JAKARTA – Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto merespon cepat peristiwa musibah banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten Luwu Utara, yang mengakibatkan Bandar Udara Andi Jemma/Masamba tergenang air. Novie mendapatkan informasi bahwa banjir bandang terjadi pada pada Selasa dini hari, tanggal 14 Juli 2020.
Banjir bandang yang sebelumnya disertai hujan deras ini mengakibatkan runway dipenuhi lumpur, pagar bandara rusak, dan rumah dinas terendam lumpur, serta mengakibatkan operasional penerbangan pesawat perintis penumpang dan kargo pesawat pada hari itu otomatis tidak dapat beroperasi.
Dirjen Novie telah menginstruksikan Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah V Makassar untuk berkoordinasi dalam membantu penanganan kondisi yang terjadi di Bandara Andi Jemma.
“Kami menyampaikan turut berduka cita atas musibah yang terjadi. Bantuan dan koordinasi sangat penting dilakukan, apalagi jika ada karyawan ataupun keluarganya yang menjadi korban, beberapa Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) juga standby dalam rangka dukungan penanganan bencana tersebut,” urai Dirjen Novie di Jakarta.
Untuk penanganan selanjutnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga telah memiliki Tim Quick Respon berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 16 Tahun 2019 Tentang Tim Cepat Tanggap (Quick Respon Team) Operasional Penerbangan Pasca Bencana Alam yang memberikan bantuan teknis bahkan jika dibutuhkan akan terjun langsung ke lokasi terjadinya bencana.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Andi Jemma, Mohammad Sabu menuturkan, banjir bandang yang terjadi pada Selasa subuh dini hari tidak saja membuat runway penuh lumpur, rumah dinas, serta sarana lainnya juga masih terendam lumpur, tetapi juga banyak pegawai yang terpaksa harus mengungsi ke area bandara karena rumah kediamannya masih banyak yang dipenuh lumpur.
Apron bandara, menurut Mohammad Sabu, relatif aman dari terjangan lumpur dan air bandang. Pesawat yang sedang terparkir juga aman.
"Hari ini secara bertahap sudah mulai dilakukan pembersihan lumpur yang menggenangi runway sambil menunggu air surut," ujar Sabu.
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI - AirNav Indonesia), seperti yang dilansir Humas Ditjen Perhubungan Udara, merilis NOTAMN No.C0708/20 perihal Penutupan Bandar Udara Andi Jemma/Masamba yang berlaku mulai tanggal 14 Juli 2020 pukul 08.44 WITA hingga tanggal 29 Juli 2020 pukul 07.59 WITA karena banjir.
Bantu Korban Banjir Bandang
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub bersama stakeholder lainnya telah berupaya membantu masyarakat yang terkena dampak banjir bandang dengan memberikan bantuan sembako kepada warga desa yang masih ada di pengungsian. Di lokasi kejadian banjir bandang yang terparah berada di Desa Radda Kec. Masamba juga telah didirikan tenda-tenda posko untuk penanganan dan menampung korban banjir bandang yang tidak sempat membawa barang apapun pada saat kejadian musibah banjir tersebut, dan berharap kondisi akan segera membaik dan pulih kembali. (IS/AS/HG/CH)