Surabaya - Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya mengajak Santri dari Pondok Pesantren Daarut Taqwa Gresik, untuk berkunjung ke Kapal Latih Bung Tomo yang sedang sandar di dermaga JIIPE Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, Senin 12 Maret 2018. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang disampaikan dalam Sosialisasi Diklat Transportasi Kementerian Perhubungan di Pondok Pesantren Daarut Taqwa pada Jum’at (9/3) lalu. Kegiatan ini sekaligus juga menjadi sarana bagi Poltekpel Surabaya untuk mengenalkan program diklat dan fasilitas yang dimiliki dalam kegiatan diklat pelayaran untuk selanjutnya menumbuhkan minat melaut bagi generasi muda di Jawa Timur.

Para Santri sebanyak 27 orang pada kesempatan ini didampingi oleh Kasubdiv Kerjasama, M. Darwis, Perwira Batalyon Pusat Pembangunan Karakter, Eko Prayitno, Sekretaris Jurusan Teknika, Dirhamsyah, dan beberapa taruna serta pengasuh taruna Poltekpel Surabaya.

Kedatangan para santri disambut antusias oleh seluruh kru KL Bung Tomo. Mengawali kegiatan ini Nahkoda KL Bung Tomo, Capt. Tri Mulyatno menjelaskan kepada para santri mengenai hal-hal yang harus diperhatikan saat berkeliling kapal, salah satunya dengan menyarankan para santri untuk menggunakan helm dan sepatu sesuai standard keselamatan kerja di kapal.

“Kapal Latih Bung Tomo merupakan salah satu fasilitas belajar bagi para taruna di Poltekpel Surabaya. Jika nanti adik-adik telah menjadi taruna dan telah menyelesaikan pendidikan pada semester 4 maka adik-adik dapat menggunakan Kapal Latih ini untuk praktek berlayar pada semester 5 dan 6“, ungkap Tri.

Tri juga menambahkan bahwa para taruna akan melaksanakan praktek berlayar selama 12 bulan.

Pada Kunjungan ini, tim Poltekpel Surabaya menampilkan profil tentang Kampus Poltekpel Surabaya dan video tentang Kapal Latih saat Sea Trial. Para santripun terlihat antusias dan ingin segera untuk mengelilingi kapal latih untuk dapat melihat lebih banyak bagian kapal yang lain.

Pada kesempatan ini Tri juga menjelaskan kepada para santri tentang profil Kapal Latih Bung Tomo, “Kapal Latih ini diawaki oleh 20 Anak Buah Kapal, 10 instruktur, 100 taruna, dan dapat menampung 100 penumpang”, jelas Tri.

Setelah para santri menyimak video profil dan video sea trial Kapal Latih, mereka pun berkeliling kapal latih dengan dipandu oleh para perwira KL Bung Tomo. Para santri diarahkan untuk menjelajahi bagian-bagian dari kapal latih tersebut yaitu bagian deck maupun engine kapal latih.

Antusias mereka terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan kepada para perwira Kapal mengenai peralatan yang ada di Kapal serta fungsi dari masing-masing alat, seperti crane kapal, perlengkapan mooring line, dan peralatan navigasi yang ada pada kapal.

Tri berharap dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat menumbuhkan semangat jiwa bahari kepada generasi muda. “Semoga para generasi muda dapat lebih bersemangat dalam memajukan negara Indonesia sebagai negara maritim”, ungkap Tri.

Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama para santri dengan kru Kapal Latih Bung Tomo, para taruna dan perwakilan dari Poltekpel Surabaya.