(Bojonegoro, 24/4/2014) - Wakil Presiden Boediono bersama Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko dan Dirut PT KAI Ignatius Jonan, meninjau kesiapan proyek jalur ganda lintas utara Jawa dari Semarang hingga Bojonegoro, Kamis (24/4). Rombongan bertolak dari Semarang menggunakan kereta khusus dan akan melanjutkan peninjauan hingga ke Surabaya pada Jumat (25/4).

Perjalanan dari Semarang-Bojonegoro memakan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dari dalam gerbong kereta khusus, Wapres bersama rombongan menyaksikan jalur ganda yang telah rampung yang  menghubungkan Semarang-Bojonegoro.

Tiba di Stasiun Bojonegoro, Wapres bersama rombongan mendapatkan penjelasan pengerjaan proyek dari 4 kepala satuan kerja pembangunan jalur ganda lintas utara. Dalam kesempatan ini Direktur Jenderal Perkeretaapian dan Dirut PT KAI melakukan penandatanganan kesepakatan mengenai Grafik Perjalanan Kereta Api (GPK).

Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko mengatakan dengan adanya jalur ganda ini kecelakaan kereta api dapat dikurangi, karena sudah tidak ada lagi persilangan. Untuk perlintasan sebidang di sekitar jalur ganda lintas utara, Hermanto mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan pemda-pemda dan telah dilakukan inventarisasi lintasan. "Nantinya akan ada yang ditutup dan akan ada yang dibuat tidak sebidang, ada juga yang akan dibuat pintu perlintasan. Jadi sedang dilakukan bertahap mulai tahun ini," ujarnya.

Sisa proyek pengerjaan jalur ganda ini tinggal tersisa 8 km lagi yakni dari Stasiun Kandangan ke Stasiun Pasar Turi. "Dari 8 km, yang terkendala pembebasan lahan berkisar 400 x 6 m," terang Hermanto.

Hermanto menmbahkan dengan adanya jalur ganda ini estimasi waktu tempuh KA penumpang Jakarta-Surabaya adalah 9 jam dari sebelumnya berkisar 11 jam. Sedangkan waktu tempuh untuk KA barang dari 18,5 jam menjadi 16 jam. (HH)