(Jakarta, 11/11/09) Seusai dilantik oleh Presiden sebagai Wakil Menteri Perhubungan dalam kabinet Indonesia Bersatu II untuk masa bhakti 2009-2014 di Istana Negara, Bambang Susantono langsung menghadiri Rapat Koordinasi Teknis Penelitian Transportasi 2009 di ruang Mataram, Departemen Perhubungan, Rabu, 11 November 2009.



Oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang membuka acara tersebut, Bambang Susantono sekaligus diperkenalkan kepada keluarga besar jajaran Departemen Perhubungan. “Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Departemen Perhubungan mengucapkan selamat datang. Karena saya di angkatan laut, maka biasa bilang welcome aboard in the mother ship. Karena small ship yang lain ada dimana-mana. Tapi di sini kapal induknya, mother ship,” kata Menhub ketika mengucapkan kata sambutannya.



Menurut Menhub, sesuai dengan kewenangan yang diamanatkan undang-undang, Presiden berhak menetapkan wakil menteri pada beberapa departemen yang menurut pandangannya diperlukan, dalam konteks ikut membangun dan mencapai sasaran-sasaran bersama yang telah ditetapkan, khususnya dalam bidang ekonomi.



wakil menhubMenhub yakin dengan pengalaman Bambang Susantono sebelumnya sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, maka secara bersama-sama keduanya akan membawa Departemen Perhubungan ini sesuai dengan arah yang ditentukan bersama dibawah kepemimpinan Presiden SBY.



Pada kesempatan tersebut Wakil Menhub Bambang Susantono menyatakan bahwa, di dalam sebuah mother ship, tentunya nahkodanya hanya ada satu. Oleh karena itu, tugasnya sebagai Wakil Menhub adalah membantu Menhub dalam rangka mempercepat beberapa hal yang menurut Presiden ingin segera diraih dalam lima tahun mendatang. Namun Wakil Menhub juga mengatakan, satu hal yang diinstruksikan oleh presiden kepada Menhub dan wakilnya adalah masalah conectivity atau keterhubungan.  “Presiden menyatakan ini harus segera diwujudkan karena negara kita adalah negara kepulauan atau archipelago state, bukan continental state. Jadi sebetulnya armada laut lah yang harusnya lebih kuat,” kata Wakil Menhub. (YFA)