(Makassar, 15/05/10) Wakil Menteri Perhubungan didaulat untuk membuka acara Gebyar Pekan Keselamatan Trasnportasi Jalan IV tahun 2010 di Sulawesi Selatan, di Pantai Losari Makassar, Sabtu (15/5) pagi. Pada kesempatan itu, Wamenhub juga akan melakukan Pencanangan Gerakan Keselamatan Transportasi (Go Zero Accident) Sulawesi Selatan bersama seluruh pimpinan daerah di provinsi ini.
 
Pekan Keselamatan Trasnportasi Jalan merupakan salah satu bentuk sosialisasi penerapan UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Program ini konsisten didorong Kementerian Perhubungan sejak kurun 2007 silam. Targetnya adalah menekan angka kecelakaan di jalan raya sekecil mungkin. Sekaligus pula menurunkan tingkat fatalitas yang diakibatkan kecelakaan jalan raya serendah-rendahnya.
 
Organisasi kesehatan dunia WHO pernah mengeluarkan pernyataan bahwa jalan raya adalah pembunuh terbesar ketiga di dunia, dengan capaian korban meninggal yang sempat menyentuh angka 1,2 juta orang per tahun, atau 3.288 jiwa per hari. Sedangkan total kerugian material yang diakibatkan kecelakaan itu mencapai hingga USD 518 miliar per tahun. Kemudian di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, kerugian material akibat kecelakaan berkisar 1-1,5 persen dari Produk Domestik Bruto.
 
Di Indonesia, berdasarkan data asuransi, setiap tahun rata-rata 30.000 orang tewas atau 82 per hari akibat kecelakaan di jalan raya. Kemudian faktanya setiap 15 menit terjadi kecelakaan lalu lintas. Data Polri menunjukkan, jumlah kecelakaan pada 2004 sebanyak 17.732, meningkat menjadi 20.623 pada 2005, dan melonjak pada 2006 dengan 87.020 kecelakaan. Kemudian pada 2007, Polri merilis jumlah korban kecelakaan mencapai 116.484 orang. Sementara data Bank Pembangunan Asia (ADB) menyebutkan, dari angka korban tewas akibat 30.000 orang per tahun, sekitar 1.800 kasus atau 6,2 persen menimpa anak-anak dan 20 persen korban mengalami luka berat.
 
Dilihat dari penyebabnya, sedikitnya ada tiga faktor utama yang memicu kecelakaan di jalan raya. Yakni kelaikan kendaraan, infrastruktur jalan, dan kesalahan manusia (human error). Dari ketiga faktor ini, kelalaian manusia paling mendominasi. Jadi, upaya menekan risiko tinggi akibat kecelakaan dengan membudayakan keselamatan melalui program kampaye Pekan Keselamatan Trasnportasi Jalan sangat dibutuhkan. Tidak hanya Indonesia, gerakan ini sendiri telah menjadi program negara-negara lain dunia yang dimotori oleh PBB sejak 2006 lalu. Resolusi PBB tersebut mengharuskan setiap tahunnya diadakan pekan keselamatan.
 
Sulawesi Selatan merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang ditunjuk sebagai lokasi untuk mengkampanyekan program yang diinstruksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Program ini sendiri bisa dilihat sebagai bentuk tanggung jawab Pemerintah. Meski pada kenyataannya, upaya menekan jumlah kecelakaan sangat membutuhkan kontribusi dan menjadi tanggung jawab semua pihak.
 
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berharap, gerakan ”Go Zero Accident” yang digadang-gadangnya sebagai tagline, dapat menjadi pilot project nasional. Ditargetkan, dengan gerakan tersebut pihaknya mengharapkan masyarakat dan stakeholder nantinya bisa berbuat maksimal untuk menurunkan angka kecelakaan. Sedianya, kesempatan ini juga akan dimanfaatkan para kepala daerah se-Sulawesi Selatan untuk menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk melaksanakan Gerakan Go Zero Accident tersebut. (DIP)