Jakarta - Menghadapi era digital, seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Perhubungan serta seluruh stakeholder transportasi terus berupaya meningkatkan kemampuan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, agar pelayanan transportasi menjadi semakin meningkat kedepannya.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Diskusi Terbatas yang diselenggarakan Dewan Pertimbangan Presiden bekerjasama dengan Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) bertema “Peranan Perkembangan Ekonomi Berbasis Digital di Indonesia” dan Soft Launching Buku berjudul “Transformasi Ekonomi Berbasis Digital di Indonesia” yang ditulis oleh Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Prof. Dr. Sri Adiningsih, di Jakarta, Kamis (22/8).
“Kementerian Perhubungan dihadapkan pada satu kegiatan digital yang begitu masif, kami meminta kepada teman-teman di Kemenhub untuk all out guna meningkatkan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi digital. Bagiamana suatu regulasi yang ada bisa mengatur teknologi digital agar kehadirannya dapat menjadi lebih baik dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” jelas Menhub.
Lebih lanjut, Menhub Budi menjelaskan bahwa digitalisasi merupakan suatu keniscayaan yang harus dihadapi dengan baik. Sebagai contoh di bidang transportasi, kini sudah mulai ada taksi daring dan ojek online sehingga mengharuskan Pemerintah menyiapkan regulasi demi keselamatan dan keamanan masyarakat. Sehingga dalam aturan terkait taksi daring dan ojek online harus memenuhi unsur yang melindungi konsumen, pengendara, dan juga memikirkan perusahaan tersebut.
“Di transportasi, seperti ojol (ojek online) misalnya, keberadaannya dibutuhkan masyarakat. Untuk itu kami lakukan diskresi untuk mengatur masalah keselamatan Pengemudi dan penumpang serta pendapatan pengemudi Ojol,” ungkap Menhub.
Menhub Budi dalam sambutannya juga mengharapkan hasil dari diskusi ini, para akademisi dan praktisi dapat memberikan masukan-masukan positif kepada Pemerintah agar siap menghadapi era digital. Karena pada dasarnya Pemerintah sangat memerlukan masukan dari berbagai kalangan seperti akademisi juga praktisi.
“Digital adalah masa depan kita, oleh karenanya perlu adanya satu kolaborasi dari akademisi, praktisi dan juga regulator yang lebih optimal. Tolong kami diberitahu jika ada masukan-masukan dari rekan-rekan, karena Presiden Jokowi selalu mengatakan segala sesuatu yang memberikan manfaat untuk umat harus diutamakan,” tandas Menhub Budi.
Dalam acara tersebut dihadiri juga oleh Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugiharjo, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan Umiyatun Hayati, Staff Khusus Menteri Perhubungan Prof. Wihana, dan Prof. Sri Adiningsih. (LKW/RDL/YSP/HA).