JAKARTA - Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meliputi daratan (pulau dan kepulauan) dan perairan (lautan, selat dan danau), yang terbentang sepanjang khatulistiwa dari Sabang (Barat) sampai Merauke (Timur) dari Pulau Miangas (Utara) hingga Pulau Rote (Selatan).

Sebaran 17.506 pulau/kepulauan yang berupa daratan/gunung di hamparan perairan, sepanjang khatulistiwa kerap disebut sebagai wilayah Nusantara. Dari situs Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) – yang menjadi rujukan nasional, menyebutkan luas wilayan NKRI meliputi daratan dan perairan sekitar 8.300.000 km persegi. Adapun seluruh luas Nusantara tersebut meliputi luas daratan sebesar 35 persen dan luas perairan mencapai 65 persen. Data rujukan nasional wilayah NKRI, dikerjakan pada periode pertama Kabinet Kerja Presiden Jokowi oleh Badan Informasi Geospasional (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL pada tahun 2015.

Diakuinya status NKRI (Nusantara) sebagai Negara Kepulauan yang wilayahnya mencakup daratan dan perairan (laut dan selat) oleh Internasional ditetapkan berdasarkan Konvensi Hukum Laut PBB atau United Nation Convention on Law of the Sea (UNCLOS) tahun 1982.

Konvensi Hukum Laut UNCLOS itu, ditetapkan PBB berkat perjuangan diplomasi yang panjang, yang mengacu pada Deklarasi Juanda (13 Desember 1957), yang dilanjutkan oleh diplomat Dr Hasyim Djalal dan Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja, di sidang PBB tahun 1982

Deklarasi Juanda pada 13 Desember 1957, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Nusantara, berdasarkan Ketetapan Presiden RI No 126 Tahun 2001, yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia, mencakup area di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan Wilayah NKRI.

Kemenhub Jadi Ketua Pelaksana Peringatan Hari Nusantara

Peringatan Hari Nusantara 2023, telah ditetapkan akan dipusatkan di Kota Tidore, Kepulauan Maluku Utara, pada tanggal 10–13 Desember 2023. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ditunjuk oleh MenkoMarves sebagai Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Hari Nusantara 2023.

“Peringatan Hari Nusantara merupakan sebuah momentum untuk mengingat Deklarasi Djuanda yang memperjuangkan konsep negara kepulauan Indonesia untuk diakui secara internasional dan masih relevan dengan situasi saat ini,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Deklarasi Djuanda, lanjut Menhub patut diperingati untuk semakin mempersatukan kekuatan Indonesia sebagai negara kepulauan. Lebih lanjut Menhub berharap ada masukan – dari para pihak terkait event Hari Nusantara, kegiatan apa yang akan dibuat di Tidore.

“Menandai Hari Nusantara sebagai hari yang patut kita ingat sebagai upaya mempersatukan bangsa,” ujar Menhub saat rapat persiapan Hari Nusantara.

Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah.

Dalam rapat persiapan memperingati Hari Nusantara, Menhub beserta para pemangku kepentingan membahas usulan tema dan logo, rundown, kegiatan, lokasi kegiatan, rencana kegiatan, kegiatan inti dan acara puncak.

Adapun tema yang diangkat Hari Nusantara 2023 adalah “Merajut Konektivitas Nusantara dan Ekonomi Maritim dari Titik Nol Jalur Rempah”. Menhub menjelaskan melalui tema ini, diharapkan dapat kembali mengangkat posisi Tidore yang dikenal sebagai pusat rempah-rempah seperti cengkeh pada dekade 60-70an.

Gagasan tersebut, menurut Menhub, akan dituangkan pula pada logo Hari Nusantara 2023. Lanjut Menhub, pada logo akan kita tampilkan selain bendera merah putih, juga ada hasil utama perkebunan Tidore yakni: cengkeh, dan perahu yang identik dengan laut.

Menhub menambahkan, di Tidore ada perahu kora-kora, pulau unik yang berbentuk gunung dan ombak yang menggambarkan negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut.

Dalam memperingati Hari Nusantara 2023 di Tidore mendatang, Menhub menjelaskan rencananya akan diisi oleh serangkaian acara yang didukung oleh Pemerintah Daerah, TNI/Polri, dan masyarakat setempat.

“Peringatan Hari Nusantara akan dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo,’ ucap Menhub.

Puncak peringatan Hari Nusantara akan diselenggarakan, pada 13 Desember 2023, sedangkan acara dimulai sejak 10 Desember oleh Pemda setempat.

“Kita akan mengundang para UMKM lokal serta para artis lokal dan ibukota yang turut memeriahkan peringatan Hari Nusantara,” imbuhnya.

Harapan Dari Tidore

Sebagai tuan rumah Hari Nusantara, Gubernur Provinsi Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba merasa bangga atas kepercayaan Pemerintah Pusat yang diberikan kepada Kota Tidore.

Kesiapan Tidore selaku tuan rumah diharapkan Abdul Gani dapat berdampak dalam meningkatkan perekonomian lokal.Tidak hanya saat penyelenggaraan berlangsung, namun juga bakal secara berkelanjutan.

Abdul Gani mengungkapkan, provinsi Maluku Utara memiliki wilayah perairan lebih luas dibanding di daratan dan pergerakan ekonomi dominan lewat jalur laut. Gubernur Abdul Gani berharap kepada berbagai pihak untuk dapat meningkatkan kerja sama dan kolaborasiuntuk menyukseskan agenda Perayaan Hari Nusantara di Maluku Utara.

Selain fokus dalam persiapan Peringatan Hari Nusantara 2023, Abdul mengatakan, saat ini Pemda Maluku Utara juga sedang fokus meningkatkan akses transportasi udara lewat pembangunan Bandara Loleo dan gencar mempromosikan pariwisata khususnya di Kepulauan Widi yang akan menggelar festival pada akhir tahun mendatang.

Sebagai dukungan suksesnya kegiatan ini, Kemenhub menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana transportasi diantaranya yaitu: menyediakan 30 unit bus ukuran mikro di Tidore dan Ternate selama pelaksanaan kegiatan. Selain itu, akan ada 4 unit kapal rute Bastiong Ternate - Rum Tidore yang beroperasi sebanyak 3 trip pada pukul 08.00, 12.30 dan 15.30 dan rute Bastiong - Sofifi dan Bastiong - Sidangoli serta 11 unit kapal penyeberangan perintis dengan 22 lintasan.

Acara Peringatan Hari Nusantara diharapkan menarik masyarakat dan semakin menguatkan dan semakin mencintai Tanah Air Indonesia. (IS/AS/shl/hg)