan mudah. Kemenhub membangun jalur Kereta Api (KA) Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo, membangun KA Bandara Yogyakarta International Airport–Kulonprogo, elektrifikasi jalur KA lintas Yogyakarta-Solo, mensubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas intergrasi angkutan jalan, fasilitas perlengkapan jalan dan pembangunan jembatan dan sistem persinyalan dan telekomunikasi serta bangunan stasiun.

Demikian pula, upaya mendukung pengembangan Kawasan Wisata Mandalika, yang menyelenggarakan gelaran event-event internasional, Kemenhub melakukan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, perbaikan fasilitas integrasi angkutan jalan, membiayai subsidi operasional angkutan antaramoda di Mandalika, merehabilitasi Pelabuhan Pamenang, melanjutkan pembangunan Pelabuhan Gili Terawangan dan sebagainya.

Demikian juga dengan destinasi wisata Likupang, Kemenhub melakukan peningkatan fasilitas di Pelabuhan Likupang, membangun kapal bottom glass di Bunaken, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lembeh.

Adapun di Kawasan Wisata Labuan Bajo, Kemenhub memberikan subsidi operasional antarmoda, memberikan fasilitas integrasi angkutan jalan, pengadaan 2 unit kapal bottom glass seperti di Likupang, melakukan pengembangan terminal kargo Pelabuhan Labuan Bajo, pembebasan lahan untuk pengembangan bandara, pemotongan bukit daerah transisional dan perpanjangan runway bandara dari 2450 m x 45 m menjadi 2650 m x 45 m termasuk marking dan pengawasan.

Kemenhub terus membangun, meningkatkan peran, serta menghubungkan berbagai destinasi pariwisata yang kelak akan menjadi sumber pendapatan bukan saja bagi negara, tetapi juga bagi pemerintah daerah dan kawasan setempat, serta masyarakat lokal.

Jangan Lupa Meningkatkan Kualitas SDM

Di berbagai acara kunjungan ke berbagai lokasi pembangunan infrastruktur transportasi di berbagai daerah, Menhub selalu mengingatkan selain pembangunan infrastruktur, perlu juga membangun sumber daya manusia, yang tak kalah penting untuk mendukung dan memajukan sektor pariwisata di lima destinasi wisata unggulan tersebut. “Sumber daya manusia juga merupakan kunci sukses dalam pelaksanaan pariwisata yang saat ini tengah digenjot oleh Pemerintah,” tukas Menhub.

Menhub juga menjelaskan pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di seluruh aspek kepariwisataan yang ada untuk mendukung kemajuan pariwisata.di daerah wisata Lima Bali Baru. Untuk itu, Menhub juga meminta perhatian dari pemerintah daerah terkait lima destinasi wisata unggulan tersebut untuk mem-backup sepenuhnya apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah pusat. “Kolaborasi yang baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan menghasilkan output yang baik pula,” ujarnya. (AS/IS/HG/ME/HS)