JAKARTA - Pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia menjadi prioritas utama selama era Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Selama satu dekade terakhir, berbagai proyek strategis di bidang sarana dan prasarana transportasi dibangun dan dikembangkan secara massif untuk memperkuat konektivitas serta mendukung transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kementerian Perhubungan telah membangun dan merehabilitasi/merevitalisasi 521 infrastruktur fisik sektor transportasi dalam satu dekade terakhir yang tersebar luas di nusantara - tidak sebatas di Jawa, tetapi juga di luar Jawa, dan bahkan menjangkau wilayah-wilayah tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan (3TP) yang tidak mendapat perhatian pada periode lalu.

Hal tersebut mengacu pada visi/konsep pembangunan Indonesia sentris, yang menghendaki agar seluruh wilayah NKRI dapat terhubung secara fisik dan ekonomi.

Dengan konektivitas yang baik antar kawasan dan antarwilayah NKRI, diharapkan dapat melancarkan mobilitas orang serta pergerakan barang dan jasa, sehingga dapat mendorong produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah yang memiliki SDA potensial, sekaligus dapat menjangkau wilayah 3TP agar bisa berkontribusi dalam memajukan perekonomian nasional.

“Kami dalam membangun infrastruktur transportasi nasional, untuk meningkatkan konektivitas akan mengacu pada Key Performance Indicator (KPI) utama sesuai arahan Presiden,” ucap Menhub sembari menjelaskan ketiga KPI, antara lain meningkatkan konektivitas nasional; meningkatkan kualitas pelayanan; dan meningkatkan keselamatan transportasi.

Ketiga indikator tersebut, sambung Menhub, merupakan perwujudan hadirnya negara dalam memenuhi kebutuhan mobilitas orang dan barang di seluruh wilayah NKRI.

Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat

Dengan landasan kinerja tersebut, langkah Kemenhub dan para stakeholder akan sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk membantu masyarakat luas untuk bisa merasakan manfaat pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana transportasi penghubung antarkawasan dan antar wilayah.

Ada sejumlah target perluasan konektivitas antarkawasan dan antarwilayah khususnya daerah dengan SDA potensial, seperti destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), mendukung Kawasan Industri (KI) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah.

Selama 10 tahun ini, Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan sejumlah capaian pembangunan/pengembangan sarana dan prasarana moda transportasi dalam upaya meningkatkan konektivitas.

Capaian di sektor transportasi darat, Kemenhub telah merealisasikan pengembangan pelabuhan penyeberangan, dermaga penyeberangan, dan penyelenggaraan angkutan umum perkotaan dengan program buy the service (BTS), serta terlaksananya sistem angkutan umum massal pada kota metropolitan serta membuka jalur/rute baru angkutan umum massal (bus) AKAP yang terus bertambah

Pada sektor transportasi laut, Kemenhub telah membangun pelabuhan non komersil, penyediaan kapal perintis, subsidi tol laut hingga menciptakan rute-rute pelayaran yang saling terhubung. "Kami membangun pelabuhan-pelabuhan berstandar nasional, mengikuti arahan Presiden, dwelling time di pelabuhan kini sudah berkurang menjadi 3-4 hari saja," kata Menhub sembari mejelaskan selama satu dekade terakhir pihaknya telah membangun 28 pelabuhan baru dan 165 rehabilitasi pelabuhan lama di berbagai daerah.

Selain itu, selama dekade terakhir Kemenhub secara bertahap membuka jalur/rute tol laut dari 18 jalur (2015) menjadi 39 jalur (2023) dan meberikan subsidi untuk 158 trayek untuk tol laut, kapal perintis dan kapal ternak.

Untuk sektor transportasi udara, sejumlah pencapaian, meliputi peningkatan on time performance penerbangan dan juga tercapainya penyelenggaran 43 rute jembatan udara, serta pembangunan 27 bandar udara baru dan 14 revitalisasi bandara APBN/non APBN.

Selanjutnya, sektor transportasi perkeretaapian antara lain reaktivasi 1731 km jalur kereta api (KA) di 55 lokasi di Jawa dan Luar Jawa, serta dibangunnya jalur kereta api secara nasional, dengan kondisi jalur kereta api sesuai standar Track Quality Index (TQI) kategori 1 dan 2, juga pembangunan LRT, MRT, Kereta Cepat Whoosh, dan kereta api perintis.

Ke depan, tugas-tugas Kemenhub tidak kalah beratnya dalam melayani dan berupaya meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia, dengan terus membangun infrastruktur transportasi sehingga konektifvitas transportasi antar manusia, barang dan jasa aman, nyaman dan berkeselamatan dapat tercapai. (IS/AS/RY/ME)