Bali - Dalam kunjungan kerjanya ke Bali, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan bilateral dengan pihak Jepang dan Korea Selatan membahas sejumlah kerja sama yang telah berjalan dan juga membahas potensi kerja sama sektor transportasi di masa depan.

Dalam pertemuan bilateral, Menhub bertemu dengan Penasehat Khusus Perdana Menteri Jepang Mori Masafumi pada hari ini Selasa (15/11). Sebelumnya, pada Senin (14/11) kemarin, Menhub bertemu dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan Won Hee-Ryong.

Kedua negara ini merupakan mitra strategis bagi Indonesia dan telah banyak melakukan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk sektor transportasi.

“Sebagaimana arahan bapak Presiden Joko Widodo, kami terus mendorong peningkatan kerja sama di sektor transportasi dengan banyak negara. Saat ini banyak negara yang berkeinginan untuk melakukan investasi membangun infrastruktur transportasi di Indonesia, oleh karenanya kita harus memanfaatkan peluang tersebut,” ujar Menhub.

Ketika pertemuan dengan Jepang, Menhub membicarakan sejumlah pembangunan yang telah dan akan dikerjasamakan oleh kedua negara, di antaranya yakni: MRT, Pelabuhan Patimban, pembangunan proving ground, kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, dan kerja sama pengembangan infrastruktur laut dan SDM-nya.

“Kemarin, kami telah menandatangani nota kesepahaman dengan Jepang terkait kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1. Ini menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT Jakarta, dan saya meyakini dengan pengalaman kerja sama antar kedua negara dalam proyek MRT sebelumnya, pembangunannya akan dapat berjalan lancar,” ucap Menhub.

Sementara itu, pertemuan dengan Korsel juga membicarakan sejumlah pembangunan yang telah dan akan dikerjasamakan dengan Korsel, seperti: pengembangan MRT Jakarta dan LRT Jakarta, potensi kerja sama pembangunan di sektor laut dan udara, serta pengembangan SDM sektor transportasi.

“Kemarin, kami dengan pemerintah Korsel juga telah menandatangani nota kesepahaman tentang pembangunan MRT Jakarta Fase 4. Semoga kedepannya kerja sama kedua negara semakin intensif dilakukan,” tutur Menhub.

Momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 tahun ini dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara, melalui pendanaan kreatif non-APBN. Hal ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas dan daya saing negara, di tengah keterbatasan APBN. (RDL/LA/HT)