(Jakarta, 24/2/2010) Moda transportasi laut memegang peranan penting terhadap pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia sebagai negara kepulauan. Karena itu, pemerintah akan mendorong upaya pengoptimalisasian peran moda angkutan ini ke depan, dan akan memadukannya dengan moda angkutan lain dalam konsep intermoda untuk memperkokoh perekonomian nasional.
 
”Program 100 hari Kementerian Perhubungan kemarin menjadi landasan untuk itu, ” jelas Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dalam jumpa pers di sela Kongres Nasional Masyarakat Transportasi (MTI) di Jakarta, Rabu (24/2). Ditambahkan, pengoptimalisasian moda angkutan laut antarpulau menjadi penting untuk dikembangkan, karena di saat negara lain mengalami pertumbuhan negatif akibat krisis global, pertumbuhan ekonomi Indonesia malah meningkat sebesar 4 persen berkat ketahanan perekonomian domestik.
 
Wamenhub yang masih memegang posisi ketua umum MTI hingga berakhirnya kongres tersebut, menambahkan, organisasinya mencatat nilai ekspor Indonesia hingga Oktober 2009 mencapai USD 11,88 miliar atau meningkat sebesar 20,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, terjadi peningkatan sebesar 10,12 persen.
 
Menurut Wamenhub, untuk menjaga momentum yang sudah terbangun dan meningkatkan peran sektor transportasi laut ke depan, dibutuhkan upaya-upaya prioritas terkait hal itu. Antara lain meliputi penyusunan cetak biru pengembangan sistem transportasi laut nasional, perumusan kebijakan turunan UU Pelayaran No 17/2008, keterpaduan manajemen penyelenggaraan kepelabuhanan dan pelayaran, serta penyediaan infrastruktur pendukung yang memadai.
 
”Sekarang ini terjadi ketidakseimbangan ekonomi antar pulau di Indonesia. Keseimbangan itu hanya akan terbentuk selama kita punya sarana transportasi laut yang kuat. Itu tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah sendiri. Harus dibuka peran untuk swasta juga, serta pemerintah daerah,” papar Wamenhub.
 
Semua itu, imbuh Wamenhub, untuk memperkuat lagi program 100 hari yang telah dibangun oleh pemerintah, yaitu mengembangkan sistem transportasi intarmoda. Bagaimana jaringan darat yang kuat bisa dipadukan dengan laut. ”Jalan raya, bandara, pelabuhan dan kereta api harus menjadi satu. Pergerakan arus barang antarpulau harus dapat ditingkatkan,” ujarnya.
 
Kementerian Perhubungan, lanjutnya, saat ini sedang melakukan finalisasi tatanan kepelabuhanan yang dirangkaikan dengan cetak biru multimoda kita. ”Pelabuhan tidak bisa berdiri sendiri. Waktu 100 hari yang kita hasilkan adalah konsep, mulai 100 hari sampai pertengahan tahun dibahas dengan stakeholders supaya konsep ini lebih matang lagi,” pungkasnya. (DIP)