Jakarta - Kementerian Perhubungan tak henti-hentinya mengajak masyarakat mau beralih memanfaatkan transportasi aktif yang mengutamakan angkutan massal, bersepeda atau dengan berjalan kaki agar tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi dalam beraktivitas sehari-hari.

Upaya memotivasi masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi aktif dengan tujuan mengatasi kemacetan lalu lintas di Jabodetabek dan kota-kota besar di Indonesia yang kini tingkat kemacetan lalu lintasnya semakin mengkhawatirkan dan menekan angka kecelakaan di jalan, serta mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data jumlah kecelakaan yang tercatat Korlantas Kepolisian Indonesia yang masih mengkhawatirkan, selayaknya semua pemangku kepentingan wajib menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia.

Pemerintah terhadap permasalahan lalu lintas terus berupaya mengatasinya. Presiden bahkan telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 1 tahun 2022 tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Jalan (RUNKJ) dengan tujuan menekan kecelakaan lalu lintas di jalan, serta ikut berpartisipasi secara global menurunkan fatalitas sebesar 65% indeks fatalitas per 100.000 penduduk dan 85% indeks fatalitas per 10.000 kendaraan pada tahun 2040.

Mengacu pada PP No. 1 Tahun 2022, Kemenhub pun menggelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) sebagai upaya memenuhi seruan World Health Organization United Nations (WHO UN) yang mencanangkan Road Safety, dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang tercatat setiap jam, 3-4 orang meninggal dunia di Indonesia.

Program Road Safety WHO-UN telah berjalan dan memasuki tahun ke-16 dan akan menjadi isu global. Setiap negara anggota UN dianjurkan melaksanakan program Road Safety yang disesuaikan dengan dinamika kondisi sosial budaya negara masing-masing.

“Pekan Nasional Keselamatan Jalan Tahun 2023 ini mengusung tema We Demand Safe and Sustainable Mobility,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Amirulloh, dalam keterangan resmi yang dikutip oleh berbagai media nasional 8 Juli 2023, pekan silam.

Lebih lanjut Amirulloh mengatakan tujuan penyelenggaraan PNKJ adalah untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu-lintas dengan beralih menggunakan transportasi aktif yang merupakan bagian dari transportasi berkelanjutan.

“Seperti halnya ketika kita naik angkutan umum, maka kita aktif untuk membeli tiket dan jalan ke halte/terminal/stasiun,” jelas Amirulloh.

Sedangkan yang dimaksud dengan transportasi pasif, dia mencontohkan, seperti halnya kita memanfaatkan kendaraan pribadi sebagai penumpang hanya duduk diam. “Saat ini di negara-negara maju masyarakatnya kebanyakan sudah beralih menggunakan transportasi aktif,” pungkasnya.

Amirulloh berharap mayoritas publik di perkotaan akan beralih ke transportasi aktif secara nasional maupun global serta terus berupaya memotivasi masyarakat agar berpikir ulang dalam bermobilitas dengan selamat dan aman, sekaligus untuk melestarikan lingkungan dengan ikut mengurangi dampak emisi gas karbon.

Selain mengajak masyarakat negara-negara anggota untuk menggunakan transportasi aktif, WHO-UN juga menyerukan kepada pembuat kebijakan di setiap negara agar membuat jalan berkecepatan rendah di kota-kota dengan maksimum 30 km/jam seperti di perumahan, area perkantoran, dan tempat bermain, dan tempat tertentu lainnya. “Kita berharap dengan upaya bersama dapat mewujudkan kota-kota yang aman, nyaman, sehat, hijau dan layak huni,” pesan Amirulloh.

Program itu, ungkapnya lagi, akan melibatkan sejumlah stakeholder yang terkait lima pilar aksi keselamatan jalan, antara lain manajemen keselamatan jalan (Bappenas), jalan yang berkeselamatan (Kementerian PUPR), kendaraan yang berkeselamatan (Kemenhub), perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (Polri), dan penanganan pra dan pasca kecelakaan (Kemenkes).

Seluruh stakeholder itu, menurut Amirulloh, akan bersinergi dalam mewujudkan penurunan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas hingga 80 persen, terutama bagi pengguna jalan berusia 15-24 tahun. "Kami juga melibatkan pihak lain seperti pihak swasta dari produsen kendaraan untuk melakukan edukasi terkait keselamatan jalan,” jelasnya.

Pada pelaksanaan PNKJ, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menggelar secara nasional di berbagai daerah melalui 25 Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang tersebar di berbagai daerah agar gaungnya dapat lebih besar lagi.

Adapun rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan tahun ini diawali Kick Off PNKJ, Panggung Kreasi Anak Teman Sejati, Jambore Teman Sejati dan Puncak PNKJ 2023 yang dihadiri 500 peserta yang mencakup unsur pemerintah, komunitas, pengguna jalan, serta pelajar/mahasiswa.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Darto Restyawan dalam acara Kick of PNKJ di Monas pada 8 Juli 2023 lalu juga mengungkapkan harapannya agar semakin banyak masyarakat yang menyuarakan kampanye keselamatan jalan.

“Kegiatan PNKJ yang telah dilaksanakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan hingga terwujud budaya tertib dan taat dalam berlalu lintas di jalan,” tegasnya.

Darto menambahkan, pada acara kick off PNKJ juga dibarengi dengan pelepasan Cycling Anywhere to Save The Earth oleh seorang penggiat lingkungan, mantan Kakorlantas Polri Irjen Pol (Purn) Royke Lumowa yang akan tur keliling dunia ke 47 negara menggunakan transportasi aktif, sepeda.

“Saya sangat mengapresiasi petualangan Royke Lumowa dengan misi keliling dunia bersepeda dari Jakarta menuju Paris selama satu tahun,” sanjung Darto, sembari menjelaskan bahwa misi “Cycling Anywhere ” untuk sosialisasi sarana mobilitas yang ramah lingkungan dan menyehatkan. (AS/IS/RY/HG)