27 Dec 2023
5602 View
JAKARTA - Tahun
2023 akan berakhir. Sebagai institusi
Pemerintah yang melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), Kementerian
Perhubungan terus berupaya melakukan perbaikan dan penyempurnaan kinerja dari program-program yang telah dibuat
sebelumnya. Pada saat
pergantian tahun 2023-2024 Kementerian Perhubungan (Kemnhub) melakukan review
pencapaian kerja di depan awak media nasional (media cetak, online, radio dan
televisi.) dalam acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) yang diselenggarakan Biro Komunikasi Informasi Publik (BKIP) awal pekan lalu (20/12/2023) di Jakarta. Acara ini dihadiri Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi, para Pejabat Eselon 1 di Lingkungan Kementerian
Perhubungan, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM dan Kehumasan, serta
para ASN Jajaran Kementerian Perhubungan.
Capaian Kinerja Kemenhub Tahun 2014-2023 Pada
JPAT tahun ini, selain mereview kinerja Kemenhub
selama satu tahun 2023, juga dipaparkan kinerja dalam kurun waktu 2014-2023
atau dua periode Kabinet Indonesia Maju di bawah Kepemimpinan Presiden Joko
Widodo. Dalam
kurun waktu 2014 hingga tahun 2023 Pemerintahan
Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sangat fokus
dengan pembangunan infrastruktur, termasuk transportasi. Hal ini terlihat dari
banyak sekali pembangunan yang telah dilakukan sebagai bagian dari upaya
Presiden untuk meraih posisi Indonesia
Emas pada tahun 2045 atau usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia, dan menjadi
lima besar negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di dunia. Sektor
transportasi memiliki kontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional, yang
menjadi pondasi bagi meningkatnya keterhubungan antar wilayah, pertumbuhan
ekonomi wilayah, dan kemajuan peradaban, yang berkontribusi pada peningkatan
daya saing bangsa. Sebagaimana
arahan Presiden Joko Widodo dan dikaitkan dengan RPJP (2005 – 2024) dan RPJMN
(2014-2019 dan 2020-2024), Kementerian Perhubungan diamanahi untuk membangun
konektivitas untuk menghubungkan dan mempersatukan Indonesia. Berbagai
pembangunan infrastruktur transportasi dilakukan dengan paradigma Indonesia
Sentris, atau merata ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan tiga indikator
capaian utama yaitu: Meningkatkan Konektivitas, Pelayanan, dan Keselamatan
Transportasi. Visi
tersebut yang menjadi dasar bagi Kementerian Perhubungan untuk melaksanakan
berbagai program dan kebijakan, yang dituangkan di dalam Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Perhubungan lima tahunan (2015 - 2019 dan 2020 - 2024)
dan rencana kerja tahunan Kementerian Perhubungan. Kehadiran
infrastruktur transportasi publik diharapkan mampu menjadi solusi dan menjawab
sejumlah persoalan yang dihadapi seperti: keterisolasian wilayah, distribusi
logistik dan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata, inefisiensi layanan
transportasi, hingga polusi dan kemacetan. Selain
itu, banyak tantangan yang dihadapi di antaranya yaitu: situasi geopolitik dan
ekonomi dunia yang cepat berubah, pandemi Covid-19, dan keterbatasan pendanaan
melalui APBN untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur. Juga,
tuntutan masyarakat semakin tinggi, untuk mendapatkan layanan transportasi publik
yang andal, selamat, aman, nyaman, inklusif, terjangkau, dan ramah lingkungan. Dengan
berbagai tantangan yang ada, Kemenhub bersama pemangku kepentingan di sektor
transportasi terus berkomitmen melanjutkan berbagai pembangunan konektivitas
antar wilayah, meningkatkan integrasi antarmoda, mengembangkan transportasi
massal perkotaan, green and smart
mobility, serta membangun transportasi yang inklusif dan berkelanjutan. Tidak
hanya membangun infrastruktur secara fisik, Kemenhub juga terus berupaya meningkatkan
pelayanan melalui penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, tata kelola
pemerintahan yang baik, inovasi dan digitalisasi pelayanan, meningkatkan
eksistensi di kancah internasional, dan menciptakan sumber daya manusia (SDM)
yang unggul di sektor transportasi.Meningkatkan Daya Saing Produk dan
Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan
infrastruktur transportasi yang massif dan terintegrasi diyakini mampu
meningkatkan daya saing produk-produk, khususnya yang berada di sentra-sentra
produksi yang tersebar luas di wilayah Indonesia, juga dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah, yang akhirnya juga dapat meningkatkan
pertumbuhan perekonomian nasional.Pembangunan
sektor transportasi yang massif juga meningkatkan
kinerja ekonomi, meningkatkan efisiensi cost
logistic. Berdasarkan data Bappenas, Kemenko Perekonomian dan Badan Pusat
Statistik, biaya logistik nasional saat ini sebesar 14,29% dari PDB. Dalam 10
tahun ke depan, biaya itu diharapkan akan dapat diturunkan hingga berada di
kisaran 10% dari PDB, dan ditargetkan turun dalam kisaran 8% dari PDB pada
2045.Peran
konkrit Kementerian Perhubungan dalam mendukung biaya logsitik yang kompetitif
yaitu menyiapkan pelabuhan laut agar memenuhi ketentuan National Logistic
Ecosystem (NLE) yang ditetapkan oleh Kemenkeu. Kemenhub telah memastikan 46
pelabuhan di Indonesia telah memenuhi ketentuan untuk mendukung NLE. Selain
itu, semua pelabuhan di Indonesia yang berjumlah 264 pelabuhan, telah
mengimplementasikan Inaportnet. Upaya transformasi dari layanan manual ke
digital ini akan berdampak pada efisiensi dan penurunan biaya logistik.Adanya pandemi
Covid-19, sangat berdampak di semua sektor, khususnya transportasi dan
berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi .Namun dengan kebijakan rem dan
gas yang diterapkan pemerintah pandemi berhasil diatasi. Secara bertahap,
pertumbuhan ekonomi kembali naik. Berdasarkan data BPS, pada 2022 dan 2023
pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh di kisaran 4 s.d 5%. Sektor
transportasi pun tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu di kisaran 15%,
yang turut mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia.Terus Berkreasi dan Berkolaborasi Dalam
Pendanaan Pembangunan Transportasi Di
tengah keterbatasan anggaran pembangunan yang disediakan oleh negara melalui
APBN, Kemenhub terus berupaya melakukan kolaborasi dan sinergi dengan
instansi/lembaga lain baik BUMN maupun swasta nasional, dan internasional untuk
memaksimalkan upaya Kemenhub mencapai target-target pembangunan yang telah
ditetapkan. Hal
itu dilakukan dengan melihat begitu banyaknya pembangunan yang harus dilakukan,
mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas, tentunya membutuhkan
biaya yang sangat besar agar pembangunannya dapat merata ke seluruh wilayah. Selama
10 tahun terakhir, besaran pagu anggaran yang diterima oleh Kemenhub cukup
fluktuatif dengan tren yang semakin menurun jumlahnya. Pagu terbesar yaitu pada
tahun 2015 sebesar Rp.65,13 Triliun, sementara pagu terkecil yaitu pada tahun
2022 sebesar Rp. 33,48 Triliun. Berdasarkan
Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Perhubungan Tahun 2020-2024, kebutuhan
anggaran untuk pembangunan infrastruktur transportasi di Indonesia mencapai Rp.
1.288 Triliun. Sementara kemampuan pemerintah untuk membiayai melalui APBN
hanya sebesar Rp. 266,64 Triliun atau hanya 20% dari total kebutuhan, sementara
26% nya dipenuhi melalui BUMN, dan sisanya 54% harus dipenuhi melalui
partisipasi swasta. Melihat
tingginya kebutuhan pembiayaan tersebut, maka tidak akan terpenuhi apabila
hanya mengandalkan pendanaan rupiah murni (APBN). Oleh karena itu Kemenhub mendorong
pendanaan kreatif (Creative financing)
non APBN, seperti misalnya: Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Kerja
Sama Pemanfaatan (KSP), peningkatan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Badan Layanan Umum (BLU), investasi
swasta murni, dan skema pembiayaan lainnya di luar APBN. Dalam
kurun waktu 2014 hingga tahun 2023,
raihan (Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenhub terus meningkat.Dari 2014 yang hanya sebesar Rp. 2 Triliun, pada tahun 2019 sudah
mencapai Rp.9,4 Triliun, atau rata-ratanya meningkat 41,47%. Pada tahun 2020 hingga
tahun 2021 raihan PNBP sempat menurun
karena terdampak Covid-19. Namun kembali meningkat di tahun 2022 yang melebihi
dari target yang ditetapkan. Pada tahun ini, raihan PNBP sudah mencapai Rp. 9,1
Triliun dan diproyeksikan di akhir tahun ini akan mencapai target. Kemenhub
juga telah membentuk unit kerja baru yaitu Pusat Pembiayaan Infrastruktur
Transportasi (PPIT), yang diharapkan mampu mempercepat proses dan realisasi
pembiayaan infrastruktur transportasi melalui skema creative financing. Jadi
sebagian besar pencapaian infrastruktur transportasi yaitu melalui Creative Financing dan upaya jajaran
Kemenhub sangat besar untuk menyukseskan ini. Progres Pekerjaan Proyek Kemenhub Saat
ini terdapat sejumlah proyek prioritas di sektor transportasi, baik itu di
tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap transaksi, tahap konstruksi, sampai
dengan tahap operasi. Beberapa di antaranya yang paling terlihat yaitu: Pelabuhan
PatimbanDengan
nilai investasi 18,9 Triliun Rupiah. Kinerja Patimban hingga saat ini cukup
menggembirakan. Pelabuhan Patimban ditargetkan akan memiliki kapasitas yang
sama dengan Pelabuhan Priok yakni sebesar 7,5 juta TEUs peti kemas atau
kontainer dan 600 ribu kendaraan per tahun pada 2027 nanti.Kereta Api Makassar – ParepareDengan
nilai 991 Miliar Rupiah. Kereta api pertama di Sulawesi, kini kehadirannya
menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan.Proving Ground BekasiDengan
nilai 1,9 Triliun Rupiah. Kehadirannya diharapkan makin meningkatkan daya saing
industri otomotif nasional. Proving ground sangat penting guna meningkatkan
standarisasi kendaraan yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Bandara
KediriDengan
nilai 10 Triliun Rupiah. Bandara Kediri adalah proyek bandara pertama dengan
pembiayaan swasta murni. Kehadiran Bandara Kediri akan meningkatkan
konektivitas dari dan ke Kediri dan mempersingkat waktu tempuh. Jika melewati
jalur darat, waktu tempuh perjalanan dari Surabaya atau Malang ke Kediri
membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Namun jika menggunakan pesawat hanya sekitar
satu jam dan dari Jakarta-Kediri dapat ditempuh sekitar 1,5 jam. Dengan runway
atau landas pacu sepanjang 3.300 meter, bandara ini nantinya bisa didarati oleh
pesawat jenis apapun.Upaya
peningkatan iklim invetasi juga terus dilakukanMisalnya melalui pembentukan unit percepatan pelaksanaan berusaha,
penyederhanaan perizinan usaha berbasis resiko, penyusunan NSPK Percepatan
Pelaksanaan Berusaha (PPB), dan lain sebagainya. Di
tengah upaya menggenjot pembangunan infrastruktur transportasi, Kemenhub juga tetap memperhatikan tata kelola pemerintahan
yang baik.Yaitu melalui implementasi Reformasi Birokrasi yang bertujuan untuk
menjaga birokrasi yang bersih efektif dan berdaya saing mendorong pembangunan
nasional dan pelayanan publik. Dengan sasaran: terciptanya tata kelola
pemerintahan digital yang efektif, lincah, dan kolaboratif, terciptanya budaya
birokrasi BerAKHLAK dengan ASN yang profesional. Selain itu, berfokus pada
pencapaian isu tematik yang terdiri dari: pengentasan kemiskinan, peningkatan
investasi, digitalisasi administrasi pemerintahan, dan prioritas Presiden
seperti: penanganan inflasi dan penggunaan produk dalam negeri.Mempertajam Konektivitas Transportasi Kementerian Perhubungan terus mempertajam dan
meningkatkan konektivitastransportasibaik di darat, laut, udara dan
perkeretaapian. Tujuannya yaitu untuk menghubungkan dan mempersatukan
Indonesia. Berbagai pembangunan infrastruktur transportasi dilakukan dengan
paradigma Indonesia Sentris, atau merata ke seluruh wilayah Indonesia. Hingga saat ini, Kemenhub telah berhasil
menyelesaikan sejumlah infrastruktur konektivitas untuk transportasi perkotaan
dan antarkota seperti misalnya di darat dan kereta api, yaitu: MRT Jakarta Saat ini sudah menjadi transportasi massal
yang diandalkan oleh warga Jakarta dan sekitarnya. Kami akan terus tingkatkan
konektivitas dan integrasi antarmodanya melalui pembangunan MRT Utara – Selatan
dan Timur – Barat.LRT JabodebekKereta
hasil karya anak bangsa tersebut sudah bisa beroperasi dan dimanfaatkan oleh
masyarakat luas. Tingkat kemacetan di Jabodetabek sangat tinggi. Kita ingin
agar masyarakat kita semua beralih dari transportasi pribadi ke transportasi
massal.Kereta Cepat Whoosh (Jakarta - Bandung)Kereta
Cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan kecepatan rata-rata 350
km/jam. Menandai modernisasi transportasi massal yang efisien, ramah lingkungan
dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya termasuk terintegrasi dengan
TOD (Transit Oriented Development).Bus Rapid Transit (BRT)Program
pengembangan angkutan massal perkotaan berbasis jalan melalui skema Buy The
Service (BTS) terus menunjukkan kinerja positifnya. Masyarakat yang berpindah
atau shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan massal bus terus meningkat.
Berdasarkan survei yang kami lakukan, sebanyak 72% masyarakat yang tadinya
menggunakan kendaraan roda dua berpindah menggunakan layanan Teman Bus.
Sementara, 23% masyarakat yang tadinya menggunakan kendaraan roda empat
berpindah menggunakan layanan Teman Bus. Alasannya lebih hemat, dan tidak
macet.Bandara KertajatiBandara
telah beroperasi penuh pada 29 Oktober 2023 lalu. Tingkat okupansi penumpang
kini sudah 70 s.d 80%. Sejumlah investor tertarik menjadi mitra untuk mengelola
dan mengembangkannya. Tidak
hanya di kota, kami juga membangun konektivitas hingga ke pelosok daerah, yaitu:Program Tol LautMuatan
kapal tol laut terus meningkat setiap tahunnya sejak diluncurkan pada tahun
2015. Kini melayani 39 trayek dengan menggunakan 38 kapal yang menyinggahi 115
pelabuhan. Pada tahun 2022 realisasi muatan kapal tol sebanyak 28.991 Teus dan
983 Ton. Tol laut mengurangi disparitas harga di wilayah timur dan meningkatkan
produktivitas mereka yang bisa mengirimkan komoditas lokal mereka melalui tol
laut dari wilayah timur ke barat, sehingga menggerakan ekonomi.Jembatan UdaraKemenhub
belum lama ini meresmikan dua bandara di Papua yaitu Bandara Siboru, Fakfak dan
Bandara Nabire Baru. Kedua bandara ini akan melancarkan konektivitas di wilayah
di Papua yang geografisnya hanya bisa dijangkau melalui udara.Capaian lainnya di level pelayanan, ada
satu kabar baik yaitu: Bandara Soekarno Hatta meraih peringkat 5 terbaik dunia
kategori 40-50 juta penumpang dari Sky Trax World Airport Award 2023. Serta,
menjadit Top International Megahubs di Asia Pasifik 2023.Pelayanan
kereta di Indonesia masuk empat besar paling efisien se Asia Pasifik Tahun 2018
dari World Economic Forum. Serta, masuk tiga besar kualitas jalur kereta api di
Asia Tenggara pada tahun 20218 dari World Economic Forum.Kemudian,
beberapa PSN yang akan kita upayakan diselesaikan yaitu: Kereta Api Logistik
Lahat - Tarahan dan Prabumulih - Kertapati Sumbar dan Sumsel, MRT Jakarta North
South dan East West, LRT Jakarta Kelapa Gading - Velodrome - Manggarai, Double
Track Kereta Api Jawa Selatan (Bogor Sukabumi dan Mojokerto), Bandara Dhoho
Kediri, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan New Palembang, Pelabuhan Teluk Palu Sulteng,
dan pengembangan Pelabuhan Sorong.Di
bidang SDM, Kemenhub terus berkomitmen mencetak SDM sektor transportasi yang
berkualitas melalui perguruan tinggi yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.Di
bidang pengawasan, Kemenhub terus berkomitmen dan berupaya meningkatan tata
kelola pemerintahan yang baik melalui pembentukan 8 (delapan) sistem informasi
pengawasan yang dibangun Inspektorat Jenderal Kemenhub.Di
bidang Kebijakan Transportasi, Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi
yang baru kami bentuk, telah membuat sebanyak seribu lebih rekomendasi
kebijakan di sektor transportasi. Diantaranya adalah kebijakan prioritas
nasional seperti: Angkutan Lebaran/Nataru, Dukungan Sektor Transportasi untuk
Ibu Kota Nusantara (IKN), Destinasi Pariwisata Nasional, Kawasan Terluar,
Tertinggal dan Perbatasan; Logitik, Kereta Api Cepat, dan Sistem Angkutan
Massal Perkotaan.Pencapaian-Pencapaian Kemenhub dan
Tantangan Ke Depan Kerjakeras,
ikhlas, dan bersinergi dari seluruh jajaran di Kementerian Perhubungan, yang
selama ini telah bekerja dengan hati, penuh integritas, dan semangat untuk
membangun negeri telah melahirkan beberapa karya yang telah mendapatkan
apresiasi positif, baik terkait teknis penyelenggaraan dan pelayanan
transportasi, sampai dengan komitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Corporate Governance). Di antaranya
yaitu: Penyelenggaraan Angkutan Lebaran dan Natal
Tahun Baru yang
berjalan dengan relatif lancar beberapa tahun kebelakang, meskipun sempat
terjadi Covid-19 dan pada tahun ini terjadi lonjakan traffic transportasi yang
luar biasa, namun tetap berjalan dengan selamat, aman, lancar, dan terkendali. Alhamdulillah
kepuasan dari masyarakat pun cukup tinggi (88,2% berdasarkan survei dari
lembaga survei Indikator) dengan apa yang sudah pemerintah bersama stakeholder terkait lakukan. Kunci
sukses dari penyelenggaraan angleb dan nataru adalah koordinasi intensif antar
pemangku kepentingan dan komunikasi publik yang baik.Mendapatkan
hasil laporan keuangan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Sudah yang ke-10 kalinya berturut-turut kami
meraih WTP sejak tahun 2013. Sebagai wujud komitmen kami dalam mengelola
keuangan negara dengan transparan dan akuntabel.Peringkat
Terbaik Pertama Anugerah Layanan Investasi 2022 dan 2023 dari Kementerian
Investasi/BKPM. Ini menjadi komitmen kami untuk semakin mempermudah pelayanan
perizinan tanpa meninggalkan resiko terkait aspek keselamatan. Diharapkan ini
akan mendukung kemudahan berinvestasi di Indonesia.Realisasi belanja produk dalam negeri dan
sektor UMKM K Tahun 2023 melampaui target. Realisasi belanja produk dalam
negeri tahun ini mencapai Rp13,24 triliun atau melampaui 54 persen dari target
yang ditetapkan. Kemudian, belanja di sektor UMKM mencapai Rp3,84 triliun, atau
melampaui 39 persen dari target yang ditetapkan.Menerima penghargaan sebagai pembina
teknis Badan Layanan Umum Terbaik 2023 dari Kementerian Keuangan. Kinerja BLU di lingkungan Kemenhub terus
mengalami pertumbuhan dan memberikan kontribusi positif bagi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP). Pada tahun 2022, PNBP Kemenhub mencapai Rp. 9,01 Triliun
dengan realisasi pendapatan BLU mencapai Rp. 1,67 Triliun atau 18,63% dari
total raihan PNBP. Berhasil melancarkan transportasi pada
kegiatan pertemuan pemimpin internasional seperti G20 dan KTT ASEAN. Serta mendukung
berbagai event internasional lainnya seperti Moto GP di Mandalika dan juga
melancarkan angkutan udara haji dan umroh.Capaian
lainnya yaitu: Predikat Badan Publik Informatif pada Anugerah Keterbukaan
Informasi Publik dari Komisi Penyiaran Publik, Predikat Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) dari Kementerian PAN RB pada sejumlah unit kerja di lingkungan Kemenhub,
dan capaian positif lainnya.Namun
kami tidak lantas berpuas diri. Masih banyak yang harus diperbaiki terkait
dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).Outlook Kemenhub Tahun 2024Mempercepat Transformasi Ekonomi yang
BerkelanjutanPada
tahun 2024, Kemenhub akan terus melanjutkan visi Presiden yang dikaitkan dengan
RPJP dan RPJMN, dengan fokus menyelesaikan program-program prioritas yang telah
ditargetkan akan selesai di tahun 2024.Pagu
anggaran Kemenhub tahun anggaran 2024 adalah Rp38,60 triliun, dengan rincian
pagu berdasarkan program yang dialokasikan antara lain 26% atau Rp10,20 triliun
untuk dukungan manajemen, 6% atau Rp2,47 triliun untuk pendidikan dan vokasi,
serta 67% atau Rp25,92 triliun untuk infrastruktur konektivitas.Sesuai
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 yang bertema "Mempercepat Transformasi
Ekonomi yang Berkelanjutan", kami akan melanjutkan sejumlah program
prioritas diantaranya yaitu: melanjutkan pembangunan infrastruktur transportasi
yang produktif dan merata ke seluruh wilayah, pemanfaatan energi terbarukan,
dan pembangunan IKN Pesan Kepada Pemerintahan Selanjutnya.Pembangunantransportasi harus dilakukan secara
berkelanjutan. Kemenhub sudah meletakan dasar-dasar pembangunan infrastruktur
transportasi yang diharapkan dapat terus dilanjutkan oleh pemerintahan
selanjutnya.Pembangunan
infrastruktur merupakan suatu pekerjaan besar dengan nilai investasi dan resiko
besar, yang seringkali tidak bisa dirasakan dampaknya dalam waktu yang singkat.
Agar dapat berfungsi optimal, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi lintas sektoral
untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung.Karena
tugas Kemenhub tidak berhenti ketika infrastruktur sudah selesai dibangun,
tetapi juga harus memikirkan bagaimana kehadiran infrastruktur yang telah
dibangun dapat berfungsi optimal dan dirasakan langsung manfaatnya oleh
masyarakat banyak atau diistilahkan dengan “Netes/Delivered”. Oleh
karenanya, Kemenhub diamanahi bahwa infrastruktur transportasi yang telah
terbangun harus dihubungkan atau terintegrasi dengan titik-titik ekonomi
seperti destinasi pariwisata, kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, sentra
produksi baik itu pertanian, perikanan, dan industri kecil/UMKM.Dalam
jangka panjang, kehadiran berbagai infrastruktur transportasi diharapkan
memberikan efek berganda seperti: menciptakan lapangan kerja, menciptakan
titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, memperbaiki jaringan logistik,
menghadirkan pelayanan publik yang prima, membangun peradaban, dan mewujudkan
keadilan sosial.Seluruh
insan transportasi, akan terus bekerja dengan hati, berani berinovasi, dan akan
terus melaju dengan program-program transportasi yang maju, untuk menghubungkan
Indonesia.Turut Mensosialisasikan, Turut Mengawasi
dan Turut Mendukung Hasil Kerja Kemenhub Kementerian
Perhubungan melalui Biro Komunikasi dan Informasi Publik, berkaitan dengan JPAT
juga menyelenggarakan kompetisi karya jurnalistik sektor transportasi, sebagai
upaya sinergi dengan media massa, khususnya dengan para para awak media untuk berpartisipasi
dalam mensosialisasikan, mendukung kerja serta mengawasi hasil kerja Kemenhub
tahun 2023 ini. Syarat
untuk mengikuti kompetisi tersebut adalah dengan mewartakan berbagai capaian pembangunan infrastruktur
transportasi yang telah dilakukan oleh Kemenhub. Ini adalah bagian dari
komitmen Kemenhub untuk terus melaju dengan program-program transportasi yang
maju, untuk menghubungkan Indonesia.Hasil
karya jurnalistik akan dinilai oleh sejumlah kalangan dari unsur pakar
transportasi, praktisi komunikasi (PR Indonesia), asosiasi media dan dari
internal Kemenhub. Diharapkan kegiatan ini selaras dengan upaya Kemenhub untuk
memberikan informasi kinerjanya kepada masyarakat luas. (IS/AS/SHL/HG)
-
Biro Komunikasi dan Informasi Publik