JAKARTA – Pemerintah mengingatkan bahwa masyarakat harus bersiap hidup berdampingan dengan virus Covid 19. Oleh karena itu, pemberlakuan PPKM Level 4-1 masih tetap diberlakukan di berbagai daerah. Namun secercah harapan telah diungkapkan Presiden Joko Widodo bahwa dari hasil evaluasi perkembangan pandemi, Covid-19 belakangan ini mulai membaik.

Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Covid 19 tidak bisa dihilangkan secara total, tetapi yang bisa adalah mengendalikan penyebaran dan keganasanya.

“Supaya tidak terjadi euforia yang berlebihan, masyarakat harus sadar bahwa virus Covid 19 dengan varian barunya yaitu tipe Delta dan MU selalu mengintip kita, bila kita lengah, jumlah kasus baru akan naik lagi,” jelas Jokowi mengenai hasil evaluasi PPKM, pada awal pekan lalu.

Jokowi mengamati perkembangan kurva pandemi Covid-19 nasional belakangan ini, menunjukkan perbaikan atau melandai. Belakangan jumlah kasus baru terus menurun dari 7.700, 6.700, kemarin 5.700. Demikian pula angka BOR (keterisian tempat tidur) di RS Covid terus menurun, di Wisma Atlet 11% dan terakhir 9% .

“Jangan sampai informasi ini disalahartikan oleh masyarakat kalau kita sudah boleh bebas, ini berbahaya,” tegas Jokowi, seraya menjelaskan bahwa perlunya evaluasi secara periodik daerah-daerah yang naik dan turun.

Tetap Waspada

Data tersebut, jelas Presiden, penting untuk disikapi agar angka kepenyakitan Covid 19 dapat terus ditekan, terutama untuk jumlah kasus aktif. Bulan lalu tercatat masih ada 500 ribu, sekarang di angka 150 ribu kasus.

“Kalau upaya positif ini terus dilakukan, harapan kita akhir September PPKM Level 4-1 bisa dihentikan. Tetapi tidak berarti kita bisa bebas, kita akan terus melakukan dua strategi pengendalian Covid-19 dengan vaksinasi dan protokol kesehatan,” ujar Jokowi.

Presiden menambahkan Covid 19 tidak bisa dilenyapkan karena bermunculan varian-varian baru virus tersebut, antara lain varian UK (Inggris), varian India (Delta) dan terakhir disinyalir WHO ada varian baru jenis Mu yang ditemukan di Kolumbia.

Dalam rapat evaluasi PPKM, secara virtual di Istana Negara Senin pekan lalu (6/9), Presiden Jokomi kembali mengingatkan agar waspada terhadap adanya varian baru Mu atau B.1.621 dan secara khusus Presiden meminta Menteri Perhubungan membantu mencegah masuknya varian baru tersebut ke Indonesia.

“Sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo kepada para pihak terkait Tim Satgas untuk mencegah masuknya varian baru Covid19 ke Indonesia, kami telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi dengan memperketat akses masuk di bandara dan pelabuhan internasional,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam pernyataan pers yang disiarkan Selasa (7/9) lalu.

Kemenhub juga telah menindaklanjuti dengan melakukan konsolidasi internal dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Kemenlu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kemenkes, Satgas Penanganan Covid-19, Ditjen Imigrasi, dan pihak terkait lainnya.

Pengendalian Transportasi Untuk Mencegah Penularan

Menhub Budi menambahkan, untuk mencegah masuknya varian baru Covid 19 ke Indonesia, salah satunya perlu dilakukan pengendalian transportasi di simpul-simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional, yakni di bandara internasional maupun pelabuhan internasional.

“Kami segera menggelar pertemuan untuk berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Kemenlu, KKP, Satgas Penanganan Covid-19, dan Ditjen Imigrasi, untuk menentukan langkah-langkah pengendalian yang diperlukan, dalam rangka mencegah masuknya varian baru Covid-19,” ujar Menhub.

Lebih lanjut Menhub mengatakan, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan, serta meminta pendapat para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain.

Selain itu, Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi yang banyak melayani Tenaga Kerja Asing (TKA) maupun orang asing agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap mereka yang dicurigai terpapar/membawa varian baru Mu.

Virus Covid 19 terus bermutasi. Upaya dan langkah pencegahan penularan terus dilakukan agar masyarakat terhindar dari paparan virus ini. Sektor transportasi menjadi kunci penting dalam pencegahan penularan dengan manajemen pengendalian transportasi yang tepat. (IS/AS/HG/HT/JD)