YOGYAKARTA – Transportasi merupakan unsur vital dalam kehidupan bangsa dan dalam memupuk kesatuan dan persatuan bangsa. Pembangunan di bidang transportasi sebagai pendukung pembangunan sektor lainnya dalam mewujudkan sasaran pembangunan nasional di seluruh wilayah baik di perkotaan maupun di perdesaan. Demikian disampaikan Kepala Badan Litbang Perhubungan Umiyatun Hayati Triastuti saat membuka acara Focus Group Discussion dengan Tema ‘Peran Angkutan Perdesaan di Dalam Sistem Transportasi Nasional’ dan Seleksi Regional Lomba Penelitian Transportasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Selasa (3/10).

“Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian masyarakat tak terkecuali di daerah perdesaan. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang dapat mendukung terjadinya pertumbuhan ekonomi dan sosial daerah perdesaan,” ujar Umiyatun.

Lebih lanjut, Umiyatun menjelaskan dalam kaitan dengan pembangunan perdesaan, pembangunan transportasi tidak bisa berdiri sendiri dan tidak terlepas dengan pembangunan sektor yang lain seperti sektor ekonomi, kependudukan, sosial dan sebagainya.

“Penyelesaian problem transportasi dan aksesibilitas perdesaan tidak akan diperoleh jika cara pandang terhadap problem transportasi masih terkotak-kotak dan pendekatannya masih case by case problem solving. Pembenahan sistem transportasi harus dilakukan melalui spektrum yang luas, menyeluruh, terkoordinasi dan tentu saja konsisten. Untuk itu diperlukan koordinasi yang baik dari setiap faktor penentu kebijakan yang langsung atau tidak langsung kebijakannya berpengaruh terhadap kinerja sistem transportasi dan aksesibilitas perdesaan,” terang Umiyatun.

Umiyatun juga mengatakan bahwa angkutan perdesaan memegang peranan penting dalam roda perekonomian dalam mensejahterakan masyarakat di perdesaan karena dalam fungsinya transportasi perdesaan menyediakan sarana untuk memindahkan orang dan barang di dalam desa serta dari/ke desa lain untuk mendapatkan kebutuhan inti dan membangun kemampuan sosial ekonomi dari masyarakat perdesaan.

“Dengan adanya transportasi harapannya dapat menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik perdagangan, industri maupun sektor lainnya di daerah perdesaan,” jelas Umiyatun.

Sementara itu, selain kegiatan FGD juga diadakan Seleksi Regional Lomba Penelitian Transportasi Tingkat Nasional Tahun 2017 pada Tingkat Regional IV Yogyakarta. Saat ini 12 peserta telah berhasil lolos dalam tahapan seleksi makalah untuk kategori SLTA-S1 dengan jumlah 6 orang dan kategori S2-S3 berjumlah 6 orang.

“Pada hari ini 12 peserta terbaik tingkat regional akan mempresentasikan makalah ilmiah yang akan dinilai oleh tim penilai seleksi regional. Tim penilai terdiri dari unsur Pemerintah, Dewan Pakar Transportasi, Asosiasi, MTI, Masyarakat Kereta Api dan Perguruan Tinggi. Kriteria penilaian yaitu 60% penulisan dan 40% presentasi makalah,” papar Umiyatun.

Lomba Penelitian Transportasi Tingkat Nasional Tahun 2017 dengan tema “Melalui Inovasi, Kita Ciptakan Perkeretaapian Nasional Yang Andal, Selamat, Efisien dan Nyaman” ini merupakan agenda tahunan yang sudah dilaksanakan kelima kalinya dengan tujuan menyediakan wadah bagi masyarakat umum untuk menyumbangkan ide-ide kreatif dan inovatif di bidang perkeretaapian, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan dan pelayanan perkeretaapian serta menjawab permasalahan transportasi yang ada saat ini khususnya transportasi perkeretaapian maupun dapat memberikan bahan masukan sebagai pertimbangan dalam proses pengambilan kebijakan.

Adapun pelaksanaan lomba di 10 (sepuluh) regional yaitu Medan, Palembang, DKI Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Pontianak, Manado, Makassar, Ambon dan Jayapura. Untuk peserta dibagi 2 (dua) kategori yaitu kategori SLTA-S1 dan Kategori S2-S3. Jumlah peserta yang mendaftar untuk kategori SLTA-S1 dan S2-S3 berjumlah 290 peserta yang mendaftar dan Jumlah peserta yang memasukkan makalah untuk Kategori SLTA-S1 adalah 171 peserta dan Kategori S2-S3 adalah 50 peserta, sehingga jumlah keseluruhan 221 peserta.

Nantinya peserta Juara I tingkat regional dari masing-masing kategori akan mengikuti seleksi tingkat nasional untuk mendapatkan Adi Cipta Tata Wahana Nusantara Award.

“Pemenang I tingkat regional dari masing-masing kategori akan mengikuti seleksi tingkat nasional untuk memperebutkan Adi Cipta Tata Wahana Nusantara Award oleh Menteri Perhubungan dan dilanjutkan dengan Transport Education Trip to Beijing, Cina,” tutup Umiyatun. (LFH/TH/BS/BI)