KUPANG - Pesan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar dalam layanan Angkutan Nataru 2017/2018 agar selalu mengutamakan aspek keselamatan dijadikan pedoman dalam pelayanan penumpang diseluruh moda transportasi. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo kepada awak media saat meninjau Pelabuhan Tenau di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (31/11).

"Saya mendapat penjelasan dari pihak pelabuhan bahwa yang utama untuk aspek keselamatan beberapa kali dilakukan pembatalan atau penundaan keberangkatan pada tanggal 26 s/d 29 Desember 2017, dilakukan pembatalan pemberangkatan dikarenakan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan bahkan kemarin pada tanggal 29 Desember 2017 ada 3 kapal ASDP yang sudah berlayar 2 jam terpaksa kembali karena kondisinya yang tidak memungkinkan dan ini sesuai dengan arahan Menhub untuk mengutamakan keselamatan," ungkap Sugihardjo yang biasa disapa Jojo.

Jojo juga menjelaskan bahwa dalam peningkatan jumlah penumpang pada Angkutan Nataru kali ini diberikan dispensasi kelebihan muatan kapal namun tetap memperhatikan aspek keselamatan.

"Dalam konteks dengan peningkatan jumlah penumpang ini dilakukan dispensasi kelebihan muatan, dispensasi itu diberikan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan jadi fasilitas keselamatan seperti pelampung dan sekoci itu menjadi pertimbangan termasuk juga ruang bebas di dalam kapal. Setiap kapal dihitung masing-masing, jadi tidak dipakai rata-rata 30% atau 70 % karena masing-masing kapal berbeda-beda, untuk dispensasi tersebut dari Direktorat Kepelabuhanan sudah ditentukan, jadi tinggal pihak Kantor Syahbahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) memberikan dispensasi," jelas Jojo.

Lebih lanjut Jojo menambahkan bahwa kelaikan kapal yang terpenting dalam pelayanan penumpang angkutan laut dengan berpedoman pada aspek keselamatan.

"Kalau untuk angkutan kapal yang penting perintah Menhub aspek keselamatan kapal menjadi perhatian, untuk kelaikan kapal laut dilakukan uji petik sama seperti pesawat yang dilakukan rampchek. Di angkutan darat juga dilakukan rampcheck seperti yang dilakukan Menhub kemarin di Semarang di mana saat itu menemukan bus wisatawan dari Thailand dialihkan karena busnya tidak laik jalan," tambah Jojo.

Di saat yang bersamaan Kepala Seksi Sertifikasi Status Hukum KSOP Tenau Ari Wibowo mengatakan guna memastikan aspek keselamatan dalam pelaksanaan angkutan Nataru 2017/2018 ini telah melakukan uji petik untuk memastikan kelaikan kapal dalam melayani penumpang.

"Sudah dilakukan uji petik sebanyak 15 kapal yang terdiri dari 8 kapal ASDP, 2 Kapal dari Pemerintah Daerah dan 5 kapal PT. Pelni. Kapal-kapal yang akan melayani angkutan Nataru 2017/2018 sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan mengantisipasi pesan Menhub untuk mengutamakan keselamatan," kata Ari.

Jojo meminta kepada media ataupun masyarakat jika menemui kendala ataupun sesuatu yang dapat mengganggu keselamatan dapat melapor kepada yang berwenang agar dapat menjadi perhatian bersama. (MM/TH/AL/BI)