Jakarta – Jelang liburan panjang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Kemenhub mempersiapkan kelancaran arus mobilitas orang dan barang selama perjalanan berangkat dan pulang pada liburan akhir tahun.
Sederet persiapan yang dilakukan seperti melakukan pengecekan kesiapan armada transportasi, darat, laut, udara, dan kereta api serta angkutan penyeberangan. Pemerintah juga mengantisipasi kondisi alam meliputi iklim dan cuaca ekstrem. Kemenhub juga terus memantau informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai curah hujan, kecepatan angin, badai petir, ketinggian ombak, hingga prediksi gempa bumi di daerah rawan di penghujung tahun 2023.
Menghadapi berbagai kemungkinan kendala tersebut, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menggelar Rapat Sidang Kabinet Paripurna (SKP) yang membahas mengenai persiapan-persiapan stakeholder - yang telah dilakukan para pihak, pekan silam (11/12/2023), di Istana Negara, Jakarta.
Presiden Jokowi menyampaikan arahan mengenai kesiapan yang harus dilakukan para pihak yang bertanggung jawab dalam hal rangkaian kegiatan menghadapi mobilitas orang dan barang selama libur nataru tahun ini.
Tahun Ini, Pergerakan Orang pada Nataru Meningkat
Mengantisipasi lonjakan pergerakan orang yang diperkirankan mencapai 107,6 juta orang selama libur Nataru, semua pihak terkait harus bisa mengelola dengan baik agar dapat berjalan aman dan lancar. Demikian pesan Presiden yang yang disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo usai SKP.
Sebelum SKP, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri Rapat Koordinasi Pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yang diadakan Polri di Jakarta. Rapat tersebut dihadiri Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
“Kami terus berkoordinasi secara intensif terkait kebijakan-kebijakan yang akan dikeluarkan, dengan berbagai kementerian dan lembaga maupun stakeholder terkait,” ujar Menhub, sembari menjelaskan agar pergerakan masyarakat di masa libur Nataru bisa terlaksana secara tertib, lancar, serta selamat, sebagaimana yang kita harapkan bersama.
Lebih lanjut Menhub mengatakan, sejumlah kebijakan telah disiapkan, khususnya untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat dan perubahan cuaca di masa libur Nataru.
Siapkan Berbagai Kebijakan
Selain itu, Menhub memaparkan, sejumlah persiapan yang dilakukan, mulai dari melakukan survei, penyiapan sarana dan prasarana transportasi, melakukan inspeksi (ramp check) untuk memastikan kelaikan sarana dan prasarana transportasi, serta mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem dan keadaan darurat.
Menhub menambahkan ada sejumlah kebijakan juga dikoordinasikan secara intensif, misalnya terkait manajemen rekayasa lalu lintas di jalan tol maupun non tol, manajemen rest area, pembatasan angkutan barang, pengendalian pasar tumpah, pemanfaatan jembatan timbang sebagai rest area, serta sosialisasi keselamatan berkendara.
Lebih lanjut, Menhub juga menyatakan telah menyiapkan program mudik gratis untuk mengantisipasi melonjaknya pengguna sepeda motor yang berpotensi meningkatkan angka kecelakaan di jalan raya.
Mudik Gratis Bagi Masyarakat Pengguna Motor
Kemenhub juga telah menyiapkan 2 (dua) program mudik gratis bagi pengguna sepeda motor. Program pertama, menyediakan 90 unit bus AKAP dan Pariwisata ke 12 rute tujuan untuk mengangkut 3.600 penumpang, dan 4 (empat) truk untuk mengangkut 120 unit sepeda motor.
Program kedua, menyediakan kereta api untuk mengangkut 696 motor untuk rute Jakarta Gudang – Semarang Tawang (PP).
Kedua Program ini memiliki keterbatasan kapasitas, Karena itu Menhub menghimbau “Semua pihak, perusahaan-perusahaan swasta, BUMN TNI, Polri, untuk mengadakan mudik gratis.” Sembari menegaskan “Naik/turunya angka penggunaan kendaraan pribadi berbanding lurus dengan naik/turunnya angka kecelakaan di jalan raya,” pungkasnya.
Menindaklanjut saran dan pesan Menhub Budi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub berkomitmen mewujudkan libur Nataru 2023-2024 lancar dan berkeselamatan.
Sejumlah langkah dan inovasi dalam merealisasikan –libur Nataru yang lancar dan berkesalamatan, Ditjen Hubdat Kemenhub melakukan persiapan dari jauh hari sudah dilaksanakan menghadapi lonjakan pergerakan arus kegiatan angkutan Nataru 2023/2024.
Direktur Lalu Lintas Jalan, Ahmad Yani memaparkan persiapan-persiapan yang telah dilakukan, seperti analisa dan evaluasi angkutan Nataru 2022/2023. penyusunan rencana operasi, dan survei potensi pergerakan mobilitas.
“Dibarengi dengan upaya peninjauan lapangan, rapat koordinasi serta penyusunan surat dukungan Nataru ke para pihak terkait," imbuh Ahmad Yani sehari pasca Rakor Pengamanan Nataru, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Adapun kesiapan lain, yang harus selesai sepekan sebelum liburan Nataru, Ahmad Yani memapakan, antara lain pengecekan kesiapan prasarana terminal dan pelabuhan penyeberangan, ramp check angkutan jalan, sarana dan prasarana penyeberangan, serta penyiapan rest area di UPPKB.
Ahmad Yani menambahkan dari sisi kesiapan Sarana dan Prasarana bidang Angkutan Jalan, terdapat 46.686 unit bus yang terdiri dari 13.752 Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), 16.120 unit Angkutan pariwisata, 8.933 unit Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan sewa sebanyak 7.881 unit, yang akan digunakan selama penyelenggaraan Angkutan Nataru.
Kemenhub juga berkoordinasi dan bersinergi dengan para pihak dalam penyelenggaraan angkutan Nataru, “Untuk membangun sinergi untuk menciptakan angkutan yang selamat, aman, tertib, lancar dan sehat," dalih Ahmad Yani.
Dia mencontohkan, satu bentuk hasil koordinasi adalah terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kepala Korps Lalu Lintas Polri dan Direktur Jenderal Bina Marga dalam Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik Dan Arus Balik Angkutan Nataru.
Bersama dengan para pihak terkait, Ditjen Hubdat membangun posko monitoring dan pelayanan serta menyediakan fasilitas perlengkapan jalan yang portabel, juga menyediakan peralatan berat di lokasi rawan longsor bantuan Ditjen Bina Marga.
Ahmad Yani menegaskan sarana transportasi jalan menjadi salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan Nataru, didukung dengan kesiapan prasarana jalan dan angkutan umum, sehingga Polantas Polri bisa melakukan manajemen rekayasa lalu lintas di jalan tol dan non tol, sosialisasi keselamatan, koordinasi pengendalian pasar tumpah, dan pemanfaatan 84 lokasi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) sebagai tempat istirahat, merupakan langkah konkret dalam penyelenggaraan Nataru.
Salah satu upaya untuk meningkatan keselamatan dan keamanan pengguna angkutan umum, Ditjen Hubdat melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dan Satuan Pelayanan Terminal melakukan Ramp check kendaraan angkutan umum yang akan diberangkatan dari terminal dan mengimbau kepada operator angkutan umum untuk memastikan kendaraan yang digunakan memenuhi persyaratan teknis laik jalan dan melengkapi dokumen administrasi.
Selain itu, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan unit kerja dalam hal ini BPTD dan para pihak lainnya terkait dengan persiapan penyelenggaraan angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 dengan membahas antisipasi khususnya terkait dengan keselamatan dan keamanan, khususnya kapal operasi dengan melakukan ramp check pada seluruh wilayah kerja BPTD dan adanya cuaca ekstrem yang akan terjadi pada akhir tahun.
"Kami telah melakukan ramp check kesiapan sarana (kapal) dan prasarana (pelabuhan) melalui 34 unit kerja dilingkungan Ditjen Hubdat yaitu 33 BPTD dan satu KSOPP dengan capaian ramp check kapal sebanyak 447 unit kapal dari 475 unit kapal atau sebesar 94%," ungkas Ahmad Yani.
Antisipasi Lonjakan Arus Lalu Lintas Penyeberangan
Untuk mengantisipasi kepadatan yang akan terjadi pada masa libur Nataru, Ditjen Hubdat memberlakukan manajemen lalu lintas jalan dan penyeberangan.
"Sistem manajemen lalu lintas dilakukan skema-skema cara bertindak melalui skema Normal (Hijau), Padat (Kuning) dan Sangat Padat (Merah) dengan menyesuaikan jumlah kapal operasi dan kapasitas angkut kapal dengan jumlah reservasi tiket online atau berdasarkan monitoring Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) kendaraan yang akan menuju pelabuhan dengan mengoptimalkan koordinasi dan kolaborasi dengan pihak Kepolisian, Dishub dan Badan Usaha Jalan tol (BUJT) serta _stakeholder_ terkait lainnya," ujar Ahmad Yani.
Selanjutnya, dalam menghadapi situasi darurat atau cuaca ekstrem di penyeberangan, telah dilakukan rapat koordinasi dan mengimbau terkait Potensi Cuaca Ekstrem kepada para Kepala BPTD, KSOPP, Korsatpel, Syahbandar dan Pejabat Pemeriksa Keselamatan Kapal Sungai, Danau, dan Penyeberangan serta Operator Kapal dan Pelabuhan Sungai, Danau, dan Penyeberangan agar dapat melakukan hal sesuai tugas dan fungsinya demi menjamin keselamatan.
Peran Teknologi dan Aplikasi Mitra Darat
Peran teknologi sangat penting dalam menyukseskan angkutan Nataru, karena Angkutan Penyeberangan ini tidak lepas dari mobilisasi angkutan darat yang satu sama lainnya saling berkaitan, sehingga pelaksanaan monitoring pergerakan kendaraan-kendaraan angkutan darat baik melalui jalan nasional dan jalan tol secara online.
"Kami memanfaatkan teknologi dengan menggunakan kamera cctv dan data LHR, sehingga apabila ada anomali yang terjadi pemerintah dapat mengambil langkah-langkah antisipasi dengan cepat dan tepat untuk melancarkan arus lalu lintas baik di pelabuhan dan jalan menuju pelabuhan," ulas Ahmad Yani.
Titik krusial penanganan arus pergerakan masyarakat yang menjadi prioritas Ditjen Hubdat pada musim libur Nataru 2024 pada akses keluar masuk simpul-simpul transportasi, pasar tumpah serta lokasi-lokasi wisata yang ada di daerah serta lokasi rawan longsor/bencana juga dapat dilakukan dengan teknologi.
Sedangkan di ruas jalan tol yang menjadi fokus penanganan pergerakan masyarakat yaitu di rest area dengan menerapkan manajemen dan pembatasan waktu masyarakat yang akan menggunakan rest area.
"Kemenhub memiliki Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia (SIASATI) yaitu Aplikasi untuk memantau informasi Angkutan dan Sarana Transportasi pada kegiatan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Sub Sektor Kementerian Perhubungan," katanya.
Aplikasi SIASATI ini merupakan sistem informasi berbasis elektronik yang terintegrasi untuk pelaporan data operasional angkutan dan sarana transportasi terhadap kegiatan operasional transportasi di seluruh wilayah Indonesia.
"Masyarakat dapat mengunduh aplikasi Mitra Darat dan sering-sering mengecek aplikasi tersebut agar selalu mendapat info terupdate mengenai kondisi lalu lintas jalan dan cuaca. Selain itu, bisa juga mengecek kelayakan angkutan umum melalui Mitra Darat," tambah Ahmad Yani.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalan jarak jauh selama liburan Nataru agar tidak menggunakan motor roda dua yang rentan terhadap kecelakaan. Ia menambahkan, masyarakat dapat memanfaatkan angkutan umum yang tersedia di terminal-terminal penumpang angkutan jalan raya.
Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, sarannya lagi, agar sebaiknya melalui jalur alternatif untuk menghindari kepadatan di jalur utama, juga waspadai kecelakaan di lokasi wisata karena faktor kontur jalan, alam/hujan atau kelalaian pengemudi,
Selain itu, diberlakukannya pembatasan angkutan barang bertujuan untuk menjaga kelancaran jalan dan keselamatan serta memanfaatkan alternatif moda transportasi lainnya.
Satu lagi himbauan bagi mereka yang menggunakan angkutan umum selama libur Nataru, untuk mengatisipasi lonjakan kasus penyakit karena Virus SARS-Cov.2 varian Omicron XBB, tidak ada salahnya masyarakat mematuhi protokol kesehatan (5M) untuk diri dan keluarganya. (IS/AS/SHL/HG)